Faktor Kenyamanan Ruang Tunggu di Bengkel

Beberapa hari lalu gw ke bengkel untuk ganti oli. memang sudah saatnya, bahkan dilihat dari angka kilometer yang tertera sekarang, sebenarnya agak lewat dari yang direkomendasi oleh bengkel langganan gw untuk ganti oli… :mrgreen:

Namun kali ini yang gw datangi bukan bengkel langganan gw. Biasanya gw ke bengkel Liek Motor yang ada di Jl. Walikota Mustajab. Tapi ternyata bengkelnya udah tutup. Menurut petugas yang menerima telepon, urusan bengkel dialihkan ke cabang yang di jalan Indrapura! *gedubrak* 😯

Wah, jauh juga ya kalo harus ke Indrapura. Itu udah termasuk daerah Surabaya Utara, sementara gw ada di Surabaya Timur. Jalan Walikota Mustajab sendiri ada di daerah tengah kota. Hmm… 🙄 Karena belum punya alternatif bengkel lain, akhirnya gw menuju ke daerah Indrapura itu. Sekalian nyoba 🙂

Begitu nyampe sana dan daftarin mobil di meja layanan bengkel, gw disuruh nunggu di ruang tunggu yang ada di bagian belakang serta diberi kupon untuk ditukar dengan minuman dan snack. Wah, dari sini langsung terasa deh perbedaannya dengan bengkel yang ada di Walikota Mustajab dulu…

Ruang tunggunya cukup terawat, bersih, dan berpendingin udara (meskipun tidak terlalu dingin). Gw menukarkan kupon tadi dengan Sprite dan kacang atom Garuda (kuenya sudah habis) dan menikmatinya sambil membaca surat kabar yang tersedia. Oh ya, di situ juga tersedia TV dan WC. Gw jadi sempat nonton acara infotainment :mrgreen:

Sekilas kondisi ruang tunggunya tidak terlalu istimewa. Namun tetap aja tergolong lebih baik dibandingkan dengan ruang tunggu di bengkel-bengkel lain yang pernah gw kunjungi sejauh ini.

Di bengkelnya yang di Walikota Mustajab dulu, misalnya, tidak tersedia ruang khusus untuk menunggu. Ruangannya menyatu dengan meja pendaftaran service dan pelanggan bengkel hanya disediakan sofa yang kondisinya udah butut, bacaan berupa surat kabar yang kadang ada kadang gak, dan tv kabel yang letaknya kurang asik. Kadang-kadang disediakan air minum dalam kemasan gelas. Yang bikin gak nyaman, pendingin ruangannya sudah tidak mampu memberikan suasana dingin. Ruangannya pun jadi panas dan pengap, apalagi kalo sedang banyak pelanggan 🙁 Gak heran kalo bengkel lama ini disuruh ditutup oleh pihak Toyota dengan alasan gak layak sebagai bengkel resmi Toyota 😈

Kondisi ruang tunggu yang juga memprihatinkan pernah gw temui di sebuah bengkel spooring balancing terkenal di daerah Ngagel Jaya, Surabaya. Tidak ada yang namanya ruang tunggu. Tempat menunggunya terletak di salah satu pojok dan tidak diberi sekat yang rapat dengan tempat mobil sedang disetel 🙁 Sehingga segala debu dan suara yang ditimbulkan dari penyetelan mobil para pelanggan langsung terasa. Di tempat itu hanya tersedia tempat duduk, setumpuk surat kabar, dan tv siaran lokal. Pendingin ruangan? Gak ada! Panas? Jelas! Kalau haus, bisa ambil minuman di kasir tapi bayar! Bete? Jelas! 😡

Di bengkel sepeda motor, setahu gw juga rata-rata gak ada yang menyediakan ruang tunggu yang nyaman. Paling banter hanya disediakan tv siaran lokal untuk ditonton selama menunggu sepeda diservis 🙁

Apakah ini indikasi kalau urusan kenyamanan ruang tunggu sebuah bengkel seringkali tidak mendapat cukup perhatian dari pengelola bengkel yang bersangkutan? Sangat disayangkan kalo memang demikian. Padahal, menurut gw, ruang tunggu merupakan salah satu faktor penting untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama sebuah bengkel! Gak kalah pentingnya dengan mekanik yang pinter dan biaya yang gak mahal 😎

Ruang tunggu itu, idealnya, harus bersih, rapi, berpendingin ruangan, serta dilengkapi dengan WC, perpustakan mini, dan seperangkat media hiburan 🙂 Pokoknya bisa menyediakan kenyamanan dan mengurangi kebosanan deh. Gak susah ‘kan? 😉

Print Friendly, PDF & Email