Seperti Salah Nonton Film James Bond

casino royale

Bisa dibilang, Casino Royale adalah film James Bond yang serba berbeda. Lupakan dulu penampilan Bond yang cool, smart, dan necis serta dilengkapi dengan gadget super canggih seperti biasanya. Penonton yang biasa menikmati film-film James Bond sebelumnya, terutama era Pierce Brosnan, sepertinya akan akan pangling menyaksikan sosok Bond yang terlihat culun, sok cool, grasak-grusuk, kurang necis, cengeng, dan kurang smart. Adegan saat Bond disangka petugas valet parking semakin mempertegas kesan culun itu. Dan penonton juga mungkin terheran-heran menyaksikan Bond yang begitu mudah terjebak, tertangkap, dan beberapa kali hampir tewas tanpa perlawanan dalam film ini. Gak percaya? Lihat saja.

Diawali dengan adegan kejar-kejaran seru melewati sejumlah bangunan tinggi dan alat-alat berat yang berlangsung cukup lama (sekitar 10-15 menit), Casino Royale mengambil setting pada masa awal karir James Bond -yang sekarang diperankan Daniel Craig- sebagai agen rahasia 007 dari MI6 Inggris. Bisa jadi untuk memperlihatkan Bond yang masih belum berpengalaman pada awal karirnya, karakter Bond dalam film arahan Martin Campbell ini dibikin sangat berbeda. Ketidakcocokan sosok Daniel Craig sebagai agen 007 membuat perbedaan itu semakin jelas.

Sebagai misi pertama, Bond harus menggagalkan sejumlah aksi yang dilakukan oleh sebuah jaringan teroris, termasuk di dalamnya pengumpulan dana secara besar-besaran lewat ajang taruhan. Salah seorang yang dicurigai terlibat adalah Alex Dimitrios (Simon Abkarian). Dengan sedikit bantuan dari Solange (Caterina Murino), ceweknya Dimitrios, secara bertahap Bond berhasil menelusuri jaringan teroris itu yang akhirnya membawanya berhadapan langsung dengan Le Chiffre (Mads Mikkelsen) di meja judi Le Casino Royale di Montenegro. Menghadapi Chiffre, Bond didampingi Vesper Lynd (Eva Green) dan Rene Mathis (Giancarlo Giannini). Belakangan ia juga mendapat bantuan dari seorang agen CIA bernama Felix Leiter (Jeffrey Wright) yang punya tujuan yang sama, menangkap Chiffre.

Usai adegan kejar-kejaran tadi, alur film berjalan sangat lambat dan bertele-tele hingga akhir film. Terkesan seperti mengulur-ulur waktu untuk adegan-adegan yang kurang penting. Durasi lebih dari 2 jam film James Bond ke-21 produksi EON Productions ini pun jadi terasa membosankan lantaran adegan-adegan yang bertele-tele seperti jalannya permainan poker berbabak-babak dan mendayu-dayunya acara berlibur Bond. Apalagi adegan kebut-kebutan menggunakan mobil tangki bandara dan Aston Martin yang ditampilkan dalam film tanpa theme song khas 007 ini terlihat kurang spektakuler. Sudah gitu, adegan penutupnya tidak ada gregetnya sama sekali.

Oh ya, ada lagi hal lain yang cukup mengganggu. Meskipun bukan menjadi porsi utama, biasanya film James Bond cukup gemar mengekspos keindahan tubuh perempuan seksi yang mendampingi agen rahasia Inggris itu. Nah, dalam film ini juga ditampilkan sekilas keindahan bentuk tubuh Solange dan Vesper, terutama saat adegan di pantai. Namun, entah mengapa kali ini sosok tubuh James Bond ikut-ikutan diekspos secara agak berlebihan, bahkan sepertinya mendapat porsi yang lebih banyak. Termasuk di dalamnya adalah adegan Bond diikat dalam keadaan tanpa busana oleh musuhnya. Parahnya, musuhnya ternyata suka main pukul di daerah pantat segala dan si Bond malah menjerit-jerit lalu ketawa-ketawa… 😯

Doh, kayaknya salah nonton film nih… πŸ™

[rate 2.0]

Print Friendly, PDF & Email