Movies

The Amazing Spider-Man: Serba Baru dan Iklan Terselubung

Terus terang, awalnya saya sempat skeptis terhadap film The Amazing Spider-Man. Keraguan itu muncul terutama karena faktor Andrew Garfield, pemeran baru karakter Peter Parker.

Setelah Spider-Man 3 yang mengecewakan itu, memang sudah sepantasnya perlu ada penyegaran untuk film seri pahlawan super yang satu ini.

Tapi, me-reboot film seri Spider-Man dan memasang Andrew sebagai tokoh utama yang sosoknya sangat berbeda dengan pemeran sebelumnya, Tobey Maguire? Itu yang bikin saya kurang sreg.

Hingga film berakhir, saya merasa karakter sebagai seorang pemuda yang pemalu, kikuk, dan kurang percaya diri yang selama ini melekat pada tokoh Peter masih kurang berhasil dimunculkan dengan baik oleh pemeran baru.
Continue reading…

Banyak Superhero, Banyak Humor, tapi…

The Avengers

Akhirnya bisa menulis soal film The Avengers. Ya, basbang memang. 😀

Sebelumnya saya sudah pernah menonton film Hulk, Iron Man, The Incredible Hulk, Iron Man 2, Thor, dan Captain America: The First Avenger yang para tokoh utamanya muncul di film ini.

Sebagai penggemar kisah superhero, meskipun bukan termasuk “penggemar tingkat tinggi” yang sampai mengoleksi segala macam pernak-perniknya, sebenarnya saya sangat senang bisa menyaksikan berkumpulnya banyak superhero sekaligus dalam satu film seperti di The Avengers ini.

Tapi jika Iron Man (Robert Downey, Jr), Captain America (Chris Evans), Hulk (Mark Ruffalo), Thor (Chris Hemsworth), Black Widow (Scarlett Johansson), dan Hawkeye (Jeremy Renner) hanya sekadar muncul bareng dalam sebuah film, tentu saja akan terasa biasa dan hambar.
Continue reading…

(Masih) “Mission: Impossible” Rasa “ALIAS”

Ketika datang ke bioskop untuk menonton Mission: Impossible – Ghost Protocol ini, awalnya saya berharap sekuelnya sekarang bisa lebih baik dari seri-seri sebelumnya.

Setidaknya, saya bisa mendapat suguhan hiburan yang lepas dari bayang-bayang pengaruh film seri televisi ALIAS-nya J.J. Abrams seperti yang terjadi dalam M:i:III.

Bukan, saya bukan anti J.J. Abrams dan karya-karyanya. Saya bahkan termasuk salah seorang penggemar ALIAS. Hanya saja, saya tidak ingin film seri legendaris seperti Mission: Impossible justru terus-menerus di bawah bayang-bayang atau nuansa dari film lain sehingga tidak punya ciri khas sendiri.
Continue reading…

Sisi ‘Gelap’ TF3: Sang Pacar Baru

tf3d

Setelah Harry Potter 7B, film selanjutnya yang saya tonton belum lama ini adalah Transformers: Dark of the Moon atau TF3 versi 3D.

Kalau berdasarkan tanggal tayang resminya di luar sana, sebenarnya film ini lebih dulu dirilis sebelum seri terakhir dari Harry Potter. Tapi di sini malah kebalikannya. Apa boleh buat…

Sementara mengenai filmnya sendiri, setelah sempat agak kecewa dengan sekuel sebelumnya, kali ini saya merasa lebih puas. Di sana-sini tampak ada perbaikan yang cukup berarti, termasuk alur ceritanya. Yang paling menarik tentunya perbaikan pada adegan pertempuran antar robot yang disuguhkan, baik berupa penambahan porsinya maupun peningkatan unsur serunya. Duel antara kelompok Autobots dan Decepticon menjadi terasa lebih mengesankan ketimbang film sebelumnya. Apalagi semua itu dihadirkan dalam versi 3 dimensi, meskipun sebenarnya efek tersebut tidak sepenuhnya bisa dinikmati dengan maksimal sepanjang film yang berdurasi sekitar 154 menit ini.
Continue reading…

7 Hal Mengecewakan dari “Harry Potter 7B”

tiket

Minggu lalu, akhirnya saya bisa mulai menonton film-film box office lagi di bioskop. Dimulai dari Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2 atau sering disebut juga “Harry Potter 7B”.

Setelah menyaksikan bagian pertamanya akhir tahun lalu, sebenarnya saya berharap film keduanya ini akan lebih seru dan memuaskan.

Sebagai orang yang belum pernah membaca bukunya, bagian yang paling saya harapkan dapat menyajikan keseruan yang memuaskan tentunya adalah pertempuran antara Harry Potter (Daniel Radcliffe) dan Voldemort (Ralph Fiennes ). Apalagi mengingat film ini sekaligus menjadi akhir dari semua film serial Harry Potter yang diangkat dari buku karangan J.K. Rowling. Tapi sepertinya ekspektasi saya terlalu tinggi.
Continue reading…