Movies

Mengulur Waktu Sambil Berburu Relikui Kematian

HP7

Ssttt… sebenarnya film Harry Potter & the Deathly Hallows: Part 1 ini sudah saya tonton beberapa minggu lalu, tapi baru sekarang saya sempat menyelesaikan tulisan soal itu. Jadi tulisan ini memang tergolong basbang sih… he he he 🙂

Setelah sempat terkantuk-kantuk saat menonton Harry Potter and the Half-Blood Prince, saya jadi kurang bersemangat untuk menyaksikan sekuel berikutnya dari Harry Potter. Apalagi melihat posisi sutradaranya masih tetap dipegang David Yates.

Tapi, godaan untuk melihat petualangan para penyihir remaja dalam Harry Potter & the Deathly Hallows: Part 1 tetap ada. Akhirnya, ketika ada kesempatan, saya menyempatkan diri untuk menontonnya di bioskop.
Continue reading…

Aksi Tanggung Para Pensiunan

Film Red ini sebenarnya sudah mulai ditayangkan di bioskop-bioskop di Surabaya sejak 19 Oktober 2010 lalu. Tapi baru beberapa hari lalu saya sempat menontonnya di bioskop. Itu pun karena sepertinya film itu terlihat menjanjikan berbagai adegan aksi seru menarik, yang biasanya lebih enak ditonton di bioskop. Namun, setelah keluar dari gedung pertunjukan, saya merasa harapan itu terlalu tinggi untuk film arahan Robert Schwentke ini.

Sekitar tujuh menit pertama, film ini terasa membosankan dengan sajian adegan seputar kegiatan seorang pensiunan agen CIA bernama Frank (Bruce Willis) yang sedang rajin bergombal ria lewat telepon dengan Sarah (Mary-Louise Parker), karyawati di sebuah kantor yang biasanya mengurusi dana pensiun. Sekilas seperti sedang menonton sebuah film drama percintaan. Untunglah hal seperti itu tidak berlanjut lebih lama lagi.
Continue reading…

The 2010 Guardian Film Power 100

The 2010 Guardian Film Power 100: Ini dia, 100 nama paling berpengaruh dalam dunia film, khususnya di Inggris, hasil pilihan guardian.co.uk. Ternyata nama-nama yang masuk dalam daftar itu tidak hanya bintang film dan sutradara saja tetapi ada juga yang berasal dari kalangan media dan blogger. Bahkan nama yang dipasang di nomor 100 adalah… You! Ya, kamu! 🙂

Bukan Sekadar Tiruan Mrs. Smith, Bourne, dan Hunt

Tema cerita yang diusung film Salt ini cukup menarik dan terbilang jarang difilmkan. Yaitu, soal strategi di balik keberadaan sleeper agent atau agen rahasia yang sengaja ditempatkan secara normal di institusi tertentu milik pihak lawan yang sewaktu-waktu harus siap beraksi ketika dibutuhkan.

Dua tahun setelah agen CIA Evelyn Salt (Angelina Jolie) yang ditangkap Korea Utara berhasil dibebaskan dengan perantara CIA berkat desakan suaminya yang bekerja peneliti laba-laba, sekarang tiba-tiba ia mendapat tuduhan sebagai mata-mata Rusia yang sengaja ‘ditanam’ di lembaga intelijen itu dan berencana hendak membunuh Presiden Rusia yang sedang berkunjung ke Amerika, seperti yang diungkap oleh Orlov (Daniel Olbrychski), seseorang yang mengaku sebagai agen rahasia Rusia pembelot. Benarkah demikian?
Continue reading…

fflick

fflick: Ingin mengetahui komentar para pengguna Twitter soal film tertentu? Situs ini membantu mengumpulkannya. Karena cara kerjanya (sepertinya) hanya berdasarkan judul film yang terbilang dalam kicauan di Twitter, maka kemungkinan meleset juga sulit dihindari. Tapi idenya menarik! 🙂

Mari Masuk ke Dunia Mimpi Nolan

inceptionAwalnya Cobb (Leonardo DiCaprio) dan rekannya diperkenalkan sebagai komplotan pencuri rahasia lewat mimpi, namun belakangan yang mendominasi sebagian besar cerita dalam film Inception ini justru soal usaha mereka memengaruhi jalan pikiran seseorang lewat mimpi secara rahasia. Atau tepatnya, memasukkan sebuah gagasan atau pemikiran tertentu kepada seseorang lewat mimpi secara rahasia.

Sebenarnya ide mempengaruhi seseorang lewat mimpi cukup menarik. Namun saya langsung agak kecewa ketika mengetahui ide itu hanya akan dipakai untuk urusan berlatar belakang persaingan bisnis. Cobb dan rekannya, Arthur (Joseph Gordon-Levitt) dibantu Ariadne (Ellen Page) harus melaksanakan tugas dari Saito (Ken Watanabe) untuk memengaruhi Robert Fischer (Cillian Murphy), pewaris kerajaan bisnis saingan perusahaannya Saito. Suatu kasus yang tergolong biasa bukan? Kurang mengesankan. Modal untuk menyaingi film The Matrix (1999) yang menjadi salah satu patronnya jadi agak berkurang.
Continue reading…