Travel

Jalan Tol Surabaya-Gempol Kurang Mulus

Gw termasuk orang yang jarang menggunakan jalan tol. Untuk dalam kota, bisa dibilang gw gak pernah memanfaatkan jalur jalan tol. Kalau keluar kota lain lagi. Kemarin pagi gw harus ke Malang untuk urusan motret. Seperti biasa, dari Surabaya ke Malang maupun sebaliknya, selama ini gw tahunya harus lewat jalan tol Surabaya-Gempol biar cepat nyampe… Apalagi gw harus tiba di Malang sebelum jam 09.30.. Apalagi gw baru berada di mulut jalan tol sekitar jam 7… Apalagi lokasi acara persisnya ada di Batu…Butuh waktu lagi… ๐Ÿ˜€

Pas udah masuk jalan tol Surabaya-Gempol, iseng-iseng gw perhatikan permukaan jalannya. Ternyata sebagian besar aspalnya udah tampak tipis dan di sana-sini terdapat lubang-lubang kecil. Sudah gitu, pada kilometer-kilometer tertentu permukaan jalannya agak bergelombang ๐Ÿ™

Hal yang sama juga gw temui di sisi jalan sebelahnya ketika dalam perjalanan balik ke Surabaya siangnya. Jalannya kurang mulus. Bahkan di ruas jalan keluar menuju pintu keluar Waru, ada lubang yang cukup gede untuk ukuran jalan tol yang seharusnya terbebas dari masalah-masalah seperti itu! ๐Ÿ˜ฏ

Ketika barusan ambil kartu/tiket di pintu masuk Gempol, gw melewati sejumlah anak kecil yang sedang bersiap-siap untuk menyeberang jalan tol itu! ๐Ÿ˜ฏ Dan saat itu, gw tidak melihat ada petugas yang mungkin bisa mencegah mereka. Padahal tidak jauh dari situ terdapat jembatan penyeberangan yang menghubungkan kedua sisi ruas jalan tol itu… Mengerikan! ๐Ÿ˜ก

Ternyata benar juga cerita-cerita yang gw dengar selama ini di salah satu radio di Surabaya dari para pendengarnya mengenai kondisi jalan tol di Surabaya dan sekitarnya yang kenyamanan dan keamanannya semakin memprihatinkan… ๐Ÿ˜

Sayangkah Kita terhadap Candi Borobudur?

Beberapa hari belakangan ini, Kompas secara berturut-turut memberitakan seputar usaha Pemerintah Indonesia untuk membatalkan lelang sebuah arca Buddha oleh Balai Lelang Christie New York. Arca atau patung itu diduga merupakan salah satu patung Buddha yang hilang dari Candi Borobudur beberapa tahun yang lalu, meskipun diragukan keasliannya oleh sejumlah pemahat di Magelang, Jawa Tengah.

Terlepas dari urusan asli atau palsu, tindakan pemerintah yang begitu serius mendapatkan kembali patung tersebut sebagai bagian dari usaha menjaga cagar budaya bersejarah seperti Candi Borobudur, memang seharusnya patut mendapat penghargaan. Namun begitu, menjaga cagar budaya bersejarah tentunya tidak hanya sekedar mendapatkan kembali patung-patung yang hilang bukan? ๐Ÿ˜‰

Bukannya tidak menghargai usaha itu, tetapi sebenarnya gw agak heran bagaimana rencana pelelangan itu mendapat protes keras dari pejabat terkait dari Indonesia sementara perlindungan cagar budaya di negeri ini terkesan masih memprihatinkan. Khusus menyangkut Candi Borobudur, selama ini pihak pengelola bahkan cenderung menambah resiko kerusakan candi yang sudah dinyatakan sebagai salah satu world heritage oleh UNESCO sejak 1991 itu.
Continue reading…

Circle K di Bali

Circle K Bali

Selama jalan-jalan di Bali, ada satu hal yang cukup bikin gw takjub. Yaitu, kehadiran waserba (semacam minimarket) Circle K di mana-mana. Bukan soal harga yang murah sih, tetapi soal keberadaannya. Kita jalan ke mana aja pasti bakal ketemu convenience store waralaba asal Amerika Serikat itu. Bahkan di beberapa jalan, jarak antara gerai satu dengan lainnya hanya beda kurang dari 100 meter! ๐Ÿ˜ฏ FYI, menurut catatan di situs webnya, di Bali minimal terdapat 30 gerai Circle K! Gw rasa sih lebih… :mrgreen:

Selain kehadirannya yang di mana-mana, jam buka dari semua cabangnya yang 24 jam itu juga menjadi daya tarik tersendiri. Bandingkan dengan Surabaya, misalnya. Mana ada model mini market begitu yang buka sepanjang hari? Kalaupun ada, bentuknya supermarket. Itupun hanya satu pula: Sinar Supermarket cabang Bintoro! ๐Ÿ˜ Menyedihkan ya?! ๐Ÿ˜ฅ

Balik soal Circle K, ternyata jaringan minimarket yang mulai beroperasi sejak tahun 1950-an di Texas itu hingga saat ini sudah mempunyai gerai di seluruh dunia sejumlah lebih dari 4000 gerai! ๐Ÿ˜ฏ Berminat buka di Surabaya gak ya? ๐Ÿ™„

5 Days in Bali

Akhirnya bisa ngeblog lagi! :mrgreen: Beberapa hari lalu gw lagi jalan-jalan di Bali bareng teman-teman kantor. Tepatnya mulai 7-11 Desember 2004. Kapan lagi bisa ke Bali dan dibayarin kantor? He he he :mrgreen: ๐Ÿ˜ˆ

Foto Bersama di GWK

Rombongan berangkat dari Surabaya sekitar jam 10-an siang (molor 2 jam dari jadwal semula, karena ada yang molor. Bete deh nunggunya :razz:) dengan dua mobil. Gw kebagian nyetir duluan sampai di Pasir Putih, Situbondo. Abis makan siang, lanjut deh sampe Ketapang. Eh, sepi loh… Jadi, kita bisa langsung masuk kapal feri. Gak pake antri… :mrgreen:

Masuk Gilimanuk, Bali sekitar jam 6 sore waktu Bali. Biar udah jam segitu, suasananya masih cukup terang lho… Gw jadi berpikir, kayaknya Bali lebih cocok pakai waktunya Indonesia bagian Barat deh… he he he ๐Ÿ˜ˆ
Continue reading…

10 Cara Agar SBY-JKT Hanya 100 Ribu!

Beberapa hari lalu, gue baca di KOMPAS kalau bentar lagi Lion Air bakal nurunin harga tiketnya lagi, karena ada beberapa pengeluarannya yang bisa dihemat seperti cicilan beberapa pesawatnya sudah selesai, pilot-pilotnya yang disekolahkan di luar negeri sudah lulus dan kembali. Wah, perang tarif bakal makin seru nih! ๐Ÿ˜€

Soal berapa persen turunnya nanti belum jelas, namun sebagai gambaran kalau selama ini harga tiket Surabaya – Jakarta masih berkisar Rp 225 ribu – Rp 275 ribu, maka (katanya) nantinya bakal turun sampai sekitar Rp 190 ribu atau di bawahnya lagi! ๐Ÿ™‚

Asyik juga kan?! Nah, kira-kira bisa gak ya harga buat Surabaya – Jakarta ditekan sampai hanya sekitar Rp 100 ribu aja atau kurang dari itu? Mungkin bisa ‘kali ya kalau perusahaan-perusahaan penerbangan itu menerapkan 10 (sepuluh) cara atau siasat berikut ini: ๐Ÿ’ก ๐Ÿ˜€

  1. Untuk minuman buat penumpang, cukup sediakan dispenser air galonan saja di dalam pesawat. Jadi, buat yang mau minum aja baru ambil.
  2. Co-pilotnya bisa merangkap jadi pramugara. ‘Kan yang penting pilotnya dan karena tidak dapat makan berat, tugasnya pramugara jadi ringan kan?
  3. Mungkin ACnya bisa dimatikan, diganti dengan kipas angin. Terutama untuk penerbangan malam.
  4. Kursi buat penumpang diganti dengan kursi kayak di bis. ‘Kan Sby-Jkt gak terlalu lama ini…
  5. Body pesawat ditawarkan ke pemasang iklan atau biro iklan untuk dipasangi reklame.
  6. Menerima iklan bentuk adlibs (yang nantinya dibacakan oleh si ‘pramugara’ tadi) dan jingle untuk disiarkan selama penerbangan berlangsung.
  7. Menyediakan jaringan game online dengan biaya sekian rupiah per menit.
  8. Ukuran tiket diperkecil dan dibikin satu lembar saja. Ada iklannya juga di situ.
  9. Masih soal tiket. Alternatif lain, konfirmasi pembelian tiket via sms. Jadi, cukup tunjukkan sms itu sebagai tiket.
  10. Mau ke WC pas penerbangan? Bayar dulu!

Ada yang mau nambahin? ๐Ÿ˜€ ๐Ÿ˜†

(gue udah coba kirim ke Lion Air via e-mail, tapi gak nyampe semua. Ada yg tahu? Atau sekalian mau kirimin? :mrgreen: )