Persaingan Penuh Dendam Antar Pesulap Tempo Doeloe

[rate 4.0]

the prestige

The Pledge, The Turn, dan The Prestige. Itulah tiga bagian utama dalam bersulap yang disampaikan Harry Cutter (Michael Caine) sebagai pembuka dan penutup film arahan Christopher Nolan ini. Diangkat dari novel berjudul sama karangan Christopher Priest, The Prestige berkisah soal sisi gelap dunia sulap di Inggris jaman tempo doeloe yang tergambar lewat persaingan penuh dendam antara dua pesulap, Alfred Borden (Christian ‘Batman’ Bale) dan Robert Angier (Hugh ‘Wolverine’ Jackman).

Awalnya, di bawah pengawasan Cutter, Borden dan Angier sama-sama bekerja pada Milton the Magician (Ricky Jay). Mereka berdua berperan sebagai penonton bohongan yang pada saat pertunjukan akan mengikat Julia (Piper Perabo), istrinya Angier. Setiap pertunjukan, sebagai asisten si pesulap, Julia harus segera melepaskan ikatan dan membuka kunci rahasia dari tabung air begitu ia dicemplungkan agar bisa tampil dengan selamat di hadapan penonton. Suatu hari, Julia tidak berhasil membuka ikatan yang dibuat oleh Borden sehingga menyebabkan dirinya tewas. Ketika ditanya Angier soal jenis ikatan yang digunakan, Borden mengaku lupa. Angier pun menjadi murka. Sejak itulah persaingan di antara mereka dimulai.

Setelah menikahi Sarah (Rebecca Hall), Borden menggunakan nama panggung “The Professor” dan didampingi seorang manajer teknis bernama Fallon. Sementara Angier mengusung nama “The Great Danton” dengan dibantu Cutter dan seorang asisten cantik bernama Olivia Wenscombe yang diperankan oleh Scarlett Johansson. Meskipun terkesan hanya sebagai pemanis namun kehadiran Scarlett cukup menyita perhatian. Sempat terpikir, biar lebih maksimal dan makin dramatis, sebenarnya bisa saja tokoh Olivia dan Sarah diperankan olehnya secara bergantian 🙂

Saling intai dan saling ganggu. Itulah yang dilakukan oleh Borden dan Angier. Bahkan saling membongkar trik di depan penonton dengan tujuan menjatuhkan reputasi lawan menjadi hal yang biasa. Tak peduli sang lawan bisa celaka karenanya.

Suatu ketika, Angier begitu penasaran dengan trik baru Borden bernama “The Transported Man” yang menampilkan sosok Borden yang masuk ke dalam sebuah kotak lalu segera muncul dari dalam kotak lain. Cutter menduga Borden dibantu orang lain yang bisa menyamar sebagai dirinya tapi Angier tidak yakin. Sambil mencoba saran Cutter memperkerjakan body double untuk pertunjukan trik itu, Angier tetap berusaha mencari tahu rahasia Borden. Saking penasaran dan putus asanya Angier, membuatnya menyuruh Olivia untuk bekerja pada Borden agar bisa mendapatkan rahasia itu. Sebuah buku catatan harian Borden berhasil diserahkan kepada Angier, namun Olivia yang tadinya menjalin hubungan istimewa dengan Angier justru berbalik jatuh cinta kepada Borden. Hubungannya dengan Olivia membuat rumah tangga Borden terganggu. Bahkan semakin lama semakin memburuk hingga akhirnya membuat Sarah gantung diri.

Angier tetap tidak putus asa. Ia masih penasaran dengan rahasianya Borden. Bersama Cutter, ia menculik Fallon agar bisa memaksa Borden memberitahu kata kunci rahasia yang ada hubungannya dengan rahasia triknya. Dan kata kunci rahasia itu adalah “TESLA” yang membawa Angier ke Colorado Springs, lokasi laboratorium milik seorang ilmuwan listrik bernama Nikola Tesla (David Bowie) yang merupakan seterunya Thomas Edison.

Untuk membuat mesin khusus permintaan Angier menyangkut trik “The Transported Man”, Tesla minta uang cukup banyak. Dengan entengnya, Angier menyanggupinya. Hmm, dari mana Angier mendapat duit banyak ya? Padahal seringkali pertunjukannya selalu dengan cepat dikacaukan Borden…

Pada percobaan pertama, topi milik Angier hangus kena sengatan listrik dari mesin buatan Tesla. Ketika percobaan kedua dilakukan terhadap kucing milik asisten Tesla, tidak terjadi apa-apa. Kucingnya selamat. Dengan perasaan kecewa, Angier beranjak pergi. Anehnya, di halaman terlihat tumpukan topi serupa miliknya dan kucing lain yang mirip dengan kucing tadi. Angier merasa sepertinya mesin itu sudah menampakkan hasilnya.

Ketika kembali besoknya, Angier menjumpai laboratorium itu telah porak-poranda. Rupanya Tesla terburu-buru pergi lantaran dikejar-kejar oleh orang-orangnya Edison yang terus membuntutinya. Namun Ilmuwan eksentrik itu sempat meninggalkan mesin yang dianggap belum sempurna tersebut lengkap dengan panduannya. Tesla menyarankan sebaiknya Angier jangan memakai mesin buatannya itu.

Bisa ditebak, Angier tidak peduli dengan nasihat Tesla. Kembali ke London, ia malah langsung merancang pertunjukan baru bernama “The Real Transported Man” yang hanya dibatasi 100 kali pertunjukan saja. Cutter juga diajak bekerja sama lagi tapi dengan syarat tidak boleh menunggu di belakang panggung seperti biasa. Pertunjukan baru itu sukses berat. Penonton terkagum-kagum melihat Angier yang menghilang dari panggung dan tiba-tiba muncul di balkon.

Seperti biasa, pertunjukan baru selalu mengundang perhatian dari pesaingnya. Borden tidak tinggal diam. Suatu hari datanglah kesempatan baginya untuk naik panggung sebagai penonton yang beruntung. Ia memanfaatkan kesempatan itu untuk menyelinap ke belakang panggung agar dapat membongkar rahasia pertunjukan Angier. Borden terkejut melihat apa yang ditemukannya. Terlihat sosok Angier terperangkap dalam sebuah kotak kaca berisi air tanpa bisa keluar hingga akhirnya tewas. Pada saat bersamaan, datanglah Cutter yang membuat Borden menjadi tersangka pelaku pembunuhan.

Dalam persidangan, Borden tetap tidak mau membuka rahasia trik miliknya meskipun mungkin hal itu bisa menolong dirinya dari jerat hukuman berat. Selama Borden dikurung di penjara menunggu persidangan selesai, muncul sosok baru misterius bernama Lord Caldlow yang berusaha menguasai semua barang-barang peninggalan Angier dan sekaligus hendak mengambil hak asuh Jess (Samantha Mahurin), anaknya Borden. Cutter yang keberatan mengetahui peralatan bikinan Tesla ikut dikuasai berusaha menemui sosok yang digambarkan sangat kaya itu. Kagetlah Cutter mengetahui siapa sebenarnya Lord Caldlow.

Sementara itu, akhirnya Borden harus menjalani hukuman gantung sesuai keputusan pengadilan. Pada saat bersamaan di tempat lain, terlihat sosok Fallon mendatangi gudang tempat peralatan sulap milik Angier disimpan. Dan… dor!!!

Siapakah yang kena tembak itu? Siapakah Fallon sebenarnya? Dan siapa juga dibalik sosok bernama Lord Caldlow? Bagaimana sebenarnya rahasia trik Borden yang membuat Angier penasaran setengah mati? Semua itu akan terkuak menjelang berakhirnya film ini.

Durasi sekitar 130 menit dan cerita yang cukup detil dan berliku tidak membuat The Prestige jadi membosankan. Apalagi ditambah kualitas gambar yang baik dan permainan cukup menawan dari para bintangnya membuat film ini enak ditonton. Bahkan rasanya The Prestige termasuk film yang harus ditonton lebih dari sekali agar bisa puas dan benar-benar memahami jalan ceritanya. Ada yang mau ngajak nonton lagi? 🙂