Beberapa hari ini gw lagi bingung membedakan film dan movie. Kelihatannya sih artinya sama, tapi kok rasanya ada bedanya deh.. 🙄
Udah nanya dan googling sana-sini, tetap aja masih kurang memuaskan..:???: Om Stephanus Eko ngasih link ke artikel “So you’d like to… know the difference between movies and films?” Dalam artikel itu, si Chris Varnadoe bilang kalo Film itu adalah a work of art, most often having been made with this goal in mind. Sementara Movie adalah guilty entertainment, most often having been made for the sole purpose of making money… 😮 So, baginya, Film adalah hiburan seni yang serius dan Movie hanya sekedar hiburan bertujuan komersil! Betulkah begitu? 🙄
Coba kita lihat apa yang dimuat di glossarynya Cinema Minima Forum…
Film:
Motion-picture recorded on chemical-based, analog medium e. g., Technicolor, Kodak 5247, etc. All films are movies, but not all movies are films.
Movie:
A motion-picture, without respected to recording medium, or way of distribution. A talkie is a kind of movie. A film is a kind of movie. A motion-picture recorded on digital video tape is properly called a movie, in the same way as one which has been recorded on film.
Hasilnya? Gw tetap BINGUNG! 😐 🙁 Ada yang bisa bantu jelasin yang lebih komplit? 🙄
eh kalo nggak salah filem itu kan nama lainnya klise, belom dicetak. kalo udah dicetak jadi foto… lha kalo dibandingkan ama movie ya jauh to ben. heh… sorry ben, fahmi lagi error, kebanyakan makan sambel 🙁
term yang global itu movie — gambar bergerak, seperti kartun animasi, bayangan wayang kulit, pantulan gerakan tangan di dinding dll. Sedangkan film lebih ke artwork dalam media kimiawi seperti seluloid film dan sequential klise.
coba tanya gajah lagi deh!
tapi ‘kan masih ada istilah “film seri”, “festival film”, “bintang film”, dan lain-lain…
apa cocok tuh kalo diganti jadi “movie seri”, “festival movie”, dan “bintang movie”? 😉
the artwork is not movie, but film
kalo bingung ya wajar, gua juga bingung kok
*pegangan*
biasa lah, pergeseran makna kan sering terjadi
karena sesuatu yg lebih enak di telinga itu yang
sering ‘menjadi benar’