Movies

Menjebol Bank dengan iPod dan Win XP

[rate 3]

firewallHarrison Ford is back! Ya, Harrison Ford hadir lagi dengan film Firewall arahan Richard Loncraine. Tetapi lagi-lagi Ford hadir dengan tampilan orang kantoran. Lagi-lagi Ford berperan sebagai ayah tangguh dalam menghadapi penjahat penyanderan keluarganya. Dan lagi-lagi tokoh yang diperankan Ford bernama Jack, lengkapnya Jack Stanfield, bukan Jack Ryan seperti dalam Patriot Games dan Clear and Present Danger.

Jack Stanfield bekerja sebagai Computer Security Specialist di Seattle-based Landrock Pacific Bank. Karirnya yang tergolong cemerlang membuatnya menjadi salah satu orang penting di kantornya. Kehidupan keluarga bersama istri dan dua anaknya juga berjalan lancar-lancar saja hingga suatu hari terjadi hal yang tidak diduga.

Setelah seharian sumpek dengan rapat kantor soal rencana merger dengan bank lain, Jack dikejutkan oleh seseorang bernama Bill Cox (Paul Bettany) yang mengklaim telah berhasil menyekap istri dan anak-anak Jack di rumah mereka sendiri. Padahal baru saja Continue reading…

Cerita di Balik Perang Teluk versi Seorang Marinir

[rate 2.5]

jarheadFilm perang tanpa adegan perang baku tembak? Itulah Jarhead, film yang diadaptasi dari buku karya Anthony Swofford berjudul Jarhead: A Marine’s Chronicle of the Gulf War and Other Battles. Jarhead sendiri merupakan istilah slang untuk menyebut anggota marinir.

Memaparkan pengalaman nyata Swofford (diperankan oleh Jake Gyllenhaal) sendiri ketika menjadi anggota marinir, di film ini kita bisa menyaksikan bagaimana kisah dibalik penggemblengan di kamp pelatihan hingga pengiriman para marinir ke medan Perang Teluk Persia yang berlangsung sekitar tahun 1990-1991 dalam Operasi Badai Gurun. Bisa dibilang semuanya tersaji apa adanya, termasuk umbaran kata-kata umpatan sepanjang film yang mungkin bagi sebagian orang bisa terdengar kurang nyaman.

Ya, inilah film yang cocok bagi mereka yang ingin tahu suka duka kehidupan anggota militer sehari-hari baik. Dalam film yang disutradarai Sam Mendes ini, kita bisa mengetahui mulai dari bagaimana bentuk pendoktrian terhadap anggota baru, bagaimana bentuk perploncoan anggota lama terhadap anggota baru, bagaimana pengaruh tugas terhadap urusan dengan pacar atau istri di rumah, bagaimana harus Continue reading…

Skenario Hambar untuk Pertarungan Pamungkas Jet Li

[rate 2]

fearlessKetika melihat poster film Fearless mungkin sebagian orang akan menyangka kalau ini adalah film terbaru soal Wong Fei Hung atau Huang Fei Hong. Wong Fei Hung is back? Hei, bukan. Yang benar adalah Jet Li is back!

Setelah hampir sepuluh tahun meninggalkan perannya sebagai Wong Fei Hung, Jet Li kembali berperan sebagai jago kung-fu jadul (jaman doeloe). Meskipun bukan sebagai Wong Fei Hung lagi, namun film arahan Ronny Wu ini sepertinya cukup mampu memuaskan dahaga pecinta film kung-fu model film Kung-fu Master (Once Upon a Time in China) kapan hari.

Berkisah seputar akhir tahun 1800an mengenai perjalanan hidup Huo Yuanjia yang berambisi menjadi jagoan kung-fu terhebat dengan menantang semua jago-jago kung-fu yang ada di Tianjin membuat film ini Continue reading…

Lika-liku Geisha Mencari Cinta Sejati

[rate 4]
GeishaMenonton film adaptasi dari novel tapi belum baca novelnya merupakan keasyikan tersendiri. Begitu juga ketika menonton film Memoirs of a Geisha yang diangkat dari novel berjudul sama karya Arthur Golden beberapa hari lalu.

Mungkin ada yang menganggap ini hanya alasan dari golongan penggemar film yang malas baca buku. Terserah sih, tapi yang pasti bentuk keasyikan yang ada di depan mata adalah terbebas dari keinginan membanding-bandingkan apa yang ditawarkan dalam film dengan apa yang ada dalam novel. Dengan tanpa terpengaruh isi novelnya, bergulirnya adegan demi adegan film hasil kerja sutradara Rob Marshall dan produser Steven Spielberg ini bisa dinikmati dengan nyaman.

Berawal dari dijualnya Chiyo (Suzuka Ohgo) dan kakaknya Satsu kepada seorang makelar oleh bapak mereka sendiri di saat ibu mereka sedang terbaring sakit di tempat tidur. Tiba di distrik Gion, Chiyo dibeli seorang pemilik rumah geisha bernama Nitta, sementara Satsu dipekerjakan di sebuah tempat pelacuran.

Sejak awal, kehadiran Chiyo langsung menarik perhatian. Tak heran Hatsumomo (Gong Li), seorang geisha senior yang tinggal di tempat yang sama, menjadi sirik karena merasa bakal ada saingan berat. Lantaran ulah Hatsumomo, bukannya disiapkan menjadi seorang geisha, Chiyo malah dijadikan pembantu oleh Nitta, pemilik rumah geisha. Kabar meninggalnya kedua orang tuanya dan kaburnya sang kakak entah ke mana membuat Chiyo sangat sedih dan frustasi.

Di tengah keputusasaannya, ia bertemu dan bercakap-cakap dengan Continue reading…

King Kong: Ambil Serunya Saja, Lupakan Ceritanya

[rate 3.5]
king kongJika memungkinkan, ingin rasanya menghapus 30 menit pertama dan 30 menit terakhir dari film King Kong-nya Peter Jackson. Kenapa? Meskipun masih tersisa sejumlah kejanggalan, membuang kedua bagian yang paling tidak menarik itu setidaknya akan cukup membuat film berdurasi sekitar 3 jam tersebut lebih enak ditonton. Lihat saja.

Mengingat film ini merupakan remake dari film berjudul sama produksi tahun 1933, mungkin alur ceritanya sudah tidak asing lagi. Ann Darrow (Naomi Watts), seorang artis teater, sedang kebingungan mencari pekerjaan baru karena teater tempat ia bekerja selama ini bankrut akibat tekanan perekonomian dan sosial yang semakin memburuk. Di sisi lain, Carl Denham (Jack Black), seorang sutradara film yang barusan bermasalah dengan sejumlah penyandang dananya selama ini kebetulan sedang berburu artis untuk bakal film terbarunya yang akan berlokasi di sebuah pulau terpencil. Bisa diduga, bertemulah keduanya. Dan bisa ditebak pula, Carl merasa cocok untuk memasang Ann sebagai artis utama meskipun Ann bukan seorang artis terkenal.

Kehadiran Adrien Brody sebagai Jack Driscoll, sang penulis skenario kondang, tetap saja kurang mampu menghilangkan kebosanan mengikuti adegan per adegan pada bagian awal film ini yang berjalan lambat dan agak bertele-tele. Lewatkan saja garingnya adegan syuting di kapal dan kisah romantis antara Ann dan Jack selama perjalanan ke Skull Island. Sampai di sini, rasanya gak percaya seorang sutradara seperti Peter Jackson menghambur-hamburkan durasi film hanya untuk adegan-adegan yang tidak menarik seperti itu. Apalagi dalam film ini dia tidak hanya memegang posisi sutradara saja, tetapi juga terlibat dalam penulisan skenario.

Untunglah masih ada Continue reading…

Petualangan Seru ala LotR di Negeri dalam Lemari

[rate 3]

narniaBiasanya kalau sebuah film mendapat stempel “Semua Umur” dari Lembaga Sensor Film (LSF) berarti film tersebut bisa ditonton oleh segala usia, termasuk mereka yang tergolong masih usia anak-anak. Melihat stempel “Semua Umur” yang tertera pada poster film The Chronicles of Narnia: The Lion, the Witch and the Wardrobe (selanjutnya ditulis Narnia) seharusnya film ini cocok untuk anak-anak. Tetapi apakah demikian?

Dengan label “Semua Umur” itu, jangan membayangkan film yang diangkat dari novelnya C.S. Lewis ini penuh dengan tawa keriaan dan warna-warni seperti film anak-anak pada umumnya. Sepanjang film didominasi oleh suasana jadul tahun 1940an dengan dibarengi nuansa misteri serta ketegangan-ketegangan ala Lord of the Ring, dalam tingkat yang lebih ringan. Selain itu, masih ada sisi-sisi lain dari film yang disutradarai Andrew Adamson ini, yang rasanya tidak cocok dicerna oleh anak-anak. Masih ragu? Lihat dulu deh…
Continue reading…