Travel

Jam Buka Tempat Makan di Bandara Internasional

Selama ini saya mengira di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta yang kesibukan jadwal penerbangannya bisa dibilang hampir 24 jam, tempat-tempat makan yang ada di dalamnya buka terus sepanjang masih ada jadwal penerbangan yang tersisa. Setidaknya, tempat-tempat makan yang ada di dalam gedung bandara atau minimal airport lounge-nya ada yang buka terus sepanjang hari. Ternyata perkiraan saya salah. 😯
Continue reading…

Surabaya-Jakarta 30 Menit?

Beberapa hari lalu gw mencari informasi penerbangan rute Surabaya-Jakarta di situs web AirAsia. Seperti biasa, sesaat setelah mengklik tombol “Cari”, yang muncul adalah daftar penerbangan yang masih tersedia dilengkapi dengan pilihan tarif tiket dan jam keberangkatan-kedatangan. Sekilas tidak ada yang aneh dengan hasil pencarian itu, tetapi ketika membaca jam kedatangan untuk penerbangan jam 23.35, gw terkejut gak percaya! 😯 Kenapa?
Continue reading…

Ramenya Buka Bersama ID-Gmail di Malang

SetelahPuas keliling di Taman Safari 2 Prigen, rombongan ID-Gmail melanjutkan acara kopdar kali ini dengan berbuka puasa bersama di Malang sekaligus mengantar pulang Dian Ina dan Vnuz. SetelahKelar ber-say goodbye & thanks dengan Suster, kita semua keluar dari area Taman Safari 2. Saat itu sudah hampir pukul 6 petang. Keadaan sudah agak gelap.

bukber

Setelah sedikit berputar-putar di dalam kota Malang, dengan rekomendasi dari Vnuz, akhirnya kita memutuskan buka bersama alias makan malam (karena kita tiba di Malang udah sekitar jam 7 malam) di kawasan Pulosari, Malang. Continue reading…

Serunya Kopdar ID-Gmail di Taman Safari 2

Akhirnya kopdar ID-Gmail wilayah Jawa Timur dengan jumlah peserta yang cukup banyak bisa terlaksana juga! Sesuai dengan kesepakatan di milis, KOPDAR JATIM ID-GMAIL dibikin pada 31 Oktober 2005 kemarin di Taman Safari 2, Prigen, Jawa Timur.

kopdar ts2 3

Rencana berangkat dari Surabaya yang mestinya sekitar jam 9 pagi molor jadi sekitar jam 10. Penyebabnya? Kayaknya karena gw bangun telat dan Doni yang datang telat ke kantornya :mrgreen: Untuk peserta dari Surabaya, kumpulnya di kantor (lama) Doni di Jalan Citandui, daerah dekat Supermarket Sinar cabang Bintoro Surabaya. Oh ya, peserta dari Surabaya terbagi dalam dua mobil. Endhoot, Bhagonk, dan Budi ‘Rejected’ pakai mobil sendiri sementara gw, Doni, Bida, Arief, dan Pika di mobil satunya lagi.

Setelah tiba di pintu masuk pertama Taman Safari 2, Endhoot tilpun-tilpunan dulu dengan Vnuz dan Golda a.k.a Suster untuk memastikan apakah kita akan disambut atau tidak 😀
Continue reading…

Cara Lion Air Menghadapi Komplain Penumpang

“Ini Lion Air. Saya ini orang Lion Air!,” demikian kata-kata bernada pongah yang dilontarkan petugas di counter check in Lion Air di Bandara Juanda Surabaya pada Minggu pagi kemarin (31 Juli 2005) ketika diprotes soal aturan berat bagasi yang tidak sama.

Si petugas Lion Air ngotot kalo soal berat maksimal bagasi sekarang adalah 30kg, padahal di tiket jelas-jelas tertulis masih 35kg! Ketika dikonfirmasi ke petugas Lion Air lainnya, tetap saja si petugas gak mau tahu soal batasan yang tertulis di tiket itu. Pihak Lion Air malah Continue reading…

Mencari Oleh-oleh Khas Surabaya

Sudah lebih dari 10 tahun tinggal di Surabaya yang hari ini (31 Mei) berulang tahun ke-712, tetap saja hingga sekarang gw masih bingung apa sebenarnya oleh-oleh khas Surabaya yang bisa diberikan kepada keluarga atau kenalan yang berkunjung. Gw tetap gak tahu apa yang bisa dibawa untuk dibanggakan sebagai buah tangan dari Surabaya ketika mengunjungi keluarga atau teman di kota lain 😥

Tentunya bentuk oleh-oleh yang gw maksud bukan berupa makanan basah, tetapi makanan kering atau barang yang bisa diidentikkan dengan kota Surabaya. Kira-kira sejenislah dengan kaos Joger, sosis Titiles, kacang Bali dari Bali, bakpia pathok dan kaos Dagadu dari Jogja, molen dari Bandung, sirup markisa dari Makassar, bagea dari Ternate, dan kain Karawang dari Gorontalo.

Selama ini, biasanya gw hanya membawakan sejenis camilan dan makanan kering seperti kerupuk belinjo, kerupuk udang, kripik belinjo, udang “Bu Rudy”, dan kue belinjo “Anda” atau “88”. Padahal kalo ditelusuri lebih lanjut, setahu gw, jenis camilan seperti kerupuk belinjo dan kerupuk udang berasal dari Sidoarjo. So, bisa dibilang mungkin hanya dua nama terakhir yang termasuk produk buatan Surabaya. Hiks… 😥 Gw sendiri masih kurang sreg mengusung keduanya sebagai oleh-oleh khas Surabaya… 😐

Hmm, mungkin ada yang bisa ngasih tahu gw apa sebenarnya oleh-oleh khas Surabaya? 🙄