Spider-Parker: You Know Who!

Hingga Selasa minggu lalu (29 Juni 2004), gw masih gak yakin kalau Spider-Man 2 bakal diputar di Indonesia sesuai jadual rilis internasional. Saat itu tertulis, jadual main Spider-Man 2 di Indonesia adalah 1 Juli 2004 (tadi gw cek lagi di situs yang sama, ternyata udah dikoreksi jadi 30 Juni! Grr.. 😐 :P). Ditambah, pas gw cek di situsnya 21 Cineplex gak ada tanda-tanda kalo film itu bakal main midnite dulu, seperti lazimnya film baru yang mesti melewati jadual midnite dulu baru main regular. Eh, gak tahunya, besoknya pagi-pagi gw diberitahu Mirza kalo filmnya udah main hari itu!!! 😮 Surprised!!! 😯

spider-man 2Wah, gak nyangka deh film sekelas Spider-Man 2 bisa milih Indonesia sebagai salah satu tempat pemutaran paling pertama bareng negara-negara seperti Amerika, Kanada, Australia, Philipina, dan Singapore. Padahal Jepang aja baru dapat kesempatan mutar film itu 10 Juli besok. Jadi terharu nih.. he he he 😥 😆 :mrgreen: 😛

Gw sendiri pengennya nonton hari pertama, tapi baru bisa nonton kemarin… Gw milih nonton di Studio 21, PTC-Supermall yang berada nun jauh di Surabaya Barat sana… Begitu masuk ke lobinya buat beli tiket, wuih… udah penuh dengan antrian! Sambil sedikit kuatir gak dapat tiket, bergabunglah gw dengan antrian itu. Akhirnya, dapat juga tiketnya!!! 😀 Hanya saja, yang posisi duduknya masih lumayan di atas tinggal yang pertunjukan jam 19.45, padahal saat itu masih jam 3-an sore! Gile gak!? Padahal yang mutar film itu ada Studio 1 dan Studio 2! 😯 Puas-puas deh keliling PTC – Supermall bolak balik buat nunggu show yang jam 19.45 itu… 🙁

Sementara mengenai filmnya sendiri, asik banget! Meskipun di seri pertama dulu sisi kehidupan pribadi Spider-Man sebagai Peter Parker sudah dibahas, namun rupanya itu masih belum cukup. Sekuelnya kali ini tetap aja mengupas soal itu, bahkan lebih dalam dan cukup mendominasi jalannya cerita sejak film dimulai. It’s ok! Sah-sah aja sih sisi manusiawi seorang superhero dibahas mendalam… Bahkan mungkin hal itu bisa jadi pembeda dengan cerita superhero lain yang jarang-jarang ditampilkan sisi kegagalannya… Jadinya, sah-sah aja kalo tiba-tiba jaring laba-laba yang biasa ditembakkan dari pergelangan tangannya jadi macet gak mau keluar, sehingga sang super hero jadi jatuh terkapar… begitu juga kelincahannya untuk merayap di dinding gedung bertingkat yang ikut lenyap… atau sempat patah hati dengan Mary Jane (yang herannya kenapa masih diperani oleh Kirsten Dust yang kurang sip itu :twisted:) Pokoknya, kali ini sang superhero jadi membumi banget deh… 😉

Walaupun demikian, film ini gak lantas terjebak dengan kesenduan dan nasib malang seorang superhero… Adegan seru ala Spider-Man yang bergelantung dari gedung ke gedung tetap saja masih jadi andalan yang menarik ditonton! Bahkan kali ini bisa dibilang lebih mendebarkan karena kadang-kadang (sengaja dibikin) hampir nabrak sesuatu! Namun dari semua itu, puncak keseruan dan titik utama kisah sekuel kali ini terletak pada adegan duel di atas kereta api antara Spider-Man dan Doc Oct yang dilanjutkan usaha sang superhero yang harus menahan laju kereta api yang remnya blong agar tidak jatuh ke laut ketika sampai di ujung rel yang masih belum selesai! Dan gara-gara adegan pada bagian ini, sambil meminjam istilah dalam kisah Harry Potter, gw jadi terinspirasi asik juga kali ya kalo sekuel kali ini mengusung sub-judul (ini bukan spoiler lho!) Spider-Parker: You Know Who! 😀

Kenapa? Buktikan aja sendiri pas nonton! You will know why… 😉 😛 :mrgreen: