Praktisi, Pemerhati, Pengamat, Pakar

Semalam ketika diajak ngobrol selama 2 jam soal “Browser” di “Don’t Miss IT”-nya 104.7 SCFM Surabaya bareng Rezi CCI, oleh penyiar SCFM (Sonny), gw diperkenalkan sebagai praktisi IT :mrgreen:

Bicara soal disebut sebagai praktisi IT, gw rasa sebutan itu terasa lebih pantas dan tidak berlebihan ketimbang sebutan macam pemerhati, pengamat, apalagi pakar berbau IT! (hi!) Belum lagi kalau ketiga sebutan itu masih ditambah embel-embel telematika-lah, multimedia-lah, komputer-lah, dan sebagainya. Rasanya menggelikan gitu loh! 😛 😆

Praktisi IT bisalah diartikan sebagai mereka yang sehari-hari menekuni pekerjaan dalam lingkungan IT. Sementara sebutan pemerhati, pengamat, dan pakar IT? Nampaknya saat ini sudah menjadi gak jelas lantaran berbagai media dengan gampangnya mengiyakan orang-orang yang menyebut dirinya sebagai pemerhati dan pengamat, tanpa melihat sepak terjang orang yang bersangkutan sebelumnya. Bahkan lebih parah lagi, editor sejumlah media cetak terkenal di Indonesia (termasuk KOMPAS!) juga dengan polosnya menyematkan gelar itu terhadap orang-orang tertentu yang sebenarnya tingkat keahlian dan kepintarannya belum memadai, namun pintar membuat sensasi! 😛

Ehm, kalo sudah begitu, hari gini masih banggakah disebut pakar? Gw sih gak. 😛 Secara gw juga emang bukan pakar gitu loh.. ha ha ha… 😆 😛

Kalaupun pas tampil di sebuah acara yang berhubungan dengan IT, mending gw tetap pilih disebut sebagai praktisi IT deh. :mrgreen: Gimana dengan loe? Atau ada sebutan lain yang lebih elegan? 😈 :mrgreen: