DVD Konser Trisum Sangat Mengecewakan

[rate 1]

trisum

Apa yang bisa diharapkan dari sebuah rekaman dalam format DVD? Kualitas gambar yang sangat bagus dan kualitas suara yang jernih? Setidaknya itulah yang utama dan mutlak. Kalau kedua harapan itu tidak bisa dipenuhi, apa gunanya direkam di atas DVD? Sekedar aksi-aksian saja atau memang berniat mengecoh dan mengecewakan pembeli?

Pertanyaan yang sama tertuju pada mereka yang berada di balik rekaman DVD TRISUM Live in Graga Bakti Budaya TIM, Jakarta, December 29th, 2005. Dengan harga 40ribu rupiah yang dipasang saat dijual di arena tur konser Trisum di 6 kota belum lama ini, tampilan kemasannya sih cukup meyakinkan dan menjanjikan sebagai sebuah rekaman konser berkualitas DVD. Namun begitu disetel, langsung ketahuan deh bagaimana sebenarnya kualitasnya.

Tidak seperti DVD pada umumnya, rekaman permainan gitar dari Dewa Budjana, Tohpati, dan Balawan ini tanpa dilengkapi DISC MENU dan pilihan chapter. Rekaman konser mereka di Jakarta langsung berjalan begitu saja tanpa bisa dipindah secara manual dari satu lagu ke lagu lain. Yang lebih parah, kualitas gambarnya sangat buruk dan kualitas audio yang pas-pasan. Sangat tidak layak untuk ukuran sebuah rekaman berformat DVD. Malah serasa menonton rekaman berformat VCD saja.

Dengan kondisi seperti itu, sebagus apapun permainan ketiga pendekar gitar tidaklah ada artinya. Permainan lagu-lagu seperti Cublak-cublak Suweng, Kromatik Lagi, Gembala, Lonely, Brazillian Rumba, Mahabarata, dan Lalu Lintas yang ditawarkan dalam keping DVD keluaran Sony BMG Music Entertainment Indonesia tersebut menjadi tidak menarik untuk dinikmati. Selera menikmati suasana konserpun sirna.

Mengulang pertanyaan tadi, wahai Trisum dan perusahaan di balik DVD tersebut: apa gunanya direkam di atas DVD jika kualitas yang ditawarkan hanya pas-pasan seperti itu? Sekedar aksi-aksian saja atau hanya berniat mengecoh dan mengecewakan pembeli? 🙄