Biasanya untuk uang yang kita bayarkan, berkisar 500 atau 1000 rupiah, penjaganya akan memberikan selembar tiket sebagai bukti pembayaran. Biasanya pula tulisan yang tercetak di atas potongan kertas kecil itu hanya menggunakan satu warna dan tanpa blok warna. Pokoknya sekedar ada keterangan kalau itu adalah tiket toiletnya pusat belanja yang bersangkutan.
Nah, beberapa hari lalu setelah membayar Rp 1000,- untuk penggunaan toilet di BG Junction Surabaya, saya mendapat tiket toilet yang agak berbeda tampilannya. Berbedanya bagaimana? Warna tinta yang digunakan lebih dari satu. Selain warna biru, ada juga warna hitam, kuning, dan jingga untuk logo BG Junction. Sudah begitu, di bagian bawah ada blok warna biru.
Beberapa bulan lalu kayaknya tiket toiletnya BG Junction masih belum semeriah begitu deh. Kenapa sekarang jadi warna-warni ya? Menghindari pemalsuan? Ada ya yang sampai bela-belain bikin tiket toilet palsu? 😆
Ntar jangan2, besok2 ada kartu abodemen buat ke toilet kyk kartu abodemen krl jabotabek..
sumpahhhh lohhh……….
di mall wc bayar gitu??? terus tiketnya warna warni???
weleh2x….
apa kata dunia….
hihihihi
Ya mugkin untuk menghindari pemalsuan dari petugasnya.
kan gampang banget kalo mau cetak seperti itu.
Cuma di GM yg masih gratis, dan moga2 tetep gratis selamanya.. 😛
Btw, kalaupun di palsu trus gimana caranya biar bisa masuk gratis ? Kan mesti head to head dengan petugas toilet dulu dan itu bukan tiket terusan. Artinya tiap kali mo masuk ya mesti bayar lagi toh om ?
setahu gue, mall-2 di Jakarta nggak ada yang narik bayaran tuh meski itu toilet di mall yang keren.
Tapi, mall di menara Petronas di Kuala Lumpur ada dua jenis toilet. Toilet yang gratis sama seperti toilet di kebanyakan mall di Jakarta (sorry, gue nggak mbandingin dengan toilet di Surabaya karena gue nggak punya memori ttg toilet di mall kota itu).
Sedangkan toilet yang berbayar suasananya beda. Di situ tersedia tissue super lembut. Ada juga sabun tangan aneka aroma. Lagipula, setiap kali ada orang yang pakai, toilet itu langsung dibersihkan.
Mungkin pemda Surabaya ingin meniru tandas (begitu orang malaysia menyebut toilet) di Kuala Lumpur. Atau, memang pemda Surabaya mata duitan untuk tidak menyebut kata ‘kreatif’ dalam mencari sumber pemasukan?
Jiewa, yoih.. tinggal GM doang yang gratis. Soal tiket palsu, kan gak semua toilet berbayar harus bayar dulu sebelum masuk toilet.
Puji, toilet berbayar di surabaya yg gw maksud gak ada tuh yang namanya “tissue super lembut atau sabun tangan aneka aroma”.
mudah²an di kota ku toilet mall-nya gak ada yg pake bayar nantinya
loh itu termasuk salah satu jenis enterpreneurship juga loh mas; dimana ada kebutuhan maka disitulah suplai harus diciptakan; iya bukan…??
ada bagusnya bayar, cuman ga perlu mahal2. tapi lebih sip lagi service mall2 kota2 besar, ya dengan memberikan gratis untuk WC / Toilet umum di tempatnya