Kemarin, 9 April 2009, saya juga ikut mencontreng dong. Tapi saya baru datang ke TPS menjelang pukul 12 siang bersama istri saya.
Tiba di TPS dekat rumah, suasana sudah agak sepi. Yang terlihat hanya para petugas dan seorang warga lainnya.
Saat hendak mencontreng empat kertas suara yang diberikan oleh petugas, saya agak terkejut. Ternyata alat yang disediakan untuk mencontreng adalah pulpen bertinta merah. Saya pikir bakal disediakan spidol, biar lebih jelas contrengannya.
Setelah memasukkan empat kertas suara itu ke empat kotak yang berbeda dan mencelupkan ujung jari kelingking ke botol tinta, saya mendengar ada petugas yang mengingatkan para petugas lain bahwa sudah jam 12 (siang). Saya sempat melirik lagi ke bilik suara. Eh, sudah tidak ada warga lain. Kayaknya saya dan istri saya jadi pencontreng terakhir di TPS tersebut.
Dari situ, kemudian saya dan istri ke Mal Galaxy. Salah satu tujuan saya sih hendak membuktikan promo gratis kopi dari Starbucks untuk para pencontreng seperti yang diiklankan di surat kabar.
Saya hampir tidak jadi memanfaatkan promo itu karena melihat ada antrian di dalam Starbucks. Tapi ternyata itu hanya sebentar. Saya pun langsung menunjukkan jari kelingking yang kena tinta (tidak tahan air) tadi. Oleh baristanya ditawari mau kopi yang dingin atau panas. Saya pilih yang dingin.
Jangan berharap mendapat coffee ice blended atau Frappuccino® Blended. Yang dijadikan gratisan adalah segelas kecil es kopi biasa. Tidak terlalu istimewa memang, tapi lumayanlah untuk program CSR di hari pemilu. 🙂
Eh, kira-kira di Pilpress pada Oktober 2009 mendatang bakal ada bagi-bagi gratisan lagi gak ya? Frappuccino® Blended dan dengan gelas yang lebih besar? Semoga. Mari kita bermimpi indah. 🙂
nggak mampir starbucks kemaren, abis pimilihan ada undangan pergi pengajian di sidoarjo sampek lewat maghrib.