Lampu LED, Lebih Aman dan Hemat Listrik

Mungkin sama dengan kebanyakan orang, bagi saya, salah satu pengeluaran rutin bulanan yang terasa lumayan besar adalah pembayaran tagihan listrik. Makanya, saya selalu tertarik dengan produk yang menawarkan solusi penghematan pemakaian listrik. Tentunya produk yang bagus tidak hanya sekadar hemat listrik, tapi juga aman bagi kesehatan.

Ketika mengetahui adanya teknologi lampu LED yang kabarnya hemat listrik tapi bisa memberikan pencahayaan maksimal dan juga ramah bagi kesehatan, saya langsung antusias. Menarik nih!

Dari informasi yang saya peroleh, konsumsi listrik dari penggunaan lampu LED bisa sampai 80% lebih sedikit dibandingkan dengan penggunaan lampu pijar atau halogen loh… Jelas ini berarti merupakan penghematan biaya tagihan listrik yang cukup signifikan.

Masih soal penghematan. Dengan menggunakan lampu LED, kita bisa pula menghemat pengeluaran untuk pembelian lampu secara berkala. Kenapa? Karena umur pemakaian lampu LED juga tergolong sangat lama, hingga 20-25 tahun. Bandingkan dengan umur lampu pijar standar yang rata-rata hanya bertahan sekitar 18 bulan saja. Jauh sekali perbedaan umur pemakaiannya.

Yang tidak kalah menarik, ternyata kelebihan lampu LED tidak hanya sebatas hemat listrik dan panjang umur saja. Masih ada sederet keuntungan lain yang bisa diperoleh para pemilik rumah seperti saya dari penggunaan lampu LED. Apa saja itu?

Di antaranya, cahaya yang dipancarkan lampu LED memberikan nuansa putih alami yang nyaman bagi mata karena tidak menyilaukan.

Lampu LED bebas timbal dan merkuri. Faktor ini penting dan menenangkan karena timbal dan merkuri adalah dua unsur kimia yang tidak baik bagi kesehatan anggota keluarga. Lampu LED juga tidak memancarkan UV.

Di sisi lain, lampu LED menawarkan manajemen panas yang terbilang efisien. Asal tahu saja, sebagian besar lampu pijar cenderung memancarkan panas yang cukup besar. Padahal panas yang berlebihan dapat mengubah warna dinding. Selain itu, lampu pijar biasa hanya mengkonversi sekitar 8% dari listrik yang digunakan menjadi cahaya. Berbeda dengan lampu LED, sekitar 15 sampai 25 persen listrik yang dikonsumsinya digunakan untuk menghasilkan cahaya. Dengan demikian, LED hanya sedikit menghasilkan panas.

Di samping itu, karena dimmable, lampu LED juga bisa menjadi solusi bagi pemilik rumah yang menginginkan pengaturan nuansa pencahayaan berkualitas yang berbeda di setiap ruangannya dengan tetap memerhatikan kenyamanan pandangan mata. Lampu LED menawarkan berbagai pilihan efek pencahayaan: warm white, cool white, sparkling, dan accent lighting. Adanya berbagai pilihan pencahayaan ini memungkinan para arsitek dan desainer interior dapat berkreasi lebih luas dalam menata ruangan di rumah kita.

Secara keseluruhan, bisa disimpulkan bahwa penggunaan lampu LED ramah bagi lingkungan dan kesehatan, lebih efisien, lebih fleksibel, hemat energi listrik, dan hemat biaya pemeliharaan karena tahan lama. Sangat menarik bukan?

Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan, tidak heran jika penggunaan lampu LED diprediksi oleh para analis akan segera mendominasi pencahayaan pada rumah dan juga bangunan komersial. Secara bertahap, lampu LED diharapkan dapat menggantikan posisi lampu pijar yang kurang efisien itu. Apalagi untuk menggunakan lampu LED tidak memerlukan fitting model baru, cukup dipasangkan pada fitting standar yang sudah ada. Ini memudahkan peralihan.

Wah, jadi makin tidak sabar nih untuk segera mencoba menggunakan lampu LED. Ada yang tahu, produk lampu LED bisa dibeli di mana saja? Semoga harganya terjangkau dan sebanding dengan manfaatnya. 🙂