Penonton Duduk dan Penonton Berdiri

Dalam beberapa konser yang sempat saya datangi belakangan ini, terlihat sejumlah orang lebih suka menonton sambil duduk, meskipun pihak penyelenggara tidak menyediakan kursi bagi penonton. Lantas, mereka duduk di mana? Di lantai.

Ada yang mengambil tempat di belakang, tetapi tidak sedikit juga berada di barisan depan.

Cukup sampai di situ? Tidak.

Rupanya mereka yang duduk itu ingin penonton lain juga harus ikut seperti mereka. Akibatnya, setiap kali terlihat ada yang berdiri, selalu terdengar hardikan dari arah penonton yang duduk. Bahkan ketika musisi sudah di atas panggung, mereka tetap berteriak dan ribut sendiri menyuruh penonton lain untuk ikut duduk di lantai.

Mungkin bagi mereka, penampilan musisi di atas panggung tidak sepenting urusan itu. Pokoknya, semua penonton harus duduk meskipun, sekali lagi, penyelenggara pertunjukan tidak menyediakan kursi.

Situasi serupa juga saya jumpai dalam sebuah pertunjukan di sebuah festival musik belum lama ini. Saat itu, selain tidak tersedia kursi, panggung pertunjukannya pun terbilang cukup tinggi, sekitar 1,5-2 meter.

Dengan panggung setinggi itu, jika harus duduk, penonton pasti kesulitan menyaksikan sosok dari musisi yang tampil. Terutama yang berada di bagian depan, dekat panggung.

Tapi tetap saja sekelompok penonton lain tidak peduli soal itu. Mereka tetap berteriak-teriak supaya semua penonton harus duduk, di lantai. Sejumlah turis asing yang ikut menonton tampak kebingungan dan keheranan dengan situasi seperti itu.

Masih di festival itu, situasi serupa hampir terjadi saat God Bless tampil. Sempat terdengar ada penonton lain yang meneriaki para penggemar yang sudah bersiap menonton sambil berdiri di dekat panggung agar duduk, di lantai.

Apa?! Nonton pertunjukan grup musik rock sambil duduk? Bercanda! Tentu saja tidak ada penonton yang mau menuruti permintaan aneh itu.

Saya yakin, para musisi rata-rata pasti lebih suka bila para penggemarnya menonton sambil berdiri dan bernyanyi mengikuti lagu yang dimainkan. Bukan hanya duduk manis di kursi, apalagi berselonjor di lantai.

Dari pengalaman menonton berbagai pertunjukan musik selama ini, kecuali konser musik klasik, saya belum pernah melihat ada penyanyi atau musisi yang menyuruh penonton yang awalnya berdiri untuk kemudian duduk. Yang sering terjadi justru sebaliknya.

Sang penyanyi bisa saja tiba-tiba meminta semua penonton yang duduk di kursi untuk berdiri dan maju mendekati panggung untuk sama-sama bernyanyi dan bergoyang.

Tidak jarang, para pemegang tiket VIP di barisan paling depan harus tersenyum kecut menahan kesal melihat para penonton di kelas yang tiketnya lebih murah —yang biasanya ditempatkan jauh dari panggung— mendadak diminta maju ke depan oleh sang bintang.

Sebenarnya, menonton pertunjukan musik sambil duduk atau berdiri, semua akan baik-baik saja jika setiap penonton bisa saling menghormati dengan memperhatikan situasi dan kondisi yang ada di lokasi konser.

Tidak perlu menunggu sampai terjadi keributan besar, yang membuat aparat keamanan harus turun tangan bahkan sampai membubarkan konser, hanya karena ulah sekelompok penonton yang tidak tertib dan memaksakan kehendaknya sendiri kepada penonton lain.

Tulisan ini dimuat pertama kali di Yahoo Indonesia OMG pada 13 Maret 2012