Donor Darah Tengah Malam

Sabtu menjelang tengah malam kemarin (19 November), akhirnya gw bisa berdonor darah lagi! Padahal sebelumnya gw sempat ragu apakah kondisi gw memungkinkan donor darah atau gak soalnya sorenya gw sempat sakit kepala dan beberapa hari sebelumnya gw tidur di atas jam 2 pagi. Apalagi beberapa tahun belakangan ini HB gw sering turun sehingga gw sudah lama banget gak pernah donor lagi. Namun, setelah dicek oleh petugas PMI, ternyata kondisi gw memungkinkan untuk melakukan donor darah! :plok: Langsung dimulailah proses pengambilan darah gw.

Untunglah semua berjalan lancar, soalnya pada saat itu anaknya teman gw yang umurnya belum sebulan sedang menunggu untuk mendapatkan transfusi darah fresh karena HB-nya tiba-tiba drop. Anak yang usianya belum sebulan tiba-tiba HB-nya drop? Jelas aja bikin bingung dan panik banyak orang!

Setelah selesai diambil sekitar 350cc, darah gw itu masih harus diteliti apakah mengandung penyakit atau tidak, dan sebagainya sebelum dibawa ke rumah sakit. Untunglah gw gak mengidap penyakit… Hi hi hi :p Proses pemeriksaannya sendiri diperkirakan memakan waktu sekitar dua jam!

Daripada nunggu hasil pemeriksaan itu sambil terbengong-bengong di kantor PMI itu, gw, istri, dan beberapa teman lain memutuskan untuk keluar cari makan dulu. Alasannya sih biar gw segera mendapat energi kembali… He he he… :mrgreen:

Tujuan pertama adalah Rawon Setan yang berada di seberang JW Marriott, Surabaya. Tiba di sana ternyata suasananya rame banget. Gak ada tempat duduk kosong yang cukup untuk kita berlima. Akhirnya cuma gw yang makan Nasi Osek di situ, yang lain nunggu di depan karena males nunggu. Dari situ, kita berlanjut ke Citra’s, cafe pinggir jalan di daerah Dharmawangsa yang jualan roti bakar, jus, dan sebagainya.

Mendekati pukul 1 pagi, kita balik ke kantor PMI. Teman gw yang anaknya sedang butuh darah itu masih menunggu hasil pemeriksaan. Gak lama kemudian ada kabar kalo darah gw tidak bermasalah. Untunglah :mrgreen: Mereka langsung ke rumah sakit tempat anak mereka sedang menantikan tambahan darah. Sebenarnya sudah ada teman gw lainnya yang juga bergolongan darah B yang sudah bersiap sebagai cadangan kalau darah gw bermasalah.

Keesokan hariny,a gw dapat kabar kalo kondisi anak tersebut sudah agak membaik, tetapi masih perlu transfusi darah selama 3 hari! Karena tiap kali transfusi hanya membutuhkan sekitar 30cc darah, kayaknya tidak perlu tambahan donor darah lagi untuk sementara.

Sampai sekarang kalo ingat kejadian donor darah tengah malam itu gw masih takjub. Gw berasa seperti mendapat kehormatan tersendiri dapat berdonor darah yang langsung bermanfaat bagi pihak lain yang sedang membutuhkan darah. Rasanya membahagiakan! 🙂