Terus terang, gw bukanlah seorang ‘kapiten’ eh seorang praktisi apalagi pakar soal radio :mrgreen:, tetapi karena pada dasarnya minat (dan mungkin juga keisengan) gw cukup tinggi terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan media, jadinya soal siaran radio (ada gak sih istilah ini?) juga termasuk objek pengamatan gw yang perlu dikritisi… he he he 😈 meskipun gak serius-serius amat sih…
Ribet ya kata-kata pembukanya… 😳 Padahal sebenarnya gw lagi mo menyoroti soal iklan di radio dari produk dan jasa seputar komputer dan pernik-perniknya. Di beberapa radio di Surabaya yang sering gw setel di mobil, sepertinya jarang banget terdengar ada iklan produk atau jasa soal komputer dan perangkat pelengkapnya. 🙄 Padahal kalau iklan menyangkut bisnis IT secara umum mungkin banyak, seperti dari iklan operator GSM/CDMA, vendor ponsel, dan Internet Service Provider (ISP). Bukan begitu bukan? 😉
Soal jarangnya iklan komputer di radio, beberapa teman gw yang kerja di radio mengiyakannya! 😯 Mengapa demikian? Yang jelas, gw rasa bukan karena para pemain di pasar bisnis IT itu gak ada anggaran atau dana buat iklan! 😈 Lihat aja majalah dan tabloid komputer yang bertaburan iklan-iklan dari vendor komputer dan perangkatnya. Berwarna pula! 😯
Padahal kalau saja para pebisnis komputer itu banyak yang tertarik beriklan di radio, bukan tidak mungkin peluang penetrasi informasi soal perkembangan komputer via siaran radio akan lebih terbuka lebar mengingat pendengar radio yang sepertinya lebih luas dan ‘lebih merakyat’ ketimbang tv misalnya. Apalagi kalau ada pihak terkait yang berminat mensponsori acara-acara talk show soal IT di radio… Tentunya tergantung kepada pihak radionya sendiri apakah antusias atau tidak terhadap perkembangan dunia IT, khususnya dalam hal perkembangan komputer dan perangkat pendukungnya… 😉
Kembali ke soal jarangnya iklan komputer di radio. Apa dong penyebabnya? Sekedar mengira-ngira dan dari hasil diskusi kecil-kecilan, mungkin:
- vendor komputer dan sejenisnya terlewatkan dipasang sebagai target oleh pihak marketing radio, atau
- pihak marketing radio tidak/belum punya channel pebisnis komputer, atau
- vendor komputer dan sejenisnya melupakan budget iklan di radio dalam anggaran iklan tahunannya, atau
- vendor komputer dan sejenisnya masih ragu akan kefektifan media radio ketimbang media cetak dalam menjaring calon pembeli, atau
- pihak marketing radio merasa sudah puas dengan jumlah pemasang iklan yang sudah berhasil dirangkul sebagai client,
- acara di radio menyangkut IT atau komputer masih sangat kurang atau tidak ada sehingga vendor kurang tertarik, atau
- atau apa lagi ya? 🙄
Ada pendapat lain? 😉
betul, padahal menurut saya radio itu media massa yang cocok kalau mau menargetkan kaum eksekutif, terutama di jakarta. orang jakarta kan tua di jalan, berangkat kantor minimal satu jam, pulang kantor juga sama. mau ngapain lagi di mobil kalo ngga dengerin radio? 🙂
iya yah.. apa memang hubungan radio dan pebisnis IT kurang mesra?
ehm, Pri, kalo tempat loe bagaimana? Apa masang iklan di radio juga di samping di majalah? 😀
menarik juga informasi dari mas arif ini. saya malah belum aadnmfter ke goolgle analitics utk bisa memantau perkembangan blog saya, hehehehe 🙂 *dasar gaptek, hiks* betul juga mas arif, saya lihat laporan google-adsense, banyak pengunjung dan komentar belum bisa jadi jaminan iklan terklik. ada banyak komentar dan pengunjung yang masuk blog, tapi recehan dolar yang masuk ke pundi2 0,00, wakakaka 😆 tapi saya masih enjoy kalau blog saya dikunjungi meski tidak ada yang mengklik iklannya, hehehehe 😆
1. Iklan radio berhubungan dengan waktu.
2. Untuk menjelaskan spesifikasi suatu produk tentu tidak mudah dengan kata-kata. Jika di majalah data dapat lebih terperinci. Konsumen gadget membutuhkan informasi spesifikasi. Jika hanya dibaca akan susah untuk diingat dan waktu butuh lebih panjang.
3. Target pasar tidak jelas di radio. Sedangkan produk IT memiliki pasar lebih spesifik. Berbeda dengan kebutuhan sehari-hari. Yang pada akhirnya pihak vendor dari IT lebih membidik pada iklan-iklan di media yang lebih spesifik pula.
4. Produk IT di Indonesia bukan merupakan produksi dalam negri dimana pemasaran dilakukan vendor yang mendapat budget promosi dari pihak produsen yang tentu saja dibatasi anggarannya. Sehingga mereka akan cenderung memilih iklan dalam media cetak yang selalu dapat dilihat kembali dan dapat menampilkan data lebih spesifik.
5. Product IT dengan harga yang tinggi dan bukan kebutuhan pokok memiliki persaingan yang ketat dan profit margin yang berkisar dibawah 10%. Sehingga budgeting untuk promosipun harus dipilah-pilah untuk target yang lebih terarah.
6. Mungkin nantinya jika ada radio yang siaran khusus bidang IT dalam siarannya mungkin vendor IT akan melirik jika biaya dirasa cukup rasional.
Topik yang jarang sekali dibahas tapi sangat menarik untuk diutak atik. Kalau aku malah belum pernah tuh denger ada iklan di radio tentang peralatan komputer dan pernak perniknya. Mungkin kebanyakan pengusaha dibidang IT kurang melirik iklan radio karena mungkin dirasa kurang efektif.