Udah lama pengen nyoba, baru sekitar dua minggu lalu gw dan istri bisa berkunjung ke resto Banana Leaf yang berada di daerah Manyar Kertoarjo, Surabaya. Ini adalah cabang dari resto bernama sama yang ada di Mayjend Sungkono, Surabaya.
Suasana resto ini cukup nyaman. Dengan interior bergaya minimalis yang didominasi warna coklat tua. Sayangnya ada salah satu hiasan berwarna merah yang dipasang di dinding sebelah belakang yang agak merusak suasana. 🙁
Begitu duduk dan disodori buku menu bergambar daun pisang, gw buru-buru langsung nyari menu yang ada unsur daun pisangnya atau setidaknya ada unsur pisangnya. Eh, ternyata gak ada 🙁 He he he
Ya udah, akhirnya kita milih dari menu yang ada aja. Rata-rata yang ditawarkan berjenis seafood. Gw milih Kepiting Gembos Telur Asin, sementara istri gw nunjuk Cumi Goreng Salad Mangga. Trus kita masih menambahnya dengan Nila Bakar Jimbaran. :plok:
Bagaimana rasanya? Menurut gw, Kepiting Gembos Telur Asin rada unik. Baru kali ini gw ketemu kombinasi antara kepiting gembos goreng tepung dan telur asin yang udah berbentuk remah-remah. Cukup menarik. Rasanya juga cukup pas di lidah. Hanya sayangnya, mungkin karena tepungnya terlalu banyak sehingga bentuk kepiting gembosnya sudah kurang tampak. Begitu juga bunyi ‘nyess’-nya. Sepertinya ada sesuatu yang kurang lengkap.
Cumi Salad Mangga juga tidak kalah menarik. Ini adalah sajian cumi goreng tepung yang disertai dengan irisan mangga muda dan kacang goreng kupas. Tidak terlalu istimewa memang tetapi rasa yang ditawarkan bisa cocok di lidah istri gw dan gw sendiri. Apalagi kerenyahan tepung dan daging cuminya sendiri sudah sesuai.
Sementara Nila Bakar Jimbaran menawarkan nikmatnya kelembutan daging ikan nila bakar yang disertai sambal yang tingkat kepedasannya cukup pas untuk orang seperti gw yang tidak seberapa mampu makan yang terlalu pedas, tetapi tetap pengen ada rasa pedas. Kalau kurang pedas, tersedia sambal tambahan yang lebih pedas. 😈
Untuk ketiga porsi menu tadi ditambah 3 porsi nasi putih, 1 gelas es jeruk kelapa muda, dan 1 botol air dalam kemasan, jumlah yang harus gw bayar adalah Rp 118.800,- Kalo dihitung-hitung, harga segitu tergolong sesuailah untuk cita rasa dan interior yang ditawarkan. Makanya, selama harganya tidak melonjak gila-gilaan, gw bisa bilang: RECOMMENDED! 🙂
Good review! Boleh dicoba nih kalo ke Surabaya lagi.
Eh, omong2, nyariin daun pisang emangnya bisa dimakan ya Ben? Hehehe. Mungkin jadi salad kali ya. Hahaha.
Ronny, kalo ke Surabaya kontak gw aja.. masih banyak tempat makan lain yg juga asik2 🙂
soal daun pisang, penasaran aja sih… abis pede bangget masang jadi merek 😉
gua kalau ada tamu ke surabaya sih pasti diajak ke depot Mutlik di Ampel. Lumayan barbar.
Kambing oven dan stmj terbang 🙂
Sip lah, Ben. Doyan makan juga nih ya? Hahaha.
duh jadi laper
#3, kalo ke Ampel lagi ajak2 dong.. pengen nyoba nasi kebuli yang asli 🙂
#4, jelas itu 😀
kl maem bawa2 kamera ya.. waduh.. pantes jadi tukang kritik makanan…
Om Ben..ikutan milis jalan sutra gak..
dia ngebahas tentang makanan and jalan2 juga 🙂
#7, hanya pakai kamera di ponsel kok 🙂
#8, ikut tapi gak aktif 😀
Eh Ben, Juni gw ke Mlg-Sby .. ajak jalan2 en makan2 dong =))
Well first of all, thank you for the postings of Banana Leaf Resto. N thanks to Benny Chandra for all the input n recommendation you had posted. we will try our best effort to meet customers satisfactions. BTW this is a good site. Way to go!
just info, daun pisang enak bgd loh.. masakan khas palembang.. cobain deh..
klo mau coba kambing oven yang ajib, coba deh jalan2 ke batu, deket alun2 batu ad resto nama ny “Mesir”,, ajib tuh..!!