Patin Woku di Kampoeng Bamboe yang Biasa Banget

bill

Awal bulan Mei kemarin, gw dan istri nyoba makan di Restoran Kampoeng Bamboe yang ada di jalan Dharmahusada, Surabaya. Sebelumnya sih sudah pernah ke situ, tetapi waktu itu hanya mencoba menu sarapan paginya yang ditawarkan di bagian depan restoran itu setiap paginya. Katanya yang mengelola menu sarapan pagi lain dengan menu malamnya. Agak aneh kedengarannya, tapi… oke deh. Apalagi ada rekomendasi dari temannya istri gw. So, mari kita coba. 😎

Pas markir mobil, gw sempat lihat sekelilingnya terdapat cukup banyak pohon bambu. Sekilas terlihat cukup menarik. Hmm, berusaha menghadirkan suasana alamkah? Begitu gw masuk ke dalam restorannya, bayangan suasana alam itu langsung buyar! 🙁 Ternyata interior di dalamnya kurang ditata dengan baik sehingga ‘kurang nyambung’ dengan pohon-pohon bambu yang dihadirkan di sekitar taman dan parkiran… Sayang…

Sementara dari sederet menu seputar seafood dan makanan berbau Manado yang ditawarkan, kita memesan Patin Woku dan Sayur Pait. Masakan woku terkenal sebagai masakan khas Manado. Untuk minumnya, gw pesen Es Kacang Merah yang katanya pakai durian! 😈

Di tempat itu, masakan woku sebenarnya pilihan yang tersedia gak hanya Patin, ada juga Gurami Woku dan (kalo gak salah ingat) Bandeng Woku. Namun karena sang pemberi rekomendasi hanya menyebut “Woku Patin dan Sayur Pait” sebagai menu yang kudu dicoba, ya coba kita turuti. Sebenarnya, sesaat setelah mesan, gw ingin ganti jadi Gurami Woku aja yang harganya lebih murah. Tapi ternyata gak bisa diganti lagi… *ngomel-ngomel dalam hati sambil menatap harga Patin Woku yang limapuluhan ribu per porsi :sad:*

Yang keluar duluan adalah Es Kacang Merah Durian. Sebagai orang yang suka dengan es kacang merah yang khas daerah Sulawesi Utara, gw merasa tidak ada yang istimewa dari menu ini selain hanya ketambahan potongan durian. Bahkan bisa dibilang tidak memuaskan karena kacang merahnya masih terasa keras ketika digigit. Duh, mbok ya belajar merebus kacang merah sampai empuk dulu baru jualan! 😛

WokuSetelah sekian lama menunggu, akhirnya menu makanannya keluar juga. Sedikit menjawab rasa penasaran gw, Sayur Pait itu ternyata tumis bunga pepaya dan (kayaknya) kangkung yang dimasak agak pedas. Rasanya memang rada-rada pahit.

Bagaimana dengan Patin Wokunya? Melihatnya, gw langsung kaget! Kok kuahnya banyak banget? 😯 Setahu gw, masakan woku itu bukan sejenis sup deh! Doh! 😛 Kalaupun ada kuah, ya sekedarnya saja. Tidak sebanyak itu! 😛

Disajikan dalam mangkuk yang cukup gede, terlihat warnanya juga kuning banget. Hmm, coba gw incip.. Ih, rasanya agak tawar. Sepertinya bumbunya kurang banyak dan kurang pas sehingga cita rasa khas dari masakan woku kurang terasa. Mungkin juga karena pengaruh kuahnya yang banyak gitu. Ah, gw gak mau tahu. Harusnya yang jual yang bisa menakarnya dong 😛

Yang jelas, rasanya mengecewakan! Biasa banget. Udah bandrolnya gak murah, eh gak enak pula! Ih, gitu kok diandalkan jadi masakan unggulan ya? 😡 🙄