Daily Life

Antara Bakso Solo dan Coffee Bean

Hari Minggu sore kemarin gw kekenyangan! :mrgreen: Sekitar jam 2 siang gitu, gw bareng istri dan Lucky cabut ke Bakso Solo yang di depan SMP 6 itu lho… Di sana, selain bakso, gw juga pesen es roti susu. Kelar makan, gw kenyang! Apalagi dapat limpahan beberapa pentol bakso dari Ita. :mrgreen:

Oh ya, di tempat bakso itu ketemu Bagus dan Mieke (plus pasangannya). Dari situ janjian dengan Bagus buat ketemu di Coffee Bean di Tunjungan Plaza. Mampir Delta bentar karena ada yang mo belanja pulsa tilpun ๐Ÿ˜›

Di Coffee Bean gw pesen Black Forrest Ice Blended dan kue cokelat (lupa namanya… :neutral:) :mrgreen: Oh ya, bakso dan pesanan di CB itu semua, yang bayar si Lucky lho! He he he ๐Ÿ˜ˆ Tumben kan? Jangan salah, itu dalam rangka traktiran ultah dia bulan kemarin… :mrgreen: Tengkyu Ky! :mrgreen: Semoga tiap ultah slalu baik gitu… ๐Ÿ˜‰ Hi hi hi ๐Ÿ˜†

Topik bahasan nongkrong sore itu gak jauh-jauh.. soal tempat makan enak dan tempat enak buat nongkrong! ๐Ÿ˜ˆ Dan salah satu bahasannya adalah CB sendiri. Ternyata gak hanya gw yang merasa kalo beli minuman di CB kudu nunggu agak lama baru keluar… juga lay out antar meja di CB yang kurang asik karena terlalu mepet. Si Bagus juga merasa kayak gitu ๐Ÿ˜› Kalo gitu terus, ya tinggal menghitung hari aja kapan CB ilang dari peredaran di Surabaya.. Hi hi hi. ๐Ÿ˜ˆ Iya gak?! ๐Ÿ˜›

Acara nongkrong-nongkrong pun kelar jam 6 karena Bagus mo uber PS2 di Galaxy. Sejam sebelumnya sih Lucky udah cabut duluan untuk janjian lainnya. ๐Ÿ˜› Gw dan Ita pun lanjutin jalan-jalan dengan kondisi gw yang kekenyangan berat… ๐Ÿ˜ padahal gw pengen nyoba nasi goreng di Quali yang lagi promo beli satu gratis satu… ๐Ÿ™

Voucher Zigazaga

Kemarin sore, tiba-tiba Lucky nawarin voucher makan di Zigazaga! ๐Ÿ˜ฏ Tumben! :mrgreen: Ternyata karena masa berlaku voucher itu terakhir kemarin dan dia gak bisa pake karena lembur… hi hi hi ๐Ÿ˜†

Akhirnya, setelah ngambil voucher di kantornya (tepatnya di lobi), gw bareng istri cabut ke Zigazaga. (Oh ya, gw juga ‘dibonusin’ voucher diskonnya Lee Cooper, tapi akhirnya gak gw pake…) Di sana kita pesan escargot with mushroom, wedges potato, dan pizza quatro. Minumnya milih kiwi smoothies dan lime squash :mrgreen: Escargotnya enak lho! ๐Ÿ˜‰ Yang lainnya sih biasa. Malah pizzanya banyak paprika yang kita gak suka! ๐Ÿ™ Terpaksa deh, pizza itu kita berdua bersihin dulu dari potongan-potongan paprika baru deh dimakan… ๐Ÿ˜

Tau gak, pas mo bayar, untuk semua itu kita cukup keluar duit gak sampe 28 ribu! :mrgreen: Aslinya sih sekitar 90 ribuan gitu, trus dipotong voucher tadi. Eh, ternyata masih ditambah diskon 20% pula… lagi ada promo! :mrgreen: Asiiik deh! ๐Ÿ˜†

Thanks ya Ky! ๐Ÿ™‚ *pasang tampang manis biar dapat limpahan voucher lagi* ๐Ÿ˜ˆ

Praktisi, Pemerhati, Pengamat, Pakar

Semalam ketika diajak ngobrol selama 2 jam soal “Browser” di “Don’t Miss IT”-nya 104.7 SCFM Surabaya bareng Rezi CCI, oleh penyiar SCFM (Sonny), gw diperkenalkan sebagai praktisi IT :mrgreen:

Bicara soal disebut sebagai praktisi IT, gw rasa sebutan itu terasa lebih pantas dan tidak berlebihan ketimbang sebutan macam pemerhati, pengamat, apalagi pakar berbau IT! (hi!) Belum lagi kalau ketiga sebutan itu masih ditambah embel-embel telematika-lah, multimedia-lah, komputer-lah, dan sebagainya. Rasanya menggelikan gitu loh! ๐Ÿ˜› ๐Ÿ˜†

Praktisi IT bisalah diartikan sebagai mereka yang sehari-hari menekuni pekerjaan dalam lingkungan IT. Sementara sebutan pemerhati, pengamat, dan pakar IT? Nampaknya saat ini sudah menjadi gak jelas lantaran berbagai media dengan gampangnya mengiyakan orang-orang yang menyebut dirinya sebagai pemerhati dan pengamat, tanpa melihat sepak terjang orang yang bersangkutan sebelumnya. Bahkan lebih parah lagi, editor sejumlah media cetak terkenal di Indonesia (termasuk KOMPAS!) juga dengan polosnya menyematkan gelar itu terhadap orang-orang tertentu yang sebenarnya tingkat keahlian dan kepintarannya belum memadai, namun pintar membuat sensasi! ๐Ÿ˜›

Ehm, kalo sudah begitu, hari gini masih banggakah disebut pakar? Gw sih gak. ๐Ÿ˜› Secara gw juga emang bukan pakar gitu loh.. ha ha ha… ๐Ÿ˜† ๐Ÿ˜›

Kalaupun pas tampil di sebuah acara yang berhubungan dengan IT, mending gw tetap pilih disebut sebagai praktisi IT deh. :mrgreen: Gimana dengan loe? Atau ada sebutan lain yang lebih elegan? ๐Ÿ˜ˆ :mrgreen:

Bukan Bidang, Tapi Jadi Kerjaan

Tadi gw dengar teman gw siaran soal sepak bola, padahal setahu gw dia gak ngefans urusan permainan sepak menyepak benda bulat bundar itu… ๐Ÿ™„ ๐Ÿ˜ˆ Anehnya, ngobrol soal bola itu sudah dilakoninya sejak beberapa waktu belakangan ini… ๐Ÿ˜ฏ :mrgreen: So, gak heran gw sering ketawa sendiri karena kadang objek yang diobrolinnya rada jauh dari sepak bola! Mulai dari soal cinta sampai urusan cheerleader! Malah tadi ada yang lebih jauh lagi… ups… *sensor*… ha ha ha… gw yang dengerin di mobil jadi ngakak ๐Ÿ˜†

However, mungkin karena itu bagian dari kerjaan… ya.. bagaimanapun harus dilakukan! Dan bukannya apa yang sudah dilakukannya itu gak sukses… toh minimal sudah bisa menghibur… he he he ๐Ÿ˜† ๐Ÿ˜ˆ *mudah-mudahan gw gak disambit sandal sama dia* ๐Ÿ˜›

Bicara soal mengerjakan sesuatu yang bukan bidang atau hobi kita, gw jadi ingat pengalaman gw sendiri :mrgreen: Salah satunya, soal sepak bola juga! :mrgreen: Dulu, pas masih jadi koresponden HAI, gw sempat dapat tugas ngeliput pertandingan sepak bola antara PSV Eindhoven lawan Persebaya di Stadion Tambak Sari Surabaya. Ditambah wawancara dengan pelatih dan sejumlah pemain PSV sendiri! Wuih, bingung deh gw karena yang namanya sepak bola cukup blank bagi gw! ๐Ÿ˜ฅ Tapi namanya tugas, mau gak mau kudu dikerjakan. Akhirnya, gw nekad aja nyegat-nyegat mereka di Hotel Hilton, tempat mereka nginap. Sok-sok jadi penggemar… :mrgreen: Kenapa nyegat? Karena mereka gak mau ada wawancara resmi! ๐Ÿ™ Untunglah gw bisa dapat komentar dari pelatihnya (Advocat) dan beberapa pemain lainnya…(meskipun si Advocat sempat curiga kalo gw lagi wawancara buat media) :mrgreen: Begitu juga, urusan meliput pertandingannya berjalan lancar, meskipun ketika menulis artikelnya gw mesti tanya sana-sini soal istilah sepak bola! ๐Ÿ˜ˆ :mrgreen:

Oh ya, pekerjaan tetap gw sekarang sebagai web designer dan webmaster juga jauh dari bidang kuliah gw dulu yang Akuntansi… ๐Ÿ˜Ž :mrgreen:

So, mungkin urusan kerjaan yang agak jauh dari bidang atau hobi jadi gak masalah, sejauh niat kita. Bukan begitu? :wink:*sok wise* ๐Ÿ˜Ž

Inner Wisdom

talk show kebijaksanaan

Apa yang sering kamu lakukan ketika ada orang yang bikin loe bete? Pasti LANGSUNG pengen sambit orang itu pake sandal, sepatu, kulkas, dan sebagainya bukan? Sama! :mrgreen: ๐Ÿ˜ˆ

Pernah gak, pas di kantor, loe lagi sakit maka AC harus dimatikan tanpa peduli teman lain kepanasan? (gw sih gak gitu :razz:). Dengan pasangan juga begitu. Pernah gak loe LANGSUNG ingin dia yang berubah untuk sesuai keinginan loe? Gw sering juga sih :mrgreen: ๐Ÿ˜ˆ

Ikut lomba dan kalah, siapa yang disalahin? Seringkali kita LANGSUNG curiga, jangan-jangan panitianya kongkalikong, jangan-jangan peserta lain ada yang curang… ๐Ÿ˜ˆ Sepertinya, peserta pemilu juga mirip-mirip begitu… Yang terdengar LANGSUNG berteriak “curang!” adalah pihak yang dalam posisi kalah, bukan yang menang! ๐Ÿ˜‰

Masih banyak contoh lain dalam kehidupan sehari-hari kita yang mirip-mirip begitu. Miripnya bagaimana? Yaitu, di mana seringkali kita selalu LANGSUNG menyalahkan pihak lain! LANGSUNG saja kita ingin orang lain yang berubah sesuai keinginan kita! ๐Ÿ˜Ž

Padahal, belum tentu perilaku kita yang maunya serba LANGSUNG tadi itu bisa membahagiakan kita sendiri lho… Seringkali kita yang harus kecewa dan stres karena semuanya berjalan tidak sesuai yang kita mau! ๐Ÿ˜ฅ Semua itu bisa jadi karena kita selalu memandang setiap persoalan dari luar diri kita. Yang selalu dianggap bersalah adalah pihak lain, yang selalu harus berubah adalah pihak lain! ๐Ÿ˜ˆ Mungkin kita dengan sadar melakukan itu, tetapi mungkin juga kita gak sadar berperilaku seperti itu karena sudah terbiasa. Terbiasa karena lingkungan sekitar kita juga berperilaku begitu…
Continue reading…

Pertemanan Seperti di Friends

Kemarin dulu abis liat vcd Friends yang Season 10 (episode 1-4), jadi ngiri juga liat gimana asiknya pertemanan yang digambarkan di film top itu! ๐Ÿ˜ฏ :mrgreen: Begitu akrab, tulus, setia kawan, saling menolong, dan tanpa basa-basi! โ— ๐Ÿ’ก ๐Ÿ˜ฏ

Adakah pertemanan model seperti itu di dunia nyata? Adakah pertemanan semacam itu di Indonesia? ๐Ÿ™„ Abis, dulu-dulu gw lebih banyak ketemu teman-teman yang suka milih-milih, curang, matre, tidak tulus, sombong, dan sebagainya… ๐Ÿ˜ก ๐Ÿ‘ฟ Ada sih 1-2 teman yang asik juga, sayangnya sekarang udah kehilangan kontak.. ๐Ÿ™

Semoga dengan teman-teman akrab gw saat ini, gw bisa mendapatkan pertemanan semacam di Friends itu! :mrgreen: ๐Ÿ˜ˆ ๐Ÿ˜‰

Btw, bicara soal pertemanan, ada yang bilang untuk mengetahui apakah teman kita itu seorang teman yang tulus atau tidak, ada 4 kriterianya lho… Yaitu: (1) he/she who is a helpmate, (2) he/she who is the same in happiness and sorrow, (3) he/she who gives good counsel, (4) he/she who sympathises..

Sementara, masing-masing kriteria itu juga punya ciri-ciri sendiri. :mrgreen: Untuk kriteria teman yang suka menolong, yaitu: i. he/she guards the heedless, ii. he/she protects the wealth of the heedless, iii. he/she becomes a refuge when you are in danger, iv. when there are commitments he/she provides you with double the supply needed.

Adapun teman di kala senang dan susah, ciri-cirinya begini: (i) he/she reveals his/her secrets, (ii) he/she conceals one's own secrets, (iii) in misfortune he/she does not forsake one, (iv) his/her life even he/she sacrifices for one's sake.

Bagaimana dengan ciri-ciri dari teman yang dapat memberikan nasehat yang baik? Begini, (i) he/she restrains one from doing evil, (ii) he/she encourages one to do good, (iii) he/she informs one of what is unknown to oneself, (iv) he/she points out the path to heaven.

Terakhir, teman yang bersimpati bisa dilihat dari ciri-ciri seperti berikut ini: (i) he/she does not rejoice in one's misfortune, (ii) he/she rejoices in one's prosperity, (iii) he/she restrains others speaking ill of oneself, (iv) he/she praises those who speak well of oneself..

Semoga gw bisa memenuhi ciri-ciri di atas! Minimal, mirip-miriplah.. he he he :mrgreen: ๐Ÿ˜ˆ How about you, my friends? ๐Ÿ˜‰ ๐Ÿ˜ˆ