We’re not Afraid!

We’re not Afraid!: We are not afraid to say that terrorism in any form is never the answer. Kami gak takut untuk bilang bahwa terorisme dalam segala bentuk sampai kapanpun bukanlah jawabannya. (Eh, bener gak terjemahannya? CMIIW). We’re not Afraid!

Is Anybody Out There?

Is Anybody Out There?: Mencoba ‘keampuhan’ menu Contact Us pada 12 situs web terkenal. Ternyata, menurut Dennis O’Reilly dari PC World, hanya Google dan Yahoo yang tidak memberikan respon sama sekali… ups! Eh, padahal kapan hari gw kontak ke Google soal AdSense dijawab dengan baik dan cukup cepat responnya. Mungkin FMCOPD? 😀

Ada apa dengan Gie?

[rate 3.0]

GIEKetika menonton Gie di Galaxy 21 bersama Aris pada Senin kemarin, gw sangat terganggu dengan tata suara film garapan Riri Riza itu. Musik latar, penuturan Soe Hoek Gie (lewat Nicholas Saputra), dan dialog tokoh lain seringkali saling tumpang tindih membuat kenyamanan menonton jadi terganggu. Belum lagi pada adegan tertentu, nada-nada tinggi dari denting piano yang menjadi backsound membuat kuping rada sakit 🙁

Semua itu masih ditambah dengan jeleknya kualitas sound system dan pergantian rol film dari studio 5-nya Galaxy 21 (di mana film ini diputar) yang sering tidak berjalan mulus. Semakin lengkaplah ketidaknyamanan menonton pada malam itu 🙁

Sementara soal gaya bertutur karakter utama yang mendominasi sepanjang film ini membuat teringat pada film Janji Joni di mana adegan-adegan film itu juga penuh dengan latar suara sang tokoh utama yang kebetulan diperankan juga oleh Nicholas. Serasa deja vu deh!

Nampaknya Nicholas berusaha berakting sebaik mungkin menjadi Gie yang lepas dari karakter dalam film yang melejitkannya. Penampilannya kali ini sebagai sosok Soe Hok Gie yang tenang, kritis, tajam, lurus, dan sedikit lugu cukup pas. Gaya jalannya juga terlihat khas. Meskipun demikian, tetap saja perannya kali ini mengingatkan pada Continue reading…