Doa dan Amal Nyata

Doa dan Amal Nyata: sebuah tulisan menarik dari Mohamad Sobary. Sebuah sentilan yang patut direnungkan oleh semua pihak, terutama mereka yang lebih mementingkan merapal doa ketimbang berbuat sesuatu yang nyata. “…orang bisa tampak tiap saat sibuk berdoa sambil menyakiti sesama. Kita tertib berdoa, tetapi tak pernah tertib sosial, hukum, maupun politik. Mungkin karena dungu, kita memilih mengutamakan doa dan mengabaikan amal nyata.

Kangen D70!

Semalam pas nonton konsernya Marcell, Shanty, dan Project Pop (thanks Lucky!) di Imperial Ballroom Pakuwon, Surabaya, gw terpaksa hanya menenteng Nikon FM2… ๐Ÿ™ Padahal belakangan ini gw sudah terbiasa dengan Nikon D70, apalagi ketika memotret acara konser. ๐Ÿ˜ˆ

Lho, mana D70-nya? Ihiks, Nikon D70 gw masih di Jakarta. Udah dari awal bulan Februari kemarin dikirim ke Jakarta untuk diservis (oleh toko tempat gw beli di Surabaya), tetapi sampai sekarang belum ada kabar. ๐Ÿ˜ก Katanya sih lagi ada antrian… ๐Ÿ™

Kembali menggunakan FM2 untuk memotret acara konser seperti itu bikin gw jadi rada kagok. Karena terbiasa dengan D70 yang serba otomatis, beberapa kali gw lupa mengokang ๐Ÿ˜ณ

Selain itu, gw jadi gak bisa sembarang main jepret kayak biasanya. Filmnya ‘kan gak murah. Kudu hemat ๐Ÿ™ Belum lagi jangkuan lensa jadi terbatas. Dengan D70, jangkauan lensa 28-200 bisa menjadi 1.5 kali dari itu sehingga gw masih bisa menangkap ekspresi penyanyinya. Berbeda dengan semalam. Gw hanya membawa lensa Sigma 28-100. Kurang puas rasanya… ๐Ÿ˜ฅ

Duh, kalo udah gini, jadi kanget banget dengan Nikon D70 gw! Halo Nikon Indonesia (PT Alta Nikindo)? ๐Ÿ˜‰