indonesia

Mulai Kapan?

Mulai kapan? Lagi di mana? Sama siapa? Ngapain? Ups, bukan. Ini bukan mau membahas soal iklan rokok. Tapi soal “mulai kapan?”

Ketika sedang riset kecil-kecilan dalam rangka mengumpulkan bahan untuk sebuah posting, saya menemukan fakta yang mungkin basbang namun cukup unik. Ternyata cukup banyak situs web maupun blog yang tidak atau belum mencantumkan dengan jelas kapan situs web atau blog itu mulai ‘hidup’.

Mungkin kelihatan sepele, tapi informasi soal tanggal lahir itu tergolong penting lho. Setidaknya berguna bagi pengunjung yang ingin tahu soal sejarah situs web atau blog yang sedang dikunjungi.

Biasanya informasi “mulai kapan” itu dicantumkan pada halaman “Mengenai Kami”, “Tentang Kami”, “About”, atau “About Us.” Tapi, sebagai contoh, cobalah mencari informasi soal “mulai kapan” itu pada sejumlah situs web atau blog yang sepertinya tergolong ‘angkatan 2008’, seperti Blog Detik, Cerpenista, Cerita Kaos, dagdigdug, mugue.com, Kompasiana, pesanlewat, Sudut Pandang, dan VIVAnews.
Continue reading…

Kenapa “The X-Files 2” Tidak Diputar di Surabaya?

Menurut IMDb, jadwal tayang film The X-Files 2 atau The X-Files: I Want to Believe untuk Indonesia adalah tanggal 25 Juli 2008 lalu. Tapi pada kenyataannya hingga hari ini, film tersebut tidak (atau belum?) diputar di bioskop-bioskop yang ada di Surabaya. ๐Ÿ™

Saya sudah periksa di situs web Cinema 21, ternyata untuk saat ini, film tersebut hanya diputar di Jakarta (UPDATE: dan juga Bogor, Batam, Tangerang, Bekasi, Palembang) saja. Entah kenapa. ๐Ÿ™„

Sepertinya film The X-Files: I Want to Believe bernasib serupa dengan Sex and the City. Meskipun bulan lalu sudah diputar di Jakarta, namun seingat saya hingga saat ini film Sex and the City belum diputar di bioskop Cinema 21 di Surabaya. Entah kenapa juga… ๐Ÿ™„

Mungkin sudah saatnya Surabaya punya alternatif jaringan bioskop lain selain Cinema 21 / Cinema XXI? ๐Ÿ˜Ž ๐Ÿ˜‰

Otomatis Romantis

Otomatis Romantis: Film komedi bertabur bintang tenar dengan dialog dan sentilan sosial cukup menarik yang sayangnya kualitas gambarnya kurang oke. Kisahnya soal hubungan cinta antara seorang pemimpin redaksi dan karyawan kelas biasa. Deja vu dengan FTV Ujang Pantri yang kebetulan sutradaranya sama? Sang sutradara sih tidak merasa deja vu dengan alasan “materi pemainnya beda“. *gubrak*