Menaikkan Harga BBM dengan Damai

Akhirnya gw ikutan juga nulis soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), menyusul rekanrekan blogger lain yang sudah melakukannya kemarin-kemarin. Padahal keinginan menulis soal BBM ini udah coba gw abaikan beberapa hari belakangan ini… he he he :mrgreen:

Dari dulu, setiap kali terjadi kenaikan harga BBM di Indonesia hampir selalu dibarengi dengan terjadinya demo penolakan, penimbunan BBM, kelangkaan BBM, dan kenaikan harga barang dan jasa. Sekarang ini pun ketika harga BBM sudah bisa dipastikan akan naik lagi pada 1 Oktober 2005, hal serupa terjadi lagi! Kepanikan, kemarahan, dan kesedihan pun hadir di mana-mana. Singkatnya, terjadi gejolak di masyarakat.

Melihat keadaan seperti itu, gw jadi bertanya, tidak bisakah pihak berwenang menaikkan harga BBM dengan damai dan tanpa menimbulkan gejolak? Hmm.. Seharusnya bisa, setidaknya tidak perlu sampai terjadi gejolak cukup besar seperti sekarang ini. Caranya?

  1. Hindarilah memberikan informasi simpang siur soal besarnya kenaikan harga BBM. Informasi yang agak berbeda antara pejabat satu dengan pejabat yang lain soal persentase kenaikan harga BBM akan membuat masyarakat bingung dan kemudian panik.
  2. Naikkanlah harga BBM secara bertahap dengan jumlah kenaikan yang kecil. Memang harga minyak di tingkat dunia melonjak, memang sudah saatnya subsidi BBM dikurangi, memang harga BBM perlu dinaikkan, tetapi kalau langsung menaikkan harga dengan jumlah kenaikan yang cukup besar tentu akan membuat orang kaget dan sulit untuk cepat beradaptasi dengan keadaan itu. Akibatnya, panik lagi! Seandainya jumlah kenaikan harga itu hanya berkisar 100-200 rupiah tentu tidak akan terlalu terasa. Jika masih merasa kurang, naikkan lagi bulan berikutnya. Tentunya dengan jumlah yang kecil juga. Dengan demikian, orang yang akan menimbun rasanya akan pikir-pikir soal keuntungan yang tidak seberapa dibandingkan dengan modal dan risikonya, orang yang akan mengantre demi kesempatan terakhir mendapatkan harga BBM murah juga kayaknya akan pikir-pikir soal selisih yang tidak seberapa dibanding waktu yang terbuang, orang yang akan berdemo juga mungkin akan pikir-pikir. Jika gw tidak salah ingat, langkah menaikkan harga BBM dengan jumlah kenaikan yang kecil selama beberapa bulan pernah rutin diterapkan beberapa tahun lalu. Entah kenapa dihentikan.
  3. Jangan umumkan rencana kenaikan harga BBM jauh hari sebelumnya. Umumkanlah sehari atau dua hari sebelumnya. Mengumumkan kenaikan terlalu cepat hanya akan membuat sebagian harga barang dan jasa akan naik dua kali, setelah pengumuman dan setelah harga BBM dinaikkan secara resmi.

Sementara ini, baru tiga cara itu yang terpikir oleh gw. Ada ide lain? 🙄