Rahasia Berbisnis Kreatif Tanpa Modal ala Jerry Aurum

fgdexpo 2009

Rahasia Berbisnis Kreatif Tanpa Modal ala Jerry Aurum? Wow, judulnya dahsyat ya? πŸ™‚

Apakah saya barusan ikutan salah satu dari sekian banyak acara talkshow atau seminar soal motivasi dengan iming-iming kesuksesan luar biasa bombastis yang lagi ngetren di mana-mana? Bukan, tapi itulah salah satu hal yang saya dapatkan saat mendatangi roadshow FGD Expo 2009 di Surabaya yang berlangsung selama dua hari, 29-30 Mei 2009, di dua kampus yang berbeda secara gratis.

Hari pertama, 29 Mei 2009, acara sosialisasi FGDexpo 2009 berbentuk talkshow bertajuk From Hobby to Business: The New Opportunity in Creative Industry itu diadakan di STIKOM, jalan Kedung Baruk, Surabaya. Selanjutnya, di hari kedua, roadshow bergulir ke kampus UBAYA Tenggilis (bukan yang di jalan Ngagel Jaya Selatan seperti informasi sebelumnya).

fgd-stikom-02

Di depan para peserta (yang hampir semuanya adalah mahasiswa), Jerry Aurum yang fotografer kondang itu membeberkan rahasia membisniskan hobinya di dunia kreatif tanpa butuh modal sewaktu barusan lulus dari ITB.

Begini ceritanya. Karena pada waktu itu tidak punya duit untuk mempromosikan portofolionya secara khusus, Jerry menawari temannya yang mengelola toko oleh-oleh kampus untuk bekerja sama menjual kalender meja yang dimasukkan dalam kotak floppy disk. Isi kalender tersebut adalah 13 foto hasil karya terbaiknya pada waktu itu. Yang menarik, untuk biaya produksinya, mulai dari pemindaian foto pakai drum scanner, separasi warna, hingga percetakan, bisa dibilang ia tidak mengeluarkan duit. Rahasianya? Ini dia nih!

fgd-stikom

Karena proyek tersebut atas nama toko oleh-oleh kampus, Jerry punya ide ‘super brilian’. Kepada semua vendor, ia minta ‘harga mahasiswa’ sehingga bisa dapat diskon gede bahkan ada yang menggratiskan biayanya. Padahal dari 500 eksemplar kalender yang dicetak, hanya 200 eksemplar yang dijual di toko oleh-oleh itu. Sisanya ia sebarkan ke berbagai perusahaan yang ada di Jakarta sebagai portofolionya, yang biaya pengiriman berasal dari keuntungan penjualan kalender tadi.

Usahanya tidak sia-sia. Dari 300 ‘proposal penawaran’ itu, ada beberapa respon yang masuk ke teleponnya. Salah satunya berasal dari sebuah perusahaan besar yang memberikan order pemotretan pabrik. Saking menariknya, gara-gara order itu Jerry langsung cabut dari pekerjaan kantoran yang baru dijalani 3 bulan. Dahsyat bukan? πŸ™‚

fgd-ubaya-01

Menurut Jerry, yang paling penting dalam mengembangkan bisnis dari hobi itu adalah passion atau gairah. Itulah amunisinya. Tanpa passion, sebuah pekerjaan akan menjadi sangat membosankan. Selain bisa lebih memacu untuk lebih bersemangat bekerja, passion itu juga bisa berpengaruh pada hasil kerja sehingga membuat klien senang.

fgd-ubaya-02
fgd-ubaya-02

Dalam talkshow itu, selain Jerry, ada juga Herman Pratomo dari FGDforum yang berbicara soal hubungan kualitas pendidikan dalam negeri dan kemajuan dunia industri desain grafis di Indonesia. Tidak ketinggalan juga cerita mengenai sejarah terselenggaranya FGDexpo yang ternyata bermula dari hobi kongkow-kongkow hingga menjadi sebuah pameran besar seperti sekarang. πŸ™‚

fgd-ubaya-03

Selama dua hari mengikuti acara roadshow FGDexpo di Surabaya itu terasa cukup mengasikkan karena penuh inspirasi dan tawa. Apalagi kedua pembicara selalu berusaha menyisipkan humor. Apalagi Printy, salah satu maskot andalan FGD Expo 2009 juga turut hadir. Tapi sayangnya, maskot berwarna biru itu hanya muncul saat acara di STIKOM saja. Saya pikir bakal gantian dengan dua maskot lainnya, Packy dan Publy.

Semoga nanti pada saat FGD Expo 2009 digelar pada 30 Juli hingga 2 Agustus 2009 mendatang di Jakarta Convention Center, saya bisa bertemu langsung dengan dua maskot lainnya juga. Siapa tahu beneran ada bagi-bagi merchandise (melirik Rizki)… πŸ™‚