Hari pertama Mozilla Camp (MozCamp) Asia di Singapura, 17 November 2012 lalu, saya awali dengan perasaan agak deg-degan. Bahkan saya pun jadi kurang bisa berkonsentrasi terhadap menu sarapan di lokasi acara (loh?!). 😀
Apakah karena menu rangkaian presentasi pembukanya dengan pembicara yang rata-rata tergolong ‘kelas berat’ seperti Mitchell Baker (Chair of the Mozilla Foundation), Johnathan Nightingale (Vice President of Firefox Engineering), dan David Slater (Vice President of Product Marketing)? Jelas bukan karena itu. Ada hal lain yang menjadi penyebabnya. Apa itu?
Karena pada hari itu saya mendapat tugas sekaligus kesempatan istimewa: tampil di atas panggung Mozilla Camp Asia 2012 untuk mewakili Komunitas Mozilla Indonesia (Mozilla Indonesia Community). Tepatnya, saat sesi “Community Quilt” bagian pertama yang digelar menjelang jam makan siang.
Khusus untuk acara hari pertama yang dipusatkan di SCAPE itu, saya sengaja memakai kemeja batik meskipun tidak ada keharusan berpakaian formal. Para peserta lain kebanyakan berkaus oblong.
Mengapa batik? Sudah menjadi semacam tradisi kami di Komunitas Mozilla Indonesia untuk berusaha menunjukkan kebanggaan sebagai orang Indonesia dan kebanggaan terhadap batik sebagai warisan budaya asli milik Indonesia di forum internasional yang diikuti peserta dari sekitar 30 negara seperti ini. Tahun lalu, Viking Karwur yang mewakili Indonesia untuk berbicara di sesi seperti itu juga pakai batik. 🙂
Di atas panggung, saat tiba giliran saya, secara singkat saya menyampaikan apa yang sudah saya dan teman-teman Mozillian Indonesia lakukan tahun ini dan rencana kegiatan kami pada tahun depan di Indonesia.
Meskipun agak grogi, untunglah saya melakukannya dengan cukup lancar. Sebuah pengalaman baru yang sulit untuk dilupakan! 🙂
Usai makan siang, rangkaian acara berlanjut dengan breakout sessions yang tersebar di beberapa lokasi (SCAPE dan The Hub) hingga sore hari. Saya memilih mengikuti sesi “Here Come the Trains, Releasing Quality Mozilla Products” (Lukas Blakk), “Help the UX Team Understand Security and Privacy Concerns in Asia” (Larissa Co dan Paul Theriault), dan “Communications Training” (Shannon Prior dan Mike Manning).
Ada satu hal yang agak lebih menonjol dalam MozCamp Asia kali ini ketimbang tahun lalu. Yaitu, unsur kolaborasi antar para peserta. Hal itu bisa dirasakan lewat beberapa sesi workshop yang diadakan pada hari pertama.
Selain berbagai kelas singkat seperti yang saya ikuti, para peserta juga bisa nongkrong di Apps Hacking Lounge jika ingin mencoba ponsel demo Firefox OS atau mengutak-atik aplikasi dengan santai di antara tumpukan beanbag warna-warni.
“Paid-staff Leadership Townhall” menjadi sesi terakhir dari rangkaian acara pada hari pertama yang diwarnai hujan cukup deras di sore harinya itu. Sesi ini merupakan saat di mana perwakilan staf Mozilla menjawab beberapa pertanyaan dari peserta secara terbuka.
Kemudian, dari SCAPE kami semua berangkat menggunakan bus ke daerah Boat Quay untuk menikmati makan malam di RedDot Brewhouse.
Setelah makan, rombongan dari Indonesia dan beberapa teman dari Malaysia sempat jalan-jalan menyusuri bantaran Sungai Singapura (Singapore River) dan berfoto-foto di sekitar patung Merlion sebelum kembali ke hotel dengan menggunakan MRT.
Tiba di hotel, acara rombongan dari Indonesia masih berlanjut dengan mengadakan rapat kecil bersama teman-teman dari Malaysia di kedai kopi dekat hotel.
Menjelang tengah malam, rapat pun harus diakhiri karena banyak yang sudah ngantuk. Apalagi besok paginya masih ada hari ke-2 MozCamp Asia 2012. 🙂
Wah, mangstap reportase-nya, serasa ikutan kesana. Sukses selalu acaranya Ben, salam buat teman-teman Moz Indonesia yang ikutan kesana.
Terima kasih, Vavai 🙂
Diliput dengan lengkap, event yang sangat menarik untuk selalu disimak oleh penggiat IT.
acaranya keren banget…
Rame Banget Oyyyy
ikut kumpul gan
Lanjutkan Lagi Acaranya Mas.. 🙂
siappp gan keren banget acara kumpul pul nya