Berbagai bentuk kekerasan semakin sering terjadi di mana-mana. Diliputi kebencian dan keserakahan membuat apa saja dengan gampangnya dijadikan alasan dan pembenaran oleh orang-orang itu untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap orang lain yang dianggap berbeda pendapat, berbeda ras, berbeda suku, atau berbeda agama. Betapa memprihatinkannya. Manusia berubah menjadi monster yang mengerikan bagi manusia lain. Tokoh masyarakat yang diharapkan dapat memberikan pengertian dan bimbingan agar orang-orang itu bisa terbebas dari kebencian dan keserakahan tak jarang malah menjadi ‘kompor’ yang memperburuk situasi.
Kebencian dan keserakahan adalah kekotoran batin yang tidak membawa kebahagiaan. Tidak mudah menyadari dan mengendalikannya, apalagi menghilangkannya. Oleh karena itu, alangkah berbahagia jika kita dapat hidup tidak membenci dan serakah di antara orang-orang yang diliputi kebencian dan keserakahan. Selamat Waisak 2550 BE 🙂
Sungguh bahagia jika kita hidup tanpa membenci
di antara orang-orang yang membenci;
di antara orang-orang yang membenci,
kita hidup tanpa benci.
(Dhammapada 197)
mudah mudahan amiinnn
Jangan membenci pembenci, bisa ??
#2, why not? bisa dicoba 🙂