Saudara saya dan keluarganya dari Aussie yang belum lama ini berkunjung ke Surabaya agak terheran-heran dan kagum ketika menjumpai beberapa ‘inovasi’ teknologi yang ada di sini. Salah satunya adalah countdown timer yang sudah terpasang di banyak traffic lights di Surabaya.
“It’s smart!” komentar suami saudara saya soal countdown timer itu.
Sementara saudara saya sendiri agak terkejut saat menjumpai ‘inovasi’ teknologi lainnya. Ia bingung ketika mengetahui di sini untuk mengisi pulsa tidak harus selalu dengan cara membeli voucher pulsa atau lebih dikenal dengan isi ulang fisik tetapi juga bisa dengan cara transfer pulsa atau biasa dikenal dengan isi ulang elektronik. Ia cukup kagum dengan cara pengisian pulsa seperti itu yang sepertinya belum diterapkan di Aussie.
Tapi di sisi lain, mereka juga terheran-heran dengan kebiasaan kebanyakan orang Indonesia yang menenteng beberapa ponsel berbeda-beda nomor kemana-mana…
He..he.. ntu nunjukin kalo orang2 Indo sebenarnya ga kalah kreatif kang..tapi satu kekurangannya : Lebih suka menikmati dan lebih percaya produk luar…. “End User always love BRAND”,terlalu mabok dengan teknologi yg sebenarnya ga butuh2 amat.. *sebodo,yg penting gaya* 🙂
=-=-=
btw salam kenal..
Boleh tuh postingnya, tapi ko mereka heran dengan teknologi yang ecekecek kaya gitu?
apa karena mereka udah jauh meninggalkan kita jadi ga tau teknologi yang sederhana?
kenapa term inovasi pake tanda petik, pak? *penasaran aja*
Hedi, karena saya ragu itu beneran inovasi atau tidak. Inovasi biasa diartikan sesuatu yang benar-benar baru sementara kalau baca di Wikipedia ada negara-negara lain di Asia yang juga tercatat telah memasang countdown timer di traffic light. Saya gak jelas siapa yang duluan 🙂
Sebut saja inovatif. Tak terlalu penting siapa yang melakukan inovasinya, apakah contekan, tiruan, atau adaptasi.
countdown timer memang cukup menenangkan psikologi pengendara di surabaya yang cenderung gak sabaran.
pikiran saya saat pertama kali ketemu dengan countdown timer juga (mungkin) saya,.. “aha…!” sambil mesem.
rasanya jadi lebih dimanusiawi-kan gitu..
lah kenapa gak dari dulu-dulu, ya ?
—
mungkin sodara ente heran, koq bisa-bisanya ada teknologi beradab kayak gini di negeri seperti ini ya ? wakakakakaka….
Wakakaka… bener tuch countdown timer bisa nge-bantu banget.
Biasanya kalo lampu masih merah, pada nyelonong aja.
Kalo gak gitu, klakson di berondong keras2.
“Nich masih lampu merah, bang…”
Kalau di Jakarta, countdown timer fungsinya sebagai pengingat: untuk menarik gas lebih dalam ketika angkanya memasuki 10 atau 15, menjelang merah ataupun hijau.
Kalau tidak ngegas, klakson dari kendaraan2 di belakang akan segera saling bersautan.
Padahal countdown timer bukan Indonesia yg pertama. Di negara lain sudah banyak yg mendahuluinya, salah satunya Thailand yang aku lihat sendiri.
Olimpiade FISIKA ,Indonesia selalu juara. Bukan USA, Inggris, ato Israel.
Yg buat gk maju2 ya pemimpinnya. Pejabat lebih suka kita jadi IMPORTIR
karena mereka dpt UPETI alias KOMISI. Ingat Rustam Effendi, pakar Rudal Nuklir antar Benua NATO…?
Mungkin bukan inovasi, tapi aplikasi teknologi. Inovasi biasanya penemuan baru kayak “blue energy” yang di bilang pak SBY yang ternyata “hoax”.
sebagian dari kalian ini kok senangnya menghina bangsa sendiri..ingat saudara…bangsa kita ini bukan tergolong bangsa bodoh..sedikit contoh :di Qatar telecommunication, engineer banyak orang indonesia, obama berguru di indonesia,…jangan hina lagi bangsa kita…
salam kenal aja. good postingnya
Kalai cuma count down timer itu di lampu merah sayapikir masih sangat jauh dari apa yang namanya INOVASI. aplikasi kayak gitu saya kira anak STM/smu juga bisa membuatnya. lebih tepat disebut dengan good idea aja lah. kalau Pemerintah bisa mengaplikasikan teknologi internet/ teknoloi informasi ke seluruh struktural pemerintahan dari tingkat desa sampai pusat itu baru disebut TEROBOSAN BESAR.
@mardhy, Apakah anak STM/SMU ga bisa membuat inovasi? Apakah harus pake internet baru bs dibilang inovasi? Berarti Dunia ini sempit sekali dalam pikiran anda.. Kyaknya anda harus belajar banyak untuk mengerti apa itu inovasi..
Ternyata tingkat konsumerisme orang indonesia itu lebih tinggi daripada orang aussie ya??
bwt apa anak indonesia brprestasi,,,pemerintah aja tdk mempedulikn mereka2 yg berprestasi,lihat saja orang indonesia yg berprestasi d luar negri.sprti d jepang,australia, dll,pasti mereka tdk ingin kembali ke indonesia,karena org br prestasi d luar negri sangat d hargai,,,tdk seperti d indonesia,,,,,,,
Tetep ajah kalo di atas sana pada korupsi mah.. nggak ada gunanya