Lebih mengesankan! Itulah dua kata yang pas menggambarkan penampakan sosok baru Hulk lewat “The Incredible Hulk“. Sosok Hulk terlihat lebih gagah, sangar, dan sedikit beringas. Tidak lagi tampak agak culun seperti sebelumnya.
Hadirnya Edward Norton membuat penampilan tokoh Bruce Banner jadi berbeda ketimbang saat diperankan Eric Bana tempo hari. Kalau penampilan sebelumnya mirip dengan orang kantoran, Banner yang sekarang terlihat jadi agak kurus, sedikit dekil, dan seperti anak kuliahan. Kehadiran wajah ayu Liv Tyler yang menggantikan Jennifer Connelly sebagai Betty Ross juga bisa menjadi alasan lain untuk menonton film ini. Permainannya terasa pas sebagai cewek yang dipuja Banner. Bagusnya, soal celana Banner yang jadi rusak setiap kali berubah jadi Hulk ikut pula diperhatikan dalam film kali ini.
Di sisi lain, penataan cahaya dan warna serta teknik pengambilan gambar di film arahan Louis Leterrier ini cukup memuaskan. Begitu juga dengan tata suaranya. Nyaman di mata dan enak dikuping. Hanya saja saat adegan suasana komplek perumahan kumuh di Brazil yang diambil dari atas sempat sedikit memusingkan mata karena gerakan kamera yang lumayan cepat.
Untunglah ketidaknyamanan itu hanya sebentar dan terbayar dengan sejumlah adegan seru seperti kejar-kejaran di gang-gang kecil dan di atas atap rumah-rumah penduduk Brazil. Tentunya pertarungan sengit antara Hulk dengan “abomination” alias monster ‘jelmaan’ Emil Blonsky (Tim Roth) yang sudah mendapat suntikan darah milik Banner ikut menambah keseruan film yang ceritanya ditulis oleh Edward Norton dan Zak Penn ini.
Diawali dengan flashback rentetan berbagai peristiwa sebelumnya, cerita kali ini sendiri berkisah soal Banner yang bersembunyi dari kejaran General Ross (William Hurt) sambil bekerja di sebuah pabrik minuman botolan di Brazil. Karena suatu kecelakaan kecil di pabrik, menyebabkan ia segera terlacak. Mau tidak mau Banner harus cabut dari negara itu. Ia memutuskan kembali ke Amerika untuk mencari Mr. Blue yang dianggap bisa menyembuhkannya. Pertemuan dengan sang kekasih pun tak terhindarkan. Nuansa romantis terbangun kembali meskipun sebelumnya Betty Ross sempat mencoba berkencan dengan cowok lain.
Hingga di situ, alur ceritanya berjalan lancar. Namun sayangnya, selanjutnya alur ceritanya terasa mulai kedodoran. Lihatlah, tiba-tiba Banner dan Betty Ross dikisahkan sedang berjalan santai di taman kampus sebelum kemudian diserang oleh pasukan yang dipimpin oleh General Ross padahal malam sebelumnya Banner sudah berencana akan diantar Betty Ross langsung ke terminal bis. Begitu juga ketika Hulk melindungi Ross dari ledakan helikopter milik pasukan General Ross, tiba-tiba turun hujan cukup lebat yang kemudian mengiringi Hulk masuk ke sebuah lembah entah-di-mana. Entah kenapa, suasana di lembah itu membuat teringat dengan salah satu adegan di film King Kong… ๐
Sementara soal si abomination dan Dr. Samuel Sterns alias Mr. Blue (yang juga sempat ‘tercemari’ dengan darahnya Banner melalui luka di kepalanya), hingga film ini selesai tidak diceritakan lebih lanjut bagaimana nasib keduanya. Apakah itu akan dipakai sebagai ‘amunisi’ untuk sekuel selanjutnya atau film lain yang masih berhubungan? Bisa saja. Seperti halnya dengan kemunculan tiba-tiba sosok Tony Stark di akhir film…
[rate 3.5]
Liv Tyler sucks di film ini.
Ronsen, kenapa sux?
serangan di taman kampus tuh bukan tiba-tiba kalee.
kan gara-gara si psikolog (pacar betty yang langsung dicampakkan begitu si bruce nongol) ngadu ke jendral.
yang heran tuh justru kejadian bruce ngirim data ke mr. blue, kan langsung terlacak tuh, kalau mau hitung lamanya waktu proses data plus riset serum anti-gamma, kok ujung-ujungnya jendral ross tibanya lebih lama dibanding bruce+betty? militer gituloh, naik heli lagi.
Si psikiater (bukan psikolog) itu nanti bakal jadi pesaing hulk.. tapi punya kelemahan kalau rambutnya dipotong ๐
Aku lebih suka melihat wajahnya Jennifer Connely daripada Liv Tyler… tapi Edward Norton lebih berkesan daripada Eric Bana.
(masih nunggu The Dark Knight… udah kebanyakan spoiler di kepala neh)
Well, satu kata “Avengers Movie”.
Peng, yg “tiba-tiba” di taman kampus itu bukan serangannya.. tapi acara jalan-jalan berdua Banner dan Ross di tempat terbuka kayak gitu padahal malam sebelumnya bilang mo langsung ke terminal…
Boy, โAvengers Movieโ itu dua kata… *ehm* ๐
misi… ikut nimbrung ah….
komentar saya ttg film ini:
1. better lah dari yg sebelumnya, cuma saya lebih seneng sama si eric bana, edward norton tampak begitu culun untuk superhero, hehe..
2. Liv Tyler keliatan seperti aktris pemula, dan yg rada anoying kok tiap ngomong tuh lirih dan mendesah gitu, kyk ga ada semangat. perasaan di film2 lalu dia ga gitu deh.
3. militer AS kurang begitu mengerahkan armadanya, nggak seperti di film sebelumnya, yg ada Tank M1, heli RAH-66 Commanche, heli skytrain, dll. apalagi dibanding transformers, masih kalah jauh (sory soalnya saya pengagum peralatan militer ๐ ) di film ini yg saya kagumi cuma heli raksasa MH-53 doank yg dipake terjun si bruce.
4. animasinya keren banget.
5. bener seperti mas benny bilang, adegan pas panning gambar perumahan di brazil bikin pusing, gimana kalo saya nonton cloverfield yah? bisa vertigo saya, hehe….
6.selebihnya top markotop deh!!!
animasinya itu,
sip banget deh.
Menurutku, lebih kerenan Kunfu Panda, Hancock dan Wanted ๐
HULK yang sekarang lebih bagus dari yang sebelumnya soalnyai tidak sebesar yang pertama, dan animasi dari marvel memang selalu luar biasa