Meskipun terlihat sepele, urusan antre pun sebenarnya perlu manajemen. Jika dibiarkan begitu saja, malah bisa menimbulkan tambahan masalah baru. Lihat saja seperti yang terjadi pada saat menjelang Kenneth “Babyface” Edmonds manggung di Jakarta International Java Jazz Festival 2010 pada awal Maret lalu.
Sekitar satu jam sebelum jadwal pertunjukannya dimulai, ribuan penonton telah mengantre di depan pintu masuk ruang A2 JIExpo Jakarta, tempat penyanyi dan pencipta lagu kondang itu akan manggung. Akibatnya, antrean dua baris yang memanjang sekitar 10 meter di sekitar depan ruang A2 itu membuat para pengunjung lain yang hendak ke arah lain jadi susah melintas.
Mungkin kondisinya akan agak lebih baik jika para penonton baru boleh antre di sekitar lokasi kurang dari 30 menit sebelum jadwal manggungnya. Atau ada yang punya solusi yang lebih baik? Semoga saja panitia bisa lebih memperhatikan soal antrean seperti itu agar di acara selanjutnya bisa lebih baik.
Sementara soal pertunjukannya, dibandingkan dengan penampilannya di Java Jazz Festival 2008 silam, tahun ini pertunjukan Babyface tidak terlalu molor. ๐ Meskipun begitu, tetap saja kesempatan memotret di bibir panggung sangat terbatas. Setelah keluar dari area motret, untuk masuk lagi pun jadi susah karena antrean masih cukup panjang.
Sebagai kenang-kenangan, beberapa foto penampilan Babyface pada malam itu saya coba sajikan di sini. Semoga menyenangkan. ๐
Di tempat lain, orang juga berdesakan antre satu jam karena stage Bubi Chen molor hingga sejam lebih
Is that Babyface? Oh my, he’s certainly aged. He looks really older now. But I love how he performs. One of my favorite artists. =D
Heran dengan orang satu ini, rupo koyok ngono kok punya nama Babyface ya hehehe