Musics

Strategi Dua Lead Singer Ratu dan Dewa 19

ratu

Ada yang berbeda dari penampilan Ratu belakangan ini. Tiba-tiba Maia menjadi lead singer menyanyikan lagu Lelaki Buaya Darat. Suara Mulan hanya hadir di bagian reffrain. Begitu juga saat Ratu manggung di beberapa acara musik di televisi, terlihat Maia sesekali maju ke depan meninggalkan kibornya untuk bergabung dengan Mulan. Tidak hanya untuk membawakan lagu Lelaki Buaya Darat tetapi juga Teman Tapi Mesra. Sesuatu yang cukup mengherankan mengingat selama ini Maia betah berada di belakang kibor terus sepanjang manggung meskipun she’s the boss. Jadi, sekarang Ratu punya dua lead singer nih? Ada apa gerangan?

Munculnya Maia sebagai lead singer baru Ratu mendampingi Mulan mengingatkan pada Dewa 19 yang sejak album Republik Cinta Laskar Cinta resmi punya lead singer baru selain Once. Secara kebetulan, vokalis utama baru Dewa 19 itu adalah Ahmad Dhani, frontman Dewa 19 yang juga suaminya Maia. Seperti janjian saja ๐Ÿ™‚

Di luar urusan perubahan komposisi honor yang diterima, majunya sang pemimpin band menjadi vokalis utama kedua mengesankan adanya semacam penegasan soal siapa sebenarnya frontman (untuk cewek bisa juga disebut frontress) dalam grup. Kenapa butuh penegasan?
Continue reading…

DVD Konser Trisum Sangat Mengecewakan

[rate 1]

trisum

Apa yang bisa diharapkan dari sebuah rekaman dalam format DVD? Kualitas gambar yang sangat bagus dan kualitas suara yang jernih? Setidaknya itulah yang utama dan mutlak. Kalau kedua harapan itu tidak bisa dipenuhi, apa gunanya direkam di atas DVD? Sekedar aksi-aksian saja atau memang berniat mengecoh dan mengecewakan pembeli?

Pertanyaan yang sama tertuju pada mereka yang berada di balik rekaman DVD TRISUM Live in Graga Bakti Budaya TIM, Jakarta, December 29th, 2005. Dengan harga 40ribu rupiah yang dipasang saat dijual di arena tur konser Trisum di 6 kota belum lama ini, tampilan kemasannya sih cukup meyakinkan dan menjanjikan sebagai sebuah rekaman konser berkualitas DVD. Namun begitu disetel, langsung ketahuan deh bagaimana sebenarnya kualitasnya.
Continue reading…

Menonton Aksi Tiga Pendekar Gitar di Surabaya

Nampaknya musik jazz semakin mendapat tempat di hati masyarakat kota Surabaya yang oleh banyak pihak dikenal sebagai kotanya penggemar musik rock. Tengok saja sederet pertujukan musik jazz yang digelar belakangan ini, rata-rata mampu menyedot penonton dalam jumlah cukup banyak. Salah satunya adalah konser dari kelompok Trisum yang digelar di Ballroom JW Marriott Hotel Surabaya Senin malam, 3 April 2006. Surabaya menjadi kota ke-2 dari rangkaian tur 6 kota yang disponsori oleh sebuah perusahaan rokok.

Meskipun molor satu jam dari jadual semula, namun sekitar 1000 orang penonton yang hadir saat itu tetap saja memberikan sambutan yang meriah begitu para pendekar gitar Trisum muncul di atas panggung. Dewa Budjana, Tohpati, dan Balawan tanpa basa-basi langsung menghantarkan Cublak-cublak Suweng.

tohpati

Selanjutnya, berturut-turut ketiga pendekar gitar itu tampil solo dengan iringan Sandy Winarta (drum) dan Indro Hardjokoro (bass). Ketika giliran Tohpati, ada Eugen Bounty yang juga membantu dengan permainan clarinet-nya. Budjana yang hadir dengan nuansa musik tradisinal mengusung permainan kendang dari Jalu G. Pratidina dan alunan suling dari M. Saat Syah.

budjana

Sementara Balawan meskipun hanya dengan iringan drum dari Sandy Winarta namun tampil tak kalah memukau. Agak berbeda dengan kedua rekannya, Balawan mencoba tampil lebih komunikatif dengan penonton. Penonton terlihat terkesima saat Balawan memunculkan suara-suara unik seperti suara gamelan dan orang berbisik dari gitarnya. Aplus panjang terdengar beberapa kali membahana dari arah penonton. Pertunjukan Trisum malam itu seakan menjadi pelepas dahaga bagi penggemar musik jazz di Surabaya. Sayangnya, pengaturan lampu panggungnya terasa kurang maksimal sehingga secara visual menjadi kurang nyaman. Gangguan pada sound system-nya juga sempat terjadi beberapa kali.

balawan

Selama dua jam, tidak kurang dari 14 nomor jazzy dihadirkan di atas panggung yang agak rendah itu, termasuk aksi solo drum dan bass dari Sandy dan Indro. Rupanya penonton masih belum puas. Buktinya, begitu lagu Lalu Lintas dan Mahabarata yang tadinya diumumkan sebagai dua lagu terakhir usai dimainkan, sebagian besar penonton masih bertahan sambil berseru “lagi.. lagi…” Dan, bisa ditebak, ketiga pendekar gitar pun muncul lagi di atas panggung dan langsung mengusung La Fiesta dan Turkish March yang benar-benar menjadi penutup. Ketika semuanya benar-benar selesai, standing applause diberikan oleh penonton yang kemudian langsung memburu CD dan DVD yang dijual di dekat pintu masuk.

Sambutan penonton Surabaya yang tergolong luar biasa itu ternyata cukup mengejutkan personil Trisum sendiri. Balawan, misalnya. Ketika ditemui usai konser, dia mengatakan kalo sambutan penonton Surabaya paling bagus dibanding dua kota sebelumnya. “Bagus banget. Gak nyangka penontonnya. Biasanya di sini kan ngerock gitu tapi (malam ini penontonnya) bisa tinggal sampai selesai, ” ujar Balawan yang bersama Trisum akan merilis album tahun depan.

Bulan Mei 2006 TOTO Konser Lagi di Indonesia?

Beberapa hari lalu gw diberitahu seorang teman yang kerja di radio soal kabar TOTO bakal konser lagi di Indonesia! Wow! Secara pas mereka konser beberapa tahun lalu gw gak sempat nonton, maka kabar rencana mereka bakal datang lagi ke Indonesia sungguh menarik. Apalagi kabarnya mereka bakal singgah di Surabaya! ๐Ÿ™‚

Tadi gw iseng-iseng googling soal TOTO, eh nemu kabar soal jadwal konser mereka di Asia. Di situ tercantum usai manggung di Thailand tanggal 10 Mei 2006, TOTO bakal melanjutkan tur mereka ke Indonesia! Tepatnya, tanggal 12 Mei 2006 mereka bakal konser di Surabaya (Ballroom Shangri-la) dan 14 Mei 2006 main di Jakarta (JCC)! Asik… asik… asik… ๐Ÿ˜€

Semoga harga tiketnya gak mahal. Biar kalo gak dapat tiket gratisan, gw masih bisa tetap nonton ๐Ÿ˜€

Album Repackage: Strategi Jualan Single di Indonesia?

Beberapa tahun belakangan ini berduyun-duyun sederet artis musik tanah air merilis album repackage, yang rata-rata isinya terdiri dari dua atau tiga lagu baru dan sisanya lagu-lagu lama dari album yang sudah dikeluarkan sebelumnya. Singkatnya, seperti beli album lama bonus lagu baru. Atau beli lagu baru bonus album lama? Ah, kurang lebih begitu deh…

Lihat saja seperti album Repackage Selamat Pagi, Dunia! dari Glenn Fredly, Seribu Tahun Repackage dari Jikustik, Langkah Baru-nya Radja, Repackage Cahaya-nya KD, 20-02 Repackage-nya Audy, Ello – Repackage-nya Ello, dan 1st Repackage-nya Maliq & D’Essential.

Konsep serupa namun dalam versi yang sedikit berbeda bisa ditemukan pada album Iwan Fals In Love-nya Iwan Fals, Ratu & Friends-nya Ratu, Semua Jadi Satu-nya 3 Diva, dan The Best of-nya Cokelat. Keempatnya sama-sama menawarkan hanya 1 hingga 3 lagu baru dan sisanya lagu-lagu lama yang diambil dari beberapa album mereka sebelumnya (kecuali pada album Ratu & Friends yang mengumpulkan lagu-lagu lama dari sederet artis lainnya). Memang ada sedikit perbedaan dengan album yang pure dilabeli repackage, tetapi kan sama-sama hanya menawarkan kurang dari lima lagu baru… ๐Ÿ™‚

So, apa sih sebenarnya maksud peluncuran berbagai album repackage itu? Continue reading…

Cukup Dua Lagu

Selama ini, setahu gw, aturan yang umum dalam konser atau pertunjukan musik bagi wartawan foto adalah batasan tiga lagu bagi yang ingin memotret tepat di depan panggung. Setelah itu harus keluar dari daerah sekitar panggung. Kalo masih ingin memotret, bisa dilakukan dari daerah penonton. Biasanya aturan ini berlaku untuk pertunjukan artis dari luar negeri.

Ketika meliput acara Java Jazz Festival 2006 yang berlangsung beberapa hari lalu di Jakarta, gw terkejut ketika diberitahu oleh panitia mengenai aturan khusus untuk motret dan meliput di depan panggung. Apalagi aturan itu baru disampaikan sesaat menjelang penampilan Tower of Power di Plenary Hall. Tidak tercantum dalam lembaran tata tertib yang dibagikan sebelumnya.

Setelah dikumpulkan di dekat pintu masuk sebelah panggung, salah seorang panitia mengatakan bahwa kesempatan untuk berada di depan panggung hanya terbatas untuk dua lagu pertama. Setelah itu harus keluar ruangan. Kalau mau meliput lebih lanjut? Harus beli tiket! *gedubrak* ๐Ÿ˜ฏ ๐Ÿ™
Continue reading…