Musics

Nonton KD Ber”Cahaya”

KD Konser Cahaya
Karena Surabaya tetap masih belum punya gedung konser tersendiri hingga saat ini, maka jadilah ballroom hotel-hotel bintang lima atau convention hall di plaza / mal sering terpilih sebagai tempat konser kalau mau menghadirkan sebuah konser yang asik dan nyaman ditonton. Begitu pula dengan konsernya Kris Dayanti (KD) semalam (22 Juli 2004). Adalah convention hall di Pakuwon Trade Center (PTC) yang kali ini menjadi tempat konser promo album barunya KD, “Cahaya”. Gede juga lho tempatnya. Cukup asiklah buat nonton konser!

Mengenai konsernya sendiri yang bertajuk Ber”Cahaya” bersama Krisdayanti feat. Erwin Gutawa Band itu, gw punya beberapa catatan nih:

  • KD tampil bagus malam itu dan cukup komunikatif dengan penonton. Apalagi ada Erwin Gutawa yang aransemen musiknya oke punya.
  • Lighting dan sound cukup bagus. Jenis lighting yang dipakai tergolong yang berkelas dengan penempatan lampu-lampu yang cukup banyak. Sayang, fog (efek kabut) kurang digeber sehingga lightingnya jadi kurang mengigit. Sementara soundnya, meskipun tergolong enak di dengar namun sepertinya ada yang kurang. Ketika berada agak jauh dari panggung, soundnya terdengar agak garing. Baru terdengar oke pas berada persis di depan panggung (saat gw motret :D).
  • Sepertinya KD sering atau setiap kali selalu mengajak Anang untuk ikutan tampil dalam konsernya. Begitu pula tadi malam. Kehadirannya sangat membantu menghidupkan suasana konser, apalagi secara mereka berdua memang punya beberapa album duet. Yang agak aneh sih justru penampilan si Anang. Kok seperti mo ke kondangan ya? Meskipun yang dipakai adalah celana kulit dan kemeja ‘kebatik-batikan’… :mrgreen:
  • meskipun gw bukan pengamat mode, tetapi sepertinya baju-baju yang dipakai KD semalam terkesan biasa-biasa saja meskipun sempat berganti baju 3 kali. Kayaknya kurang ‘glamour’ gitu deh…
  • Entah mengapa jumlah penonton yang datang menonton konser itu hanya sedikit. Kira-kira hanya sekitar 300-400 orang dari kapasitas gedung yang bisa menampung ribuan orang itu. Sampai-sampai akhirnya penonton di kelas I yang ada di bagian belakang, dibiarkan bergabung dengan kelas VIP yang ada di dekat panggung… 😯 Kasian juga ya si KD. Jadinya, konsernya kurang ‘bercahaya’… Apa mungkin karena kurang promosi ya?
  • apalagi ya? kayaknya gini dulu deh… entar kalo ada yang ketinggalan, gw nulis lagi… :mrgreen: 😈

Oh ya, thanks berat buat temanteman gw di 89.7 HRFM Surabaya yang memungkinkan gw dan istri menonton konser itu! (Mbak Vika atas status di YM, Lucky atas usaha ‘meracuni’ [‘nyetanin’ yang megang tiket], Kika atas reminder call-nya) πŸ˜‰ :mrgreen:

One-Hit Wonders

Merhatiin gak kalo ada grup musik atau penyanyi baru yang lagunya tiba-tiba melejit, mengharu-biru di mana-mana, bolak-balik diputar di radio, dan nembus tangga-tangga lagu (chart), eh… gak tahunya sesaat kemudian udah gak ada kabar lagi…??? Atau kalaupun masih bertahan hingga tahun berikutnya, lagu barunya udah gak dahsyat lagi.. πŸ˜›

Nah, yang kayak gitu itu ada istilahnya sendiri loh: One-Hit Wonders. Kalo diterjemahin jadi apa ya? Hmm… Sekali Ngetop Doang?! :mrgreen: 😈

Btw, banyak lho ternyata yang bisa dikategorikan seperti itu. Ingat gak Right Seed Fred dengan I’m Too Sexy? Atau Ice-ice Baby dari Vanilla Ice, Nothing Compares 2 U-nya SinΓ©ad O’Connor, Mambo #5-nya Lou Bega, dan Mmm Mmm Mmm Mmm dari Crash Test Dummies? πŸ˜‰

Mau tahu lebih banyak? Coba liat daftarnya di The Top 100 One Hit Wonders (versi About), 80s One-Hit Wonders (versi About), 100 Greatest One Hit Wonders (versi VH1), dan The Top 5 One Hit Wonders (versi AskMen.com). 😯

Btw, kalo One-Hit Wonders di Indonesia siapa aja ya? Kayaknya cukup banyak juga. Seperti Humania, Singiku, Dwipa, Karpet, Pure Saturday, Jingga, Astrid ‘Ratu Cahaya’, dan Asti Asmodiwati. Ada yang mau nambahin? πŸ˜‰ :mrgreen:

(thanks to Kika yg udah nyumbang beberapa nama ‘anggota’ One-Hit Wonders Indonesia.. :mrgreen:)

Lagu di Film itu…

Seringkali kita pengen tau apa judul lagu yang dipakai dalam iklan di tv, games, cuplikan film (trailer), dan sebagainya. Nah, tadi gw baru nemu satu blog yang khusus membahas soal itu semua. Namanya, Adtunes.com.

Di situ kita bisa dapat info-info asik, seperti lagu yang dipakai dalam iklan film tv Friends episode terakhir ternyata adalah My Immortal-nya Evanescence dan lagu Leaving on a Jet Plane versi Chantal Kreviazuk (aslinya oleh John Denver) yang mencuat di film Armageddon ternyata bakal nongol lagi di film The Terminal-nya Steven Spielberg.

Sayang, informasi soal lagu-lagu yang dipakai dalam iklan di tv hanya seputar iklan yang diputar di Amrik sana. Iklan-iklan lokal yang ditayangkan tv Indonesia jelas gak masuklah… πŸ˜› Ada yang mau bikin blog sejenis versi lokal? πŸ˜‰ πŸ˜€

Ganti dan Geser

hard rock fmMulai hari ini, 3 Mei 2004, stasiun-stasiun radio pada rame-rame ganti frekuensi. Katanya sih karena aturan dari ‘sono’nya. Ada yang bergeser jauh dari asalnya, ada juga yang beda dikit aja. Misalnya untuk radio FM yang di Surabaya ada Hard Rock FM Surabaya yang asalnya 89.35 jadi 89.7 FM, SSFM dari 100.55 jadi 100 FM, Istara FM dari 100.9 jadi 101.1 FM, SCFM dari 104.75 ke 104.7 FM, dan JJFM dari 105.4 ke 105.1 FM. Lainnya gak tau… πŸ˜›

Kalau dipikir-pikir, mestinya agak kasian juga radio-radio itu karena harus promosi ulang soal frekuensi baru mereka biar pendengar mereka gak pada kabur (meskipun anehnya, hanya 1-2 radio yang gencar promo frekuensi barunya…). Masih mending situs web yang ganti nama domainnya… Promosinya masih bisa dibantu dengan cara memforward pengunjungnya dari domain yang lama ke domain yang baru… kalo urusan frekuensi, apa kenal namanya forwarding? Paling hanya geser-geser aja… CMIIW πŸ˜‰ πŸ˜€

(logo HRFM Sby di atas, ‘dipinjam’ dari situs blog ini ;))

Cinderella dan radja

Belakangan ini gw lagi suka dengarin lagu “Cinderella”-nya radja. Beatnya asyik, liriknya sederhana, dan suara sang vokalis cukup khas. Gak heran di sejumlah music chart atau tangga lagu, lagu ini bisa menembus deretan tangga atas. Kayak di “10 Kita”-nya HRFM, minggu lalu gw diberitahu teman kalo lagu itu udah sampai di urutan ke-3… πŸ˜‰

Tapi siapakah radja itu? Meskipun saat ini sudah punya dua album (ternyata lagu “Cinderella” tadi termuat di album kedua mereka yang mengusung judul Manusia Biasa), terus terang gw belum pernah tahu soal mereka. Cari di Google, hanya ada satu link yang memuat informasi soal mereka. Itupun adalah website dari label yang menaungi kelompok yang terdiri dari Ian Kasela (vokal), Moldy (gitar), Seno (drum), dan Indra Riwayat (bass) itu. Di majalah-majalah emang udah diulas? Maklum, udah lama gak dapat ‘jatah’ majalah berbau musik… πŸ˜€

Kudu Sedia Trolly…

Kemungkinan besar toko-toko kaset & CD di sini macam DT kudu sedia trolly (paling gak keranjang belanja kayak di supermarket) dan cafe di dalamnya (karena banyak yang bakal nongkrong lama-lama) kalau niru jurusnya Virgin Megastore cabang London ini. πŸ˜‰

Anggaran beli kaset/CD/VCD juga bisa meningkat nih… he he he :mrgreen: