Gw termasuk orang yang jarang menggunakan jalan tol. Untuk dalam kota, bisa dibilang gw gak pernah memanfaatkan jalur jalan tol. Kalau keluar kota lain lagi. Kemarin pagi gw harus ke Malang untuk urusan motret. Seperti biasa, dari Surabaya ke Malang maupun sebaliknya, selama ini gw tahunya harus lewat jalan tol Surabaya-Gempol biar cepat nyampe… Apalagi gw harus tiba di Malang sebelum jam 09.30.. Apalagi gw baru berada di mulut jalan tol sekitar jam 7… Apalagi lokasi acara persisnya ada di Batu…Butuh waktu lagi… ๐
Pas udah masuk jalan tol Surabaya-Gempol, iseng-iseng gw perhatikan permukaan jalannya. Ternyata sebagian besar aspalnya udah tampak tipis dan di sana-sini terdapat lubang-lubang kecil. Sudah gitu, pada kilometer-kilometer tertentu permukaan jalannya agak bergelombang ๐
Hal yang sama juga gw temui di sisi jalan sebelahnya ketika dalam perjalanan balik ke Surabaya siangnya. Jalannya kurang mulus. Bahkan di ruas jalan keluar menuju pintu keluar Waru, ada lubang yang cukup gede untuk ukuran jalan tol yang seharusnya terbebas dari masalah-masalah seperti itu! ๐ฏ
Ketika barusan ambil kartu/tiket di pintu masuk Gempol, gw melewati sejumlah anak kecil yang sedang bersiap-siap untuk menyeberang jalan tol itu! ๐ฏ Dan saat itu, gw tidak melihat ada petugas yang mungkin bisa mencegah mereka. Padahal tidak jauh dari situ terdapat jembatan penyeberangan yang menghubungkan kedua sisi ruas jalan tol itu… Mengerikan! ๐ก
Ternyata benar juga cerita-cerita yang gw dengar selama ini di salah satu radio di Surabaya dari para pendengarnya mengenai kondisi jalan tol di Surabaya dan sekitarnya yang kenyamanan dan keamanannya semakin memprihatinkan… ๐