Baru kemarin saya kembali membeli Kompas di kios dekat rumah, setelah beberapa hari belakangan ini tidak membacanya. Saya cukup kaget melihat bandrol harga di sebelah kanan atas yang sekarang berubah menjadi 3.500 rupiah! Terakhir saya beli, bandrolnya masih Rp 2.900,- yang berarti sekarang naiknya Rp 600 atau sekitar 20%! Sebelumnya Jawa Pos sudah terlebih dahulu menaikkan harga bandrol dari Rp 3.000,- menjadi Rp 3.500,- atau naik sekitar 16%.
Agak menyedihkan memang. Harga BBM saja belum naik tapi media cetak sudah berlomba-lomba menaikkan harga. Kabarnya sih kenaikan itu ada hubungannya dengan kenaikan harga kertas koran impor.
Bagi media cetak di Indonesia pada umumnya mungkin masih terbilang wajar jika sampai harus seketika menaikkan harga. Namun untuk surat kabar sebesar Kompas, rasanya ikut menaikkan harga merupakan sebuah langkah yang terlalu tergesa-gesa. Apalagi menaikkannya hingga 20% padahal kenaikan harga kertas koran impor hanya sekitar 13%!
Menurut saya, tidak seharusnya Kompas dan surat kabar lain yang (termasuk yang sering mengaku) sebesar Kompas menaikkan harga bandrolnya pada saat ini. Kenapa?
Continue reading…