Iron Man Jadi Dua dan (Agak) Lemah

tiket-ironman-2

Kebetulan atau memang sengaja disesuaikan dengan judul filmnya, baru di Iron Man 2 yang mulai diputar di Indonesia sejak 30 April 2010 lalu inilah muncul sosok manusia setrika eh manusia berjubah besi lain dalam versi warna perak meskipun di film Iron Man sudah ada petunjuk soal kemungkinan munculnya sosok baru itu. Iron Man jadi dua? Tiba-tiba ingat judul film Nagabonar Jadi 2. 🙂

Bukannya akur, sosok Iron Man perak itu malah sempat bertengkar hebat dengan Iron Man merah tuanya Tony Stark (Robert Downey Jr.). Musuh baru? Bukan. Mudah ditebak kok. Orang yang berada di balik jubah Iron Man ‘baru’ itu adalah Letnan Kolonel Rhodey (Don Cheadle). Ia geregetan melihat kelakuan Tony yang makin ugal-ugalan meskipun ditekan oleh Senator Stern (Gary Shandling) dan kroninya untuk menyerahkan teknologi Iron Man kepada negara. Hmm, kroni… deja vu. 🙂

Di sisi lain, Tony sendiri sebenarnya sedang stres dan putus asa. Pasalnya, ia belum berhasil menemukan pengganti palladium, sumber kekuatan tubuhnya selama ini yang ternyata secara perlahan juga meracuni tubuhnya. Bahkan saking putus asa, ia menyerahkan jabatan CEO kepada Pepper Potts (Gwyneth Paltrow) dan sudah bersiap merayakan ultahnya yang terakhir. Agak lemah ya… 😛

Sementara itu muncul sosok Ivan Vanko (Mickey Rourke) asal Moskow yang siap membantai Iron Man karena menganggap dulu ayahnya dikhianati oleh rekan bisnis yang tidak lain adalah bokapnya Tony Stark.

Ivan menjadi lawan yang patut diperhitungkan karena dia juga mengetahui formula dasar arc reactor serupa yang dikembangkan oleh Tony. Saat penampakan dirinya di arena balap untuk mencegat Tony, senjata cambuk garapannya cukup mengesankan. Di mana-mana beterbangan mobil balap yang terbelah oleh cambuknya itu.

Sayangnya, ketika belakangan ia digandeng Justin Hammer (Sam Rockwell) dari perusahaan saingannya Stark Industries untuk mengembangkan sesuatu yang lebih hebat dari Iron Man, hasilnya malah tergolong kurang istimewa. Pasukan robot berteknologi remote control? Mengecewakan. Begitu juga ketika ia bertarung lagi dengan jubah besi baru menghadapi Iron Man, tidak terlihat sesuatu yang luar biasa.

Bicara soal mengecewakan, ada pula hal lain yang sama-sama agak mengecewakan dari film yang masih disutradarai Jon Favreau ini. Salah satunya adalah faktor ceritanya yang terasa agak bertele-tele, bahkan terkadang beberapa adegan seperti hanya untuk memperpanjang durasi film. Misalnya, adegan Tony bermobil dari rumah ke kantornya untuk menemui Pepper dan adegan Iron Man dikejar-kejar pasukan robot di bawah kendali Ivan.

Penampilan Don Cheadle yang menggantikan Terrence Howard sebagai Letnan Kolonel Rhodey juga terasa kurang pas. Di sini, karakternya langsung berubah.

Untunglah, keadaan tidak semakin memburuk seperti Transformers 2. Aksi Scarlett Johansson yang tampil memesona sebagai Natalie Rushman, agen rahasia S.H.I.E.L.D yang mengawasi Tony Stark, cukup melegakan dan menyegarkan. Tidak hanya sebagai pemanis saja. Rupanya usul saya mengenai Scarlett Johansson dikabulkan. He he he 😀

Oh ya, hingga film selesai (termasuk setelah usai adegan bonus), saya tidak menemukan jawaban atas sesuatu yang cukup mengganggu. Kenapa Ivan Vanko bisa yakin Tony Stark akan datang ke Monako dan pasti akan menyetir sendiri mobil balap milik timnya di perlombaan itu? Ada yang tahu? 🙄

[rate 3.0]