Minggu lalu, akhirnya saya bisa mulai menonton film-film box office lagi di bioskop. Dimulai dari Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2 atau sering disebut juga “Harry Potter 7B”.
Setelah menyaksikan bagian pertamanya akhir tahun lalu, sebenarnya saya berharap film keduanya ini akan lebih seru dan memuaskan.
Sebagai orang yang belum pernah membaca bukunya, bagian yang paling saya harapkan dapat menyajikan keseruan yang memuaskan tentunya adalah pertempuran antara Harry Potter (Daniel Radcliffe) dan Voldemort (Ralph Fiennes ). Apalagi mengingat film ini sekaligus menjadi akhir dari semua film serial Harry Potter yang diangkat dari buku karangan J.K. Rowling. Tapi sepertinya ekspektasi saya terlalu tinggi.
Awalnya, film ini terasa cukup menyenangkan untuk dinikmati. Khususnya adegan selama di Shell Cottage setelah Harry dan teman-temannya berhasil kabur dari rumah keluarga Malfoy. Pencahayaan dan pewarnaannya tampak enak dipandang.
Begitu pula saat mereka meluncur dengan rollercoaster yang unik menuju ke ruang penyimpanan barang milik Bellatrix di Bank Gringotts untuk mencari Horcrux. Cukup seru. 🙂
Sayangnya, setelah itu saya tidak menemukan lagi adegan yang mengesankan. Yang ada malah berbagai hal yang mengecewakan. Apa saja?
Setidaknya, bagi saya, ada 7 hal yang mengecewakan dari film ini.
- Adegan ganti baju di pinggir danau.
Ini adalah adegan setelah Harry, Ron (Rupert Grint), dan Hermione (Emma Watson) menjatuhkan diri dari punggung naga ke danau dekat Hogsmeade. Saat itu, yang diperlihatkan mengganti baju hanya Harry dan Ron. Sedangkan ketika gilirannya Hermione sepertinya sengaja diulur-ulur. Saat ia hendak buka satu kancing saja, gambar di layar langsung berubah pindah ke adegan lain. Kalau memang susah memperlihatkan adegan Hermione ganti baju karena demi kesopanan, mending tidak perlu mengada-ada dengan adegan demikian. Selain itu, apakah mereka tidak bisa pakai ilmu sihir untuk mengeringkan pakaian yang basah? - Serbuan pasukan Voldemort ke Hogwart.
Saya heran, entah kenapa serbuan pasukan Voldemort ke sekolah sihir yang awalnya menggunakan kekuatan sihir kemudian malah berubah mengandalkan serangan fisik oleh gerombolan makhluk-makhluk aneh. Tiba-tiba saya jadi ingat film The Lord of the Rings. - Adegan melihat memori Snape.
Adegan saat Harry melihat isi kenangan Snape (Alan Rickman) yang ditinggalkan lewat air matanya terasa terlalu lama dan bertele-tele. Seakan-akan semua misteri yang ada harus terungkap lewat cara itu, bahkan untuk hal-hal yang sangat sulit dibayangkan bisa dilihat dari sisi Snape. - Adegan pertemuan dengan Dumbledore.
Menurut saya, ada suatu keanehan dalam pertemuan Harry dengan sosok Dumbledore (Michael Gambon) yang terjadi setelah ia di-Avada Kedavra Voldemort. Apa itu? Harry tidak menggunakan kacamata khasnya. Apa karena sudah berada di ‘dunia lain’ lantas ciri khas sang tokoh dihilangkan? Padahal Dumbledore terlihat masih berjenggot. - Duel Harry Potter dengan Voldemort.
Saat pertemuan mereka berdua di hutan, tidak terlihat adanya perlawanan dari Harry sehingga dengan mudah dirinya langsung di-Avada Kedavra oleh Voldemort. Okelah, bisa dimaklumi karena pada saat itu Harry memang sengaja mengorbankan diri. Tapi ketika bertemu lagi di Hogwarts, ternyata duel antara mereka berdua terlihat biasa saja. Kurang seru. - Adegan di jembatan batu.
Setelah pertempuran usai, trio Harry, Ron, dan Hermione berdiri dan ngobrol di jembatan batu di depan kastil Hogwarts. Tidak terlihat ada orang lain selain mereka. Agak aneh untuk sebuah adegan di tempat yang baru saja terjadi peristiwa besar. Mungkin agar Harry bisa melempar tongkat sihir ke bawah jembatan itu, tapi tetap saja adegan ini terasa dipaksakan ada. - Adegan 19 tahun kemudian.
Adegan di stasiun King’s Cross yang memperlihatkan Harry, Ron, dan Hermione sedang mengantar anak-anak mereka untuk berangkat ke Hogwarts juga terlihat terlalu dipaksakan untuk memperpanjang durasi film. Apalagi penampilan tampang tua dari ketiga sahabat itu tampak kurang pas. Menurut saya, ini adalah adegan paling tidak penting dalam film yang masih disutradarai David Yates ini.
Bagaimana menurut kamu?
[rate 2.5]
BTW itu tiket bioskopnya koq cuma 1, nonton sendirian ya mas? *koemn seriusnya belakangan aja ya*
@ Rusa, iya. Mau bayarin? Eh.
hahahha.yg adegan ganti baju itu..bilang aja pgn liat hermione nya ganti baju jg.wkwkwk.peace,love n gawl om =)
@ dindasaurus, adegannya nanggung gitu sih… masak cuma Harry & Ron aja? He he he 🙂
7 hal yg mengecewakan itu lahir gara2 si sutradara kurang bisa menerjemahkan maksud jk rowling. Di bukunya, semua terasa nyata, mengalir, dan asik….imajinasi bener2 melayang..hehe..
Kalo komen saya cuman satu sih buat film harpot: bisa2nya, merangkum buku yg saya baca satu minggu hanya dengan beberapa jam aj.haha
Om kok bisa pas 7 gitu caranya gimana? *salahfokus
@ bukik, kan biar pas sama judul filmnya 😀
Setuju dengan butir nomor 7. Adegan di stasiun itu terlihat kaku. Eh, sudah nonton Transformer belum, Om? Aku baru nonton tadi siang #pamergakpenting
@ Ivan, TF3? Sudah, bbrp hari lalu. Blm sempat nulis soal itu 😀
Ah, gajadi nonton. Udah ketauan akhirnya..
@ budiwijaya, yg baca bukunya malah sudah tahu dari kapan hari 😛
Ini niat nonton apa mo cari blooper nya film HP7B yah hahahahha…. 😛
@ soepolenk, gak sengaja ketemu hal2 aneh di film itu, Om… hi hi hi 😀
Kenapa tujuh.. kenapa tidak delapan atau sembilan… Kenapa.. kenapa.. kenapa kakak :)?
@ DV, entar. Kalo ada judul filmnya yg ke-8 atau 9 😛
yup! saya gak suka adegan buka baju dan ciuman. ciuman saat situasi genting sangat memaksakan. rencananya mau ajak ponakan nonton jadi batal.
Yang aku gak bisa bayangin gmn bisa 19 tahun kemudian dan punya anak.. 🙂 kelanjutannya gmn…
buat saya yg ndak baca bukunya, poin 7 jadi hal mengejutkan yg aneh.
mau banget nunjukkan kalo happy ending 😀
Khan (hampir) semua adegan itu ada di buku. Cuma sekadar mengimplementasikan ke film.
@ Snydez, tulisan saya di atas tdk membahas soal buku, tapi soal adegan yg ada di filmnya 🙂
ah iya bener mas ben, lagian film ini datar terus, gak ada yang menegangkan atau bahkan lucunya.. garing sekali…
Ini menurut saya mas:
Kalau yang poin 3>> Adegan melihat memori Snape.
Saya kayanya nga setuju sama mas. Snape itu memang misterius. Dari seri2 sebelumnya, tentunya orang, termasuk saya bertanya2…kenapa karakter Snape sering berubah2, kadang baek-kadang tidak. Dngn adanya, sekuel itu (Memori snape), rasa ? bisa plong dan terjawab siapa sebenarnya Snape ini.
Soal poin 6-7, hehehe setuju banget. Mungkin karena film terakhir HPotter ini di bagi dua part, sutradara kebingungan mau ditambah apa durasi sisa yang kosong.
Salam Sukses
wow nice blog and interesting article thank you
salam kenal…thanx
Yang paling mengecewakan itu film sihirnya… Nyebarin syirik.. Enggak banget deh! ‘__’
Sang sutradara memang sengaja membuat perwujudan filmnya sesuai dengan novel. No.4 dan no.7 itu memang adegan-adegan khas dalam novel ketujuh. Banyak misteri dan informasi yang terungkap, serta manis saja melihat kehidupan karakternya ketika dewasa. Soal no.5, kayaknya kalau sudah pada terhanyut tuh kayaknya gak kerasa bosannya.
azzzz
kerenzzzzz
yg ke tujuh, itu sengaja diperlihatkan waktu harry udah punya anak yg namanya Albus Severus Potter soalnya katanya filmnya bka dirilis 2015 “Albus Potter and The Servan of Nagini” makanya dilihatin dari awal!
mungkin karena itu di film jadi ada kekurangan kayak gitu ya. kalo di buku mah rasanya perfect banget. seru,luar biasa, bikin merinding and speechless:D
Lha, yang buat film kan manusia biasa… jadi, maklum aja kalo ada salah2 😕
Untuk Anas dan ojo dumeh —
Anas : maksudnya itu dari 19 tahun ke 19 tahun kemudian artinya pas 38 tahun itu klip nya.
Ojo dumeh : adegan ciuman harmione dan ron itu karena (harmione merasa jijik jika memeluk ron dan karna mereka tahu dunia sihir akan hancur jadi harmione dan ron saling ciuman untuk yang terakhir kalinya,,adegan ciuman harry dan ginny itu karena (rasa cinta dan kasih sayang yang dimiliki harry ke ginny),,dan pada saat membuka baju. Itu karena (pakaian mereka basah dan saya rasa tidak ada mantra mengeringkan baju)
saya rasa adegan snape memang harus ada, dan adegan 19 tahun kmudian hal itu mngikuti crita dalam Novelnya, jdi sutradara sdah tpat membuat film ini dngan tdak mngecewakan penggemar Harry Potter, krn sbgian bsar pcinta Hp sngat mnunggu2 adegan kebenaran Snape dan 19 tahun itu 🙂
aku gasuka wkt harry ngelawan voldemort. kurang greget gimana gitu.. malah menurutku bagusan harry ngelawan voldemort di goblet of fire