Pengalaman asyik selalu tidak mudah segera terlupakan. Begitu juga dengan pengalaman yang satu ini.
Meskipun telah lewat beberapa bulan tetapi kenangan pengalaman menarik di Starbucks KM 26 pada November tahun lalu masih tetap belum hilang dari ingatan. Kesannya masih terasa sampai sekarang.
Awalnya, ketika diundang untuk datang ke acara bertajuk “Ngopi @Starbucks drive thru store” di rest area KM 26 jalan tol Surabaya-Gempol, saya sempat mengira acaranya hanya sekadar seremonial pembukaan gerai baru saja. Biasanya saya agak malas menghadiri acara-acara seremonial. Namun karena saya senang minum kopi dan kebetulan salah satu tempat ngopi favorit saya adalah Starbucks maka tidak ada alasan untuk menolak undangan ke acara tersebut.
Syukurlah format acara kali ini memang bukan sekadar seremonial di mana para tamu hanya sekadar diminta duduk manis mendengarkan kata sambutan dan sebagainya. Sejak berkumpul di Starbucks Tunjungan Plaza yang menjadi titik pertemuan dan pemberangkatan para undangan, pengalaman menarik sudah terasa. Pagi itu, saya langsung diajak ngobrol soal kopi sambil disuguhi roti Peanut Butter Panini, menu andalan saya setiap kali nongkrong di Starbucks.
Begitu tiba di Starbucks KM 26, yang berjarak tempuh sekitar 25 menit (dengan menggunakan bus) dari Tunjungan Plaza, para undangan langsung disambut dengan segelas es kopi selamat datang dan perkenalan para barista yang bertugas di gerai baru itu.
Setelah itu, berbagai pengalaman menarik menanti. Salah satunya, coffee tasting di bawah panduan seorang barista senior. Para undangan diajak merasakan kopi Sumatra dengan kue Cinnamon Chocolate Marble sebagai camilan pendamping yang pas untuk perpaduan rasanya.
Selanjutnya, berdatangan suguhan kue-kue lain yang rata-rata terbilang enak. Belum selesai menyantap itu semua, sudah datang ajakan untuk mencoba layanan drive-thru.
Mengingat ini merupakan gerai Starbucks pertama di Jawa Timur yang menyediakan layanan kendara lewat dan berlokasi di rest area jalan tol, tentunya ajakan itu sayang untuk dilewatkan. Sebenarnya saya sempat mengusulkan menggunakan bus tapi tidak dikabulkan. 😀
Selesai mencoba memesan kopi (apa saja) dari dalam mobil, saya pun kembali ke dalam gerai untuk melanjutkan makan-makan tadi sambil memperhatikan barista menyiapkan kopi pesanan para undangan lain. Eh, tiba-tiba saya mendapat tawaran super menarik dari salah seorang barista.
“Mas Benny mau coba buat kopi sendiri?” Tentu! Sebuah tawaran langka, mendadak, dan mengejutkan yang tidak mungkin saya tolak! Dengan penuh semangat saya langsung menganggukkan kepala. He he he…
Saya lalu dipersilakan masuk ke area khusus di mana para barista biasa mempersiapkan pesanan dari tamu. Tidak sembarangan orang boleh masuk ke area itu. Begitu berada di dalam, saya diminta memakai celemek hitam, eh hijau khas Starbucks yang biasa dipakai para barista. Untunglah ada ukuran celemek yang cukup… 😀
Oh ya, mengapa bukan celemek hitam? Karena celemek hitam hanya untuk barista yang sudah menyandang predikat Coffee Master.
Siang itu, saya diajari cara membuat salah satu menu berbasis Espresso. Yaitu, Cappuccino. Proses pembuatannya sih berjalan cukup lancar tapi ketika saya ingin mengakhirinya dengan sok membuat latte art, penampilannya jadi berantakan. Syukurlah Cappuccino saya itu masih bisa diminum. Ha ha ha…
Meskipun hanya sebentar saja tapi kesempatan langka menjadi “barista dadakan” itu merupakan sebuah pengalaman menyenangkan yang tak terlupakan.
Oleh-oleh tumbler keren Starbucks, kue kering, dan beberapa saset Starbucks VIA menjadi pelengkap pengalaman keren hari itu untuk dibawa pulang. Terima kasih Starbucks Indonesia!