Jika menonton sebuah film aksi, belum apa-apa kita sudah langsung disajikan rentetan adegan sebuah misi yang sukses ditangani dengan cepat dan lancar, maka itu patut ‘diwaspadai’. Film yang kurang bagus mungkin akan berputar-putar ceritanya sampai situ saja. Tapi untunglah The A-Team arahan Joe Carnahan ini tidak tergoda untuk menjadi film seperti itu.
Ya, bagusnya The A-Team tidak hanya mengandalkan adegan seru ketika para anggota tim merebut plat cetakan uang Amerika Serikat dari tangan pemberontak saja di sekitar setengah jam pertama film ini. Di menit-menit selanjutnya masih ada suguhan berbagai adegan lebih seru lainnya yang menyertai cerita berbalut konspirasi sejumlah pejabat tinggi.
Apa saja itu? Sebut saja seperti adegan saat Hannibal (Liam Neeson) meloloskan diri dari penjara dan berlanjut membebaskan juga Face (Bradley Cooper), B.A (Quinton Jackson), dan Murdock (Sharlto Copley) dengan cara yang tidak biasa dan kemudian berhasil terjun dari pesawat dengan menggunakan tank. Begitu juga dengan adegan ketika mereka menculik seorang tersangka yang berada dalam sebuah gedung tinggi. Dan yang tidak kalah serunya adalah adegan yang melibatkan puluhan peti kemas di daerah pelabuhan. Menarik!
Para bintang yang terpilih memerankan anggota The A-Team juga rata-rata cukup pas. Awalnya, saya sempat agak ragu mengetahui Liam Neeson yang terpilih memerankan Hanibal, sang pimpinan tim. Namun, setelah menonton film yang diangkat dari serial tv era 80an ini hingga selesai, keraguan itu bisa saya singkirkan. Meskipun begitu, saya masih merasa tidak sreg dengan pemeran B.A kali ini. Tokoh yang selama ini identik dengan Mr. T itu jadi terlihat kurang sangar ketika dimainkan oleh Quinton Jackson. Singkatnya, tidak pas.
Secara keseluruhan, dibandingkan dengan serial tvnya dulu, bisa dibilang film ini adalah The A-Team dalam versi yang jauh lebih seru, lebih modern, dan tentunya lebih segar dengan kehadiran Jessica Biel sebagai Kapten Sosa, mantan kekasihnya Face. ๐ Meskipun begitu, ceritanya sendiri terkesan kurang istimewa. Tema konspirasi yang diusung sebagai cerita utama terasa terlalu biasa untuk sebuah nama besar The A-Team.
Sementara soal proses perekrutan yang dilakukan oleh Hanibal di awal film juga terkesan kurang detail. Seharusnya latar belakang masing-masing anggota perlu dipaparkan lebih lengkap. Mungkin lain kali perlu bikin prekuel bertajuk The A-Team Begins? ๐
[rate 3.5]
Hannibal cocok, calm, collected.
B.A yg baru cocok, kalau lebih sangar, itu seperti teroris.
Ini jadi spt Transformers, disesuaikan jaman. Bumblebee kan kalau masih VW tidak cocok utk jaman sekarang.
Adegan seru di awal justru bagus, makin yakin kalau seterusnya akan bagus, hanya sedikit sutradara bego yg taruh adegan paling seru nya di awal. Saya sama sekali tidak ada keraguan spt yg anda rasakan.
Proses perekrutan tidak perlu jelasin background. Buat apa? Film yg ini kan fokusnya tentang tim nya. Saya lebih pilih adegan2 seru2 itu daripada jelasin latar belakang setiap karakternya.
Tumben tulisannya panjang…
@dv, variasi. *tendang*
Tapi adegan puluhan peti kemas itu malah merusak serunya film kl mnrt gw, terlalu dipaksakan hihi~ pdhl ya film ringan gak usah dpikir panjang.