Minggu 15 Mei 2005 kemarin, gw ikutan Berburu Pusaka Surabaya. Hei, jangan buru-buru mengkaitkannya dengan perburuan harta karun, benda-benda keramat, atau hal-hal lain yang berbau klenik! 😉 Berburu Pusaka Surabaya adalah acara hunting photo untuk mengabadikan sisi-sisi menarik dari sejumlah tempat bersejarah di Surabaya, yang digelar oleh Majalah Mossaik (majalahnya Radio Suara Surabaya) 🙂
Dengan membayar sejumlah 75ribu per orang, para peserta yang semuanya diharuskan menggunakan kamera digital dibawa ke tempat-tempat bersejarah seperti House of Sampoerna (HoS), Pelabuhan Rakyat Kalimas, Kembang Jepun dan Jembatan Merah, dan Hotel Majapahit 😈
House of Sampoerna menjadi lokasi pemotretan pertama sekaligus tempat ngumpul 🙂 Setelah motret-motret bentar di HoS, kita diantar menuju ke Pelabuhan Rakyat Kalimas dengan dua bus wisata yang berAC dan dikawal oleh polisi (vojrider) segala. Kayak pejabat penting aja… he he he 😆
Dari tempat bersandarnya kapal-kapal pinisi dan tongkang yang dibangun pada 1909 itu, rombongan peserta diarahkan menuju kawasan Jembatan Merah dan Kembang Jepun yang legendaris. Setelah sekitar 45 menit berkeliling di kawasan pusat perdagangan legendaris tersebut, perjalanan berlanjut ke Hotel Majapahit yang terletak di Jalan Tunjungan.
Waktu yang disediakan untuk memotret di hotel yang dulunya sempat bolak balik ganti nama mulai dari Hotel Oranje, Hotel Yamato, Hotel Merdeka, hingga Hotel LMS (Lucas Martin Sarkies) itu tergolong agak singkat, hanya sekitar setengah jam saja. Dan ini merupakan lokasi pemotretan terakhir. 🙁
Setelahnya, para peserta disinggahkan di salah satu lab foto untuk memilih dan mencetak foto. Tiap peserta diberi jatah mencetak 10 hasil karyanya yang dirasa paling oke ke dalam ukuran 5R. Kemudian dari 10 foto itu, peserta bisa memilih 5 buah untuk diikutkan penjurian.
Di antara empat lokasi itu, yang paling menarik bagi gw adalah Pelabuhan Rakyat Kalimas. Selain baru kali ini gw mengunjungi pelabuhan tersebut, juga karena objeknya menarik dan tidak mudah ditemukan di tempat lain. Dan beruntung juga bisa ikut acara ini karena kalau pergi sendiri ke tempat itu gw mungkin berpikir berkali-kali dulu karena terkesan agak rawan.:neutral: Pas acara kemarin itu aja untuk masuk ke dalam lokasi pelabuhan, rombongan masih harus dikawal oleh petugas keamanan setempat. Dan selama pemotretan berlangsung, terlihat para anggota panitia disebar di berbagai titik untuk mengawasi keadaan 😀 Untunglah selama sekitar 45 menit berada di kawasan itu, semuanya berjalan lancar 🙂
Sementara lokasi lainnya terbilang sudah terlalu umum. Mungkin lain kali bisa pilih kawasan Ampel, kelenteng di jalan dukuh, dan sejumlah tempat bersejarah lainnya di Surabaya dan sekitarnya 😉
Meskipun foto gw tidak terpilih jadi salah satu dari 10 foto terbaik, namun gw cukup puas dengan pelaksanaan acara itu. Hanya saja, terasa agak membosankan ketika menunggu hasil penjurian, apalagi pelaksanaannya dilakukan secara tertutup. Di luar itu, semuanya menyenangkan. Biaya lumayan, fasilitas oke, dan objek foto lumayan menarik. Kapan bikin lagi? 😈
pelabuhan rakyat kalimas itu dmn sih? gw kok baru ini denger…
#1, lokasinya di daerah perak juga… deket2 situlah 🙂
foto2nya dikasih liat donk… boleh titip di flickr.com 😉
ada site khusus untuk foto hasil hunting ngga? kayaknya asyiik banget. Salam 🙂
ah Ben, gog gag gomong gomong gih? gan gingin gikut…
….
ah Ben kok gak ngomong2 sih?
saya ngga kenal kamu (^^’)> tapi tulisan kamu asik bung…!
bikin saya pengen kesana juga! thanks ya referensinya…
saya bakal kesana…pelabuhan rakyat kalimas ya?! sip!
@Wirda, you’re welcome 🙂