Daily Life

Hasil Nikon D70

hasil d70

Foto di atas ini adalah salah satu hasil nyoba
Nikon D70 yang gw beli minggu lalu dengan sedikit retouch pakai PS… ๐Ÿ˜‰

Beberapa hasil foto lainnya tanpa retouch (hanya gw resize jadi 40% dari aslinya), bisa dilihat di sini. ๐Ÿ™‚

Komentar gw soal Nikon D70? Asik, makenya cukup mudah, apalagi tersedia sejumlah tombol shortcut yang bikin kita gak perlu selalu ke bagian MENU kalau mau ganti-ganti settingnya, megangnya juga enak (gak mudah licin). So far puas dah, tapi belum puas test drive. Masih banyak yang harus diexplore nih… ๐Ÿ™„

MMS dan GPRS

Ada yang lupa aku utarakan pas ngobrol soal MMS di TReMM-nya HardRockFM Surabaya edisi 11 Februari lalu. Baru ingatnya setelah kelar siaran ๐Ÿ™

Sebenarnya yang gak sempat aku sampaikan itu tergolong hal yang sederhana, tetapi kadangkala kurang diperhatikan orang. Apakah itu? Hati-hati aja dalam memilih HP agar bisa ber-MMS. Agar bisa mengirim dan menerima MMS, fitur GPRS memang mutlak ada di HP. Tapi jangan keliru, HP yang ada fitur GPRS tidak selalu bisa dipakai buat ber-MMS. CMIIW. Nah, di sini bedanya. Sepele ‘kan? Tapi kalo keliru, cukup fatal juga… ๐Ÿ˜€ Jadi, jangan asal main comot aja… ๐Ÿ˜‰

Sisi Lain Valentine’s Day

Iseng-iseng cari berita soal Valentine’s Day tahun ini, dapat kabar soal kesibukan gila-gilaan di pabrik pembuat boneka Teddy Bear (Vermont Teddy Bear Company) selama minggu kemarin sampai harus menambah 557 karyawan temporary untuk membantu 265 karyawan tetapnya.

Selain itu ada juga berita mengenai pemecahan rekor dunia ciuman secara marathon di Filipina yang diikuti 5122 pasangan, romantic dinner yang tetap jadi pilihan favorit pasangan di Indonesia, sampai adanya larangan merayakan Valetine’s Day di negara tertentu gara-gara dikaitkan dengan masalah agama. ๐Ÿ˜ฎ

Tau berita lainnya? ๐Ÿ˜‰

Friendster: Berteman Model Multi Level

Friendster

Ingin punya teman banyak dalam sekejap? Ikut Friendster aja! Pasalnya, setiap kali kita nambah seseorang jadi teman kita, otomatis temannya teman kita itu (dianggap) teman kita juga. Begitu seterusnya. Bayangin aja kalau teman kita punya 50 teman, terus teman-temannya itu punya teman lagi, hanya cukup punya 1 teman, kita udah punya ratusan teman-teman baru. Seperti gue yang baru punya satu teman dalam daftar [My Friends], langsung dapat lebih dari 1000 orang teman… hi hi hi ๐Ÿ˜€

Asal tahu aja, soal netfriendship model begitu sempat jadi topik obrolan gue dan teman-teman dari Fortim & HRFM di TReMM-nya HardRockFM Surabaya 4 Februari lalu.

5 Hal Gak Enaknya Nonton di Bioskop

Nonton film di bioskop memang enak. Suaranya asyik dan layarnya gede. Namun, di samping itu ada juga gak enaknya. Setidaknya, ada 5 Hal Gak Enaknya Nonton di Bioskop yang bikin bete. Apa saja?

  1. Kalau sound system-nya rewel, sampai keluar kresek-kresek. Duh, sakit ditelinga. ๐Ÿ™
  2. Kalau filmnya tiba-tiba berhenti dan ada pengumuman kalau roll berikutnya belum nyampe… ๐Ÿ™ Makanya copynya ditambah dong om!
  3. Kalau ada orang di barisan tempat duduk kita yang goyang-goyang kakinya. Duh, apa gak ngerti kalo kursi di bioskop ‘nyambung’ semua per deretan? Kita semua ‘kan kena efek goyangnya. Begitu juga kalau ada orang di barisan belakang yang nyandarin ‘kaki goyangnya’ ke barisan kita. Please deh buat ‘pengidap’ kaki goyang, kalo nonton di bioskop, kakinya diikat ya! ๐Ÿ™
  4. Kalau tiba-tiba ada bunyi handphone, lama baru diangkat, ngomongnya keras-keras lagi. Duh, lo pikir masih dipasar? ๐Ÿ˜ก
  5. Kalau ada yang bawa anak kecil yang rewel, rame, dan (kalau duduknya di depan kita) anaknya itu sering berdiri di atas kursinya yang bikin nutupi pandangan. Sayang anak sih sayang anak, tapi tahu diri dong!
LotR3

Seperti Kamis kemarin pas nonton LotR: The Return of the King di Mal Galaxy, ada orang di sebelah gue yang sering goyang-goyangin kakinya yang bikin sederet kena dampaknya. ๐Ÿ˜ก Ganggu banget deh.

Mo pindah tempat ke deretan lain, udah full house! Keasyikan menikmati settingnya LotR II yang asyik banget dan kolosal selama 3 jam itu jadi berkurang gara-gara si ‘kaki goyang’ itu. Mau ‘diikatin’ kakinya, om?! ๐Ÿ˜›

Sin Cia dan Chicken Cordon Blue-nya The Edge

the edge

Pas Sin Cia atau Tahun Baru Imlek 22 Januari kemarin, kelar keliling ke rumah-rumah sodara, malamnya nyoba resto baru yang namanya The Edge di daerah Surabaya Barat. Kelihatannya sih menarik…

Suasana tempatnya yang di bagian luar sih cukup asyik. Nuasana alamnya kerasa, serasa di rumah pohon karena dari lantainya yang kayu ada batang-batang pohon-pohon yang menyembul. Untuk makannya gue pesan Australia Tenderloin Steak dan Chicken Cordon Blue. Tenderloin disajikan di atas hotstone, yang selalu disebut-sebut dalam promosinya. Rasanya? Biasa-biasa saja tuh, malah rasanya cenderung kurang enak dibanding steak di tempat lain yang biasanya sudah berbumbu. Bayangin aja, sepotong daging setengah matang berada di atas sebuah batu persegi empat datar yang panas malah mengingatkan gue dengan model panggang sendiri di restoran Jepang kayak Hanamasa. Mau memotongnya pun harus sedikit hati-hati kalau tidak mau terlempar dari tatakan ‘batu panas’ itu… :nono: ๐Ÿ˜€

Bagaimana dengan Chicken Cordon Blue-nya? Nah, ini dia! Rasanya sangat mengerikan! Yaiks! ๐Ÿ˜ก Gak jelas bumbunya atau tepungnya, pokoknya makan daging ayam yang digoreng tepung itu bikin ilang selera dah! ๐Ÿ˜ Herannya kok itu dimasukkan sebagai salah satu menu ‘Main Dishes‘nya… Lagi mabok ya pak? ๐Ÿ˜›