Movies

Aturan Mitra 21 yang Menjengkelkan

Hari ini gw pengen nonton film Mr. & Mrs. Smith dan sekalian pengen merasakan suasana baru dari Mitra 21, Surabaya yang baru dibuka kembali bulan lalu.

Rencananya gw nonton setelah pulang kantor. Biar gak kehabisan tiket, siangnya gw udah ke bioskop itu untuk membeli tiket entar malam. Selama ini gw gak mau go show alias datang langsung pas dekat-dekat jam pertunjukan tanpa sudah punya tiket di tangan. Entar udah datang Continue reading…

Seberapa Panjang Sih Durasi Film di “Janji Joni”?

Janji JoniSeberapa panjang sih durasi film di “Janji Joni“? Ya, ini bukan salah ketik. Bukan seberapa panjang durasi dari film “Janji Joni”, melainkan seberapa panjang durasi film yang ada di di “Janji Joni” sehingga selama film itu diputar, sang pengantar rol film masih sempat-sempatnya melakukan berbagai kegiatan seperti nyeberangin orang buta, ngejar maling sepeda motor, terpaksa ikut nganterin istrinya sopir taksi ke rumah sakit bersalin hingga proses ngelahirin, pingsan, berperan jadi figuran film, bantu orang yang (pura-pura) dijambret, ngejar maling tas, ngeband, dikejar orang sekampung karena disangka, ngobrol sama seniman gila, dan lain-lain? Padahal itu semua masih ditambah dengan durasi dari rol film terakhir yang masih dibawa ke mana-mana tadi itu oleh si pengantar rol film. Asal tahu saja, film “Janji Joni” sendiri hanya berdurasi 85 menit! ๐Ÿ˜ˆ ๐Ÿ˜†

Biarlah kita bertanya-tanya dengan seberapa panjang durasi film yang sedang diputar di bioskop tempat Joni (Nicholas Saputra) bekerja. Dan semakin bertanya-tanya dan terheran-heran ketika pada adegan Joni akan menolong Voni (Rachel Maryam) yang sedang (pura-pura) mempertahankan tasnya dari penodong, ia sempat berkata kalau waktunya tinggal 30 menit lagi biar bisa tiba di bioskop tepat waktu, padahal setelah itu ia masih harus mengejar Voni yang membawa kabur tasnya, mengorek info dari adiknya Voni (Dwiky Riza), ikutan ngeband, dan ngobrol dengan si seniman gila yang bandar maling (Sujiwo Tedjo). Biarlah. ๐Ÿ˜

Mungkin bagi sutradara dan penulis naskahnya (Joko Anwar) yang lebih penting adalah bagaimana menggambarkan perjuangan Joni dalam menepati janjinya kepada seorang cewek cakep (Mariana Renata) yang baru dikenal di lobi bioskop. Agar si cewek cakep mau memberitahu namanya, Joni berjanji gak akan telat ngantar rol film yang hari itu akan ditonton si cewek bersama Otto (Surya Saputra), pacarnya yang arogan.
Continue reading…

Kisah Sang Perokok Berat Pemburu Iblis

Constantine
Siapakah John Constantine? Terus terang, sebelum menonton film ini, gw gak pernah tahu soal tokoh yang dalam film “Constantine” ini diperankan oleh Keanu Reeves. Mungkin karena promosinya tidak sampai ke Indonesia? Apalagi dibandingkan dengan Elektra misalnya, gembar-gembor soal film ini di media-media massa tergolong kurang.

Setelah cari tahu sana-sini, gw baru tahu kalau Constantine adalah tokoh dalam komik Hellblazer buatan Alan Moore yang diterbitkan DC Comics. Constantine memiliki kemampuan melihat dan menyadari kehadiran malaikat dan iblis meskipun mereka sedang menyamar dalam wujud manusia biasa. Sempat masuk neraka karena bunuh diri tetapi muncul kembali ke bumi (tepatnya di Los Angeles), tokoh yang gila merokok (sampai kena kanker paru-paru!) itu sehari-hari punya pekerjaan memburu iblis dan juga menerima panggilan untuk mengusir iblis atau setan yang mencoba mengganggu ketentraman dunia manusia dengan cara menyusup ke dalam tubuh seseorang. Ia berusaha mencegah agar jangan sampai iblis atau setan dari neraka menjadikan bumi sebagai neraka baru mereka.

Bicara soal setan dan neraka, gw jadi teringat dengan film “Hellboy” (2004). Tapi jangan salah, meskipun sama-sama banyak bercerita soal iblis (devil) dari neraka, keduanya jauh berbeda. Meskipun hadir dengan nuansa rada gelap, Hellboy cenderung ringan, baik dari setting maupun dialog-dialog di dalamnya. Berbeda dengan “Constantine” yang tampil lebih pekat, lebih kelam, penuh unsur ketegangan dan kejutan khas film horor!
Continue reading…

tentangdia

tentangdia: harusnya ini situs web dari film “tentang dia” (yang bakal main mulai besok), tetapi kenapa di situ judul webnya jadi “tentangdia.com” ya? *bingung* Udah gitu, loading time-nya lama pula.. Maklum, gambar-gambar segede gajah dicemplungin di situ… Meskipun udah dipotong-potong (sliced), tetap aja masih gede-gede tau! Dooh… jadi rada ilfil mo nonton… *alasyen* ๐Ÿ˜›

Elektra, Mana Ketangguhanmu?

ElektraSebelum menonton, sebenarnya gw punya harapan cukup besar terhadap film ini, Elektra. Gw berharap bisa menyaksikan aksi ketangguhannya lebih dari yang sudah diperlihatkan di film Daredevil. Setidaknya harus lebih asik daripada Catwoman yang gak asik itu ๐Ÿ˜ˆ

Adegan awal yang dibuka dengan aksi Elektra yang sedang memburu targetnya dengan menghajar satu-persatu para pengawal terlihat cukup mengesankan! ๐Ÿ™‚

Namun dari situ, alur film yang disutradari Rob Bowman (The X Files, Quantum Leap) ini mulai berjalan lambat. Bayang-bayang masa lalu Elektra mengenai kematian ibunya yang diselipkan hampir setiap saat mungkin bermaksud sebagai ‘perkenalan’ asal-usulnya. Namun karena terlalu berlebihan muncul membuat terkesan terlalu dipaksakan dan cukup mengganggu. Ugh! ๐Ÿ™ Tanpa diperlihatkan ada pemicu yang jelas, sepertinya kurang masuk akal kalau orang seumur tokoh yang dimainkan Jennifer Garner itu tiba-tiba dihantui ingatan masa lalu setiap saat (baca: sepanjang film :grin:) ๐Ÿ™„ Apalagi harusnya dia sedang sibuk melindungi Mark Miller (Goran Visnjic) dan anaknya, Abbys (Kirsten Prout), kedua mantan calon korban yang tidak jadi dibunuhnya karena tidak tega.Kalau hanya ingin memperlihatkan siapa sebenarnya pembunuh ibunya, gak perlu bertele-tele kayak gitu dong! Ganggu! ๐Ÿ˜›

Sudah gitu, Elektra sekarang justru tidak setangguh seperti yang terlihat di film Daredevil. Lihat saja, masak sampai berhasil ditodong dengan pedang hingga dua kali oleh lawannya, Kirigi (Will Yun Lee)? Masak harus mendapat belas kasihan dari sang lawan untuk tetap bertahan hidup? Duh… kacian deh loe! ๐Ÿ˜› Mana ketangguhanmu, Elektra?! ๐Ÿ™„
Continue reading…

Serasa Nonton Gim di Bioskop!

RE2Bagi yang pengen nonton Resident Evil: Apocalypse, ada baiknya kudu pastiin dulu deh apakah sebelumnya: (1) udah pernah main gim Resident Evil?; dan (2) udah nonton film Resident Evil (2002)? ๐Ÿ˜‰

Kalo jawabannya adalah tidak, mungkin lebih baik lupakan saja film itu. ๐Ÿ˜Ž Tetap nekat nonton? Bersiaplah terbingung-bingung (kayak gw!) ketika menyaksikan film yang disutradarai oleh Paul W.S. Anderson itu. ๐Ÿ˜ˆ Bingung soal kehadiran tokoh Jill Valentine (Sienna Guillory, yang pernah main di Helen of Troy) yang justru lebih menonjol dari Alice (Milla Jovovich), bingung soal proyek Nemesis yang seharusnya jadi tema utama sekuel kali ini namun malah tampil kurang greget, bingung ketika menyaksikan sejumlah adegan tembak-tembakan yang nuansa gim-nya kental banget, bingung dengan alur cerita yang agak amburadul, dan kebingungan lainnya… ๐Ÿ™„

Dengan cerita yang masih seputar virus yang dikembangkan oleh Umbrella Corporation, mau gak mau membuat yang menonton harus mengingat-ingat kisah yang terjadi di film Resident Evil sebelumnya. Lawan yang harus dihadapi pun sama: para penduduk yang berubah menjadi zombie! Apalagi di awal film ini terang-terangan ditunjukkan kalau sekuel kali ini memang merupakan sambungan atau kelanjutan dari film Resident Evil yang dirilis tahun 2002 lalu dan langsung menggambarkan kekacauan yang sedang terjadi lantaran ulah virus tersebut. Rasanya semua itu sudah cukup membingungkan bagi yang belum nonton seri sebelumnya. Hanya bedanya kali ini mengambil setting di dalam kota Raccoon City yang sudah terkontaminasi virus ganas itu dan akan diratakan dengan nuklir saat fajar menjelang oleh pihak Umbrella! Yah, masih soal virus dan zombie lagi! ๐Ÿ™ Kesannya kurang kreatif. Masalahnya itu-itu aja. Apa gak ada topik lain ya? ๐Ÿ˜› ๐Ÿ™„

Hal yang paling parah dari film ini sebenarnya adalah alur cerita yang suka kurang nyambung dan menyepelekan logika berpikir yang menonton! ๐Ÿ˜ก Sebut saja seperti adegan di mana tiba-tiba Alice menerobos masuk ke dalam gereja lewat jendela dengan mengendarai motor untuk membantu Valentine dan lainnya dalam menghadapi beberapa makhluk berwarna merah menyeramkan nan gesit. Kehadiran yang begitu kebetulan! ๐Ÿ˜‰ Juga tidak dijelaskan dari mana datangnya para makhluk-makhluk merah menyeramkan itu. ๐Ÿ™„
Continue reading…