Anarkisme Akan Ditindak: Katanya “Pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap kelompok-kelompok di masyarakat yang melakukan aksi anarkis sehingga meresahkan masyarakat dan mengganggu kepentingan umum. Tindakan tegas pemerintah dilakukan terhadap siapa pun yang melakukan kekerasan.” So? Kita tunggu aja kelanjutannya 🙂
Ketika Prambors Masuk Surabaya
Ternyata beneran (akhirnya) Prambors masuk Surabaya! Sebenarnya beberapa bulan lalu Doni sudah ngasih info soal bakal masuknya Prambors ke Surabaya, tetapi saat itu gw masih gak yakin sepenuhnya. Pasalnya informasi dari Doni hanya dilengkapi ancer-ancer lokasi kantornya, bukan frekuensinya! Ketika gw berusaha mencari tahu ke sumber-sumber lain mengenai hal itu, yang gw dapat malah informasi bakal masuknya jaringan Woman Radio milik grupnya RCTI… *gedubrak* Yah begitulah informasi dengan tingkat keakuratan masih 68%â„¢ 😀
Info frekuensinya baru gw tahu ketika minggu lalu iseng-iseng lihat iklan McD di Kompas. Di iklan tersebut tercantum logo Prambors yang dilengkapi dengan frekuensi jaringan radionya di berbagai kota. Untuk Surabaya ternyata menggunakan frekuensi 89.3 FM. Konon ini adalah bekas frekuensi milik Pesona FM.
Dari situ mulailah gw sering nyetel 89.3 FM saat di mobil, sambil sesekali pindah ke frekuensi lain. Sepertinya hingga saat ini Prambors Surabaya masih Continue reading…
Female mutilation is birth risk
Female mutilation is ‘birth risk’: Demikian menurut laporan WHO. Kalau risikonya demikian besar, sudah seharusnya FGM tidak dilakukan lagi. Pertimbangkanlah.
Blog Korporat: Keputusan Dilematis
Blog Korporat: Keputusan Dilematis: Mengharapkan perusahaan-perusahaan Indonesia berlomba punya blog korporat? Kayaknya masih jauh deh… Media-media tradisional yang sering muat artikel dan berita soal blog aja rata-rata belum punya blog korporat, termasuk majalah yang memuat artikel Amalia E. Maulana ini… 🙂
SMS Donasi Indosat
Kemarin malam pas nonton acara musik kolaborasi di SCTV, gw sempat membaca running text yang kira-kira isinya (CMIIW, Bi[G]): Seluruh pendapatan iklan dari acara ini akan dimasukkan ke dalam pundi amal SCTV. Biaya produksi acara ini tidak menggunakan dana yang Anda sumbang.
Jika memang demikian, gw salut sama kebijakan SCTV seperti itu. Tiba-tiba gw jadi teringat dengan iklan Indosat soal SMS Donasi. Di dalam iklan itu disebutkan bahwa pelanggan Mentari, IM3, StarOne, dan Matrix bisa menyumbang Rp 5000 untuk korban gempa di Jogja dan Jawa Tengah dengan cara mengirim SMS ke nomor 5000.
Tersedianya fasilitas menyumbang via SMS seperti itu memang jadi memudahkan pihak penyumbang. Namun dalam iklan itu tertulis juga bahwa “Tarif SMS donasi sebesar Rp. 5500/SMS termasuk ppn.”
Pertama gw pikir itu salah ketik, namun rupanya benar. Sudah gw buktikan dengan nomor MENTARI gw dan memang pulsa jadi berkurang 5500 rupiah! Yang gw permasalahkan bukan 5000 rupiahnya. Kalau itu sih memang niatnya sekalian menyumbang… He he he. Tapi yang masih agak mengganjal, donasi kena PPN juga ya? Padahal di voucher MENTARI 25ribu tertulis “Sudah termasuk PPN 10% (including 10% VAT)”…
Bandingkan dengan fasilitas serupa dari Telkom Grup untuk pelanggannya yang ingin memberikan donasi dengan cara serupa. Ketika mengirim SMS ke nomor 5000 via Telkom Flexi, pulsa gw tidak berkurang lebih dari 5000 rupiah.
Jadi, donasi via SMS yang kena PPN hanya dengan produk ‘punya Indosat’? Membingungkan! 🙄
Sekali Pancasila, Tetap Pancasila
Sekali Pancasila, Tetap Pancasila: Dalam peringatan HUT Ke-61 Pancasila, kita diliputi keprihatinan karena hampir seluruh sila Pancasila belum terwujud. Lihat saja, banyak warga mengalami kesulitan menjalankan ibadah menurut keyakinannya. Sila Kerakyatan atau demokrasi belum dihayati, terbukti banyak kekerasan dan kerusuhan. Demikian tulis Guruh Sukarno Putra. Sepertinya sih memang demikian. Turut prihatin. Oh ya, selamat ulang tahun, Pancasila! 🙂