Asian Heroes 2004: Pilih siapa? Sayang, kandidatnya gak ada yang dari Indonesia… Kekurangan pahlawan? ups…
Praktisi, Pemerhati, Pengamat, Pakar
Semalam ketika diajak ngobrol selama 2 jam soal “Browser” di “Don’t Miss IT”-nya 104.7 SCFM Surabaya bareng Rezi CCI, oleh penyiar SCFM (Sonny), gw diperkenalkan sebagai praktisi IT
Bicara soal disebut sebagai praktisi IT, gw rasa sebutan itu terasa lebih pantas dan tidak berlebihan ketimbang sebutan macam pemerhati, pengamat, apalagi pakar berbau IT! (hi!) Belum lagi kalau ketiga sebutan itu masih ditambah embel-embel telematika-lah, multimedia-lah, komputer-lah, dan sebagainya. Rasanya menggelikan gitu loh! ๐ ๐
Praktisi IT bisalah diartikan sebagai mereka yang sehari-hari menekuni pekerjaan dalam lingkungan IT. Sementara sebutan pemerhati, pengamat, dan pakar IT? Nampaknya saat ini sudah menjadi gak jelas lantaran berbagai media dengan gampangnya mengiyakan orang-orang yang menyebut dirinya sebagai pemerhati dan pengamat, tanpa melihat sepak terjang orang yang bersangkutan sebelumnya. Bahkan lebih parah lagi, editor sejumlah media cetak terkenal di Indonesia (termasuk KOMPAS!) juga dengan polosnya menyematkan gelar itu terhadap orang-orang tertentu yang sebenarnya tingkat keahlian dan kepintarannya belum memadai, namun pintar membuat sensasi! ๐
Ehm, kalo sudah begitu, hari gini masih banggakah disebut pakar? Gw sih gak. ๐ Secara gw juga emang bukan pakar gitu loh.. ha ha ha… ๐ ๐
Kalaupun pas tampil di sebuah acara yang berhubungan dengan IT, mending gw tetap pilih disebut sebagai praktisi IT deh. Gimana dengan loe? Atau ada sebutan lain yang lebih elegan? ๐
Menilai Airlines Dari Menu Makanannya
Menilai Airlines Dari Menu Makanannya: kumpulan foto-foto menu makanan dari berbagai maskapai penerbangan di dunia, lengkap dengan angka penilaiannya! Dari Indonesia ada Garuda, Merpati, Bouraq, Mandala, Lion Air, dan Star Air. Mana yang menunya paling seru?!
SCREEN: Majalah Soal Film atau Edisi Film Majalah HAI?
Ketika pertama kali tahu kalo majalah SCREEN ini adalah keluarannya Majalah HAI, sempat muncul harapan dan optimisme akan kehadiran sebuah majalah film baru yang berkualitas mengingat liputan dan review soal film di HAI sendiri selama ini sudah rutin muncul dan malah terkadang isi liputannya bersifat eksklusif. Apalagi secara berkala HAI mengadakan nonton film bareng dan nerbitin edisi khusus film. Berdasarkan faktor-faktor itu, seharusnya ketika soal film digarap secara khusus dalam sebuah format majalah terpisah maka hasilnya bisa lebih memukau dan mengesankan! Seharusnya… ๐ Apakah demikian kenyataannya? ๐ ๐
Setelah membuka halaman demi halaman, nampaknya SCREEN berusaha tidak terjebak dalam kejar-kejaran masang film terbaru sebagai cover dan bahasan utama seperti yang sering dilakukan oleh dua majalah film lain, CINEMAGS dan M2. Yang dipasang sebagai cover kali ini justru film Alien Vs Predator dan The Terminal yang sedang diputar di bioskop-bioskop Jakarta dan kota-kota besar lainnya, termasuk Surabaya (kecuali The Terminal yang belum diputar di Surabaya). Jadinya, pembaca tidak hanya diiming-imingi saja dengan cover dan review singkat tentang film yang bahkan kadang-kadang belum selesai dibuat oleh pembuat filmnya seperti yang selama ini kerap dilakukan oleh CINEMAGS dan M2. Namun begitu, gerakan ‘membumi’ seperti itu sebenarnya mengandung resiko utama di mana waktu peredarannya jadi sangat sempit, telat dikit bisa dianggap basi. ๐
Continue reading…
Gerakan Melawan Kegemukan Ala Produsen Cokelat
Gerakan Melawan Kegemukan Ala Produsen Cokelat: hanya dengan memperkecil potongan dari ukuran terbesar (king size) yang mereka jual, apakah efektif ya?
Vitamin E Bisa Nyembuhin Orang Tuli
Vitamin E Bisa Nyembuhin Orang Tuli: menurut penelitian awal Technion-Israel Institute of Technology terhadap 66 orang…