Tabloid Aplaus Sudah Datang

aplaus

Hari ini Tabloid Aplaus the lifestyle yang saya tunggu-tunggu (akhirnya) datang juga. Dikirim dari Medan melalui jasa kurir, tebalnya 48 halaman. Jumlah halaman yang cukup banyak untuk ukuran sebuah tabloid gratisan

Oh ya, tulisan saya yang berjudul “Tantangan Film Superhero Tahun 2008” dimuat di rubrik Intermeso, halaman 42-43. Sementara mengenai honornya malah sudah dikirim dari kapan hari. 🙂 Thanks buat teman-teman di tabloid Aplaus the Lifestyle.

Menulis untuk Aplaus The Lifestyle

Sekalipun saya belum pernah ke Medan, tapi jangan heran kalau tulisan saya tiba-tiba muncul di tabloid Aplaus The Lifestyle yang beredar di Medan dan sekitarnya. Kemarin sih pas iseng berkunjung ke situs webnya, ternyata artikel pertama saya untuk Aplaus The Lifestyle sudah dimuat di edisi 72. Mungkin Abe yang tinggal di Medan lebih tahu pastinya.

Bagaimana tulisan saya bisa nongol di tabloid yang terbit di Medan, Sumatra Utara? Continue reading…

5 Alasan Kenapa Kompas Tidak Seharusnya Naikkan Harga

kompas-harga

Baru kemarin saya kembali membeli Kompas di kios dekat rumah, setelah beberapa hari belakangan ini tidak membacanya. Saya cukup kaget melihat bandrol harga di sebelah kanan atas yang sekarang berubah menjadi 3.500 rupiah! Terakhir saya beli, bandrolnya masih Rp 2.900,- yang berarti sekarang naiknya Rp 600 atau sekitar 20%! Sebelumnya Jawa Pos sudah terlebih dahulu menaikkan harga bandrol dari Rp 3.000,- menjadi Rp 3.500,- atau naik sekitar 16%.

Agak menyedihkan memang. Harga BBM saja belum naik tapi media cetak sudah berlomba-lomba menaikkan harga. Kabarnya sih kenaikan itu ada hubungannya dengan kenaikan harga kertas koran impor.

Bagi media cetak di Indonesia pada umumnya mungkin masih terbilang wajar jika sampai harus seketika menaikkan harga. Namun untuk surat kabar sebesar Kompas, rasanya ikut menaikkan harga merupakan sebuah langkah yang terlalu tergesa-gesa. Apalagi menaikkannya hingga 20% padahal kenaikan harga kertas koran impor hanya sekitar 13%!

Menurut saya, tidak seharusnya Kompas dan surat kabar lain yang (termasuk yang sering mengaku) sebesar Kompas menaikkan harga bandrolnya pada saat ini. Kenapa?
Continue reading…