Daily Life

Ini Mission: Impossible III atau ALIAS versi Bioskop?

[rate 3]

IM3

Bagi penggemar serial tv ALIAS pasti akan merasakan semacam deja vu saat menonton Mission: Impossible III (MI: 3). Lihat saja. Kalau biasanya seri Mission: Impossible selalu dibuka dengan adegan dimana sang agen utama Ethan Hunt (Tom Cruise) menerima pesan dengan cara yang unik sebelum theme song berkumandang, kali ini tidak begitu. Yang hadir malah cuplikan adegan menegangkan. Mirip dengan adegan pembukaan dalam setiap episode ALIAS!

Seakan tidak mau tanggung-tanggung, pengaruh ALIAS tidak berhenti sampai situ. Urusan pencahayaan, setting, bahkan alur ceritanya juga begitu, ALIAS banget deh. Parahnya, Ethan yang dalam dua seri sebelumnya tidak punya kantor resmi, dalam sekuel ini digambarkan harus sering hadir di kantor pusat IMF (Impossible Mission Force), layaknya agen Sydney Bristow dalam ALIAS. Dipilihnya Laurence Fishburne untuk berperan sebagai pimpinan IMF juga mengingatkan kepada tokoh Marcus Dixon yang menjadi bosnya Bristow. Kehadiran sesaat Greg Grunberg yang di ALIAS berperan sebagai Eric Weiss, rekan kerja Bristow, semakin melengkapi invasi ALIAS itu.

Kerasnya aroma ALIAS tentunya tidak perlu terlalu diherankan mengingat yang duduk di bangku sutradara kali ini adalah J. J. Abrams, creator sekaligus penuilis cerita ALIAS. Apalagi kabarnya alasan Tom Cruise memutuskan untuk merekrut Abrams yang barusan masuk dalam The TIME 100 itu lantaran sangat terkesan ketika menonton DVD ALIAS. Sayangnya, Continue reading…

Iklan Penolakan terhadap RUU APP

KAMI MENOLAK RUU APP

Indonesia adalah taman bunga peradaban. Di dalamnya mekar beragam tradisi.
Indonesia adalah pelangi kebudayaan. Di dalamnya berpendar beragam adat.
Indonesia adalah lahan subur kesenian. Di dalamnya tumbuh beragam kreasi.
Indonesia adalah ruang semua agama. Di dalamnya bergema beragam doa.

Kini, keragaman itu sedang terancam oleh RUU APP.
Rancangan Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi melarang kita menikmati kekayaan budaya kita.

Kita dilarang berpakaian menurut adat kita.
Kita dilarang mengungkapkan kasih sayang pada orang yang kita cintai.
Kita dilarang mengekspresikan keindahan tubuh dan tari-tarian kita.
Kita dilarang mengungkapkan kekayaan seni dan sastra kita.
Kita dilarang untuk menjadi diri kita sendiri.

RUU APP bukan melarang pornografi,
melainkan membenci tubuh manusia, mendiskriminasi kaum perempuan.
RUU APP terlalu jauh memasuki wilayah pribadi manusia,
yaitu tempat setiap orang memelihara keunikannya.

Setiap orang memiliki ukuran moral yang berbeda.
Setiap orang memiliki persepsi sensualitas yang berbeda.
Setiap orang memiliki daya imajinasi yang berbeda.

Tentu, kita ingin lindungi anak-anak kita.
Karena itu pornografi sudah diatur dalam undang-undang tentang perlindungan anak.
Tentu, kita ingin media massa tumbuh sebagai alat komunikasi yang santun dan cerdas.
Karena itu masalah pornografi sudah diatur dalam undang-undang tentang penyiaran.
Bahkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana sudah jelas mengatur masalah pelanggaran kesusilaan.

Jadi, Cukup! Jangan merusak keragaman Indonesia dengan RUU APP yang keliru itu.

Indonesia adalah keragaman untuk semua.
Indonesia adalah kebebasan untuk semua.
Indonesia adalah kesetaraan untuk semua.
Indonesia adalah kedamaian untuk semua.

tolak ruu app

Begitulah cuplikan isi iklan penolakan terhadap RUU APP yang termuat satu halaman penuh (halaman 19) di Jawa Pos edisi Jumat 21 April 2006 kemarin, seperti yang juga termuat di halaman depan situs web Aliansi Mawar Putih, penggerak aksi penolakan itu.

Disebutkan bahwa biaya pemasangan iklan yang katanya dipasang juga di Koran Tempo dan The Jakarta Post pada hari yang sama itu merupakan hasil gotong royong dari 3000 orang, yang nama-namanya ikut dicantumkan di situ. Hmm, sebuah bentuk gotong royong yang mengagumkan!
Continue reading…

Menangkap Comment Spam dengan Akismet

Beberapa minggu belakangan ini serangan spam berbentuk komentar dan trackback yang datang ke blog gw ini semakin bertubi-tubi saja. Dalam sehari jumlahnya mencapai lebih dari seratus. Meskipun sebagian besar bisa tertahan (masuk dalam moderasi / awaiting moderation) namun beberapa di antaranya sempat lolos. Cukup memusingkan dan menjengkelkan! ๐Ÿ™

Akhirnya beberapa hari lalu gw mencoba sebuah plugin penangkal comment spam bernama Akismet. Sebenarnya plugin buatan Matt Mullenweg (bosnya WordPress) dan teman-temannya ini sudah dirilis sekitar akhir tahun lalu. Gw aja yang gak langsung memasangnya pada saat itu ๐Ÿ˜€

akismet

Dibandingkan dengan plugin WordPress lainnya, langkah menginstal Akismet sedikit berbeda. Agar bisa digunakan, diperlukan WordPress.com API key yang bisa diperoleh dengan gratis asal punya account di WordPress.com ๐Ÿ™‚

Nah, bagaimana keampuhan plugin tersebut? Yuk lihat hasilnya. Akismet gw pasang sejak Senin 17 April 2006 kemarin. Hingga posting ini gw tulis, hanya berjarak sekitar 3 hari, tercatat sudah ada 400 comment spam yang ‘tertangkap’ dan masih belum ada satupun yang berhasil lolos! Hebat juga ya! So, untuk saat ini, pokoknya recommended deh! :plok:

Mirota dan Card Connection

mirota vs diskon

Akhir bulan Maret lalu gw mendapat pengalaman yang tidak menyenangkan ketika belanja di Mirota Craft Centre yang berada di jalan Sulawesi, Surabaya. Ceritanya begini. Berhubung gw dan istri ingin ngasih oleh-oleh berbau etnik kepada sepupu gw dari luar negeri yang lagi berkunjung ke Surabaya, berkunjunglah gw ke Mirota yang selama ini dikenal menjual barang-barang berbau tradisional yang bisa dijadikan oleh-oleh.

Setelah menemukan barang yang sesuai, gw menuju ke meja kasir. Bersama barang yang gw beli, gw menyodorkan juga kartu TELEphone (prepaid calling card) yang tercantum logo Card Connection dan Ovis Dining Club untuk mendapatkan diskon karena di meja kasir terpasang logo Card Connection. Sebelumnya, istri gw sudah berpesan untuk memanfaatkan kartu itu karena dengan kartu tersebut, dia sudah beberapa kali mendapat diskon sebesar 10% ketika berbelanja di situ. Meskipun kali ini jumlah belanjaan gw gak seberapa besar, tapi gw pikir lumayanlah. Apa salahnya memanfaatkan fasilitas diskon? ๐Ÿ™‚

Eh, ternyata prosesnya gak selancar yang gw bayangkan. Continue reading…

Menonton Aksi Tiga Pendekar Gitar di Surabaya

Nampaknya musik jazz semakin mendapat tempat di hati masyarakat kota Surabaya yang oleh banyak pihak dikenal sebagai kotanya penggemar musik rock. Tengok saja sederet pertujukan musik jazz yang digelar belakangan ini, rata-rata mampu menyedot penonton dalam jumlah cukup banyak. Salah satunya adalah konser dari kelompok Trisum yang digelar di Ballroom JW Marriott Hotel Surabaya Senin malam, 3 April 2006. Surabaya menjadi kota ke-2 dari rangkaian tur 6 kota yang disponsori oleh sebuah perusahaan rokok.

Meskipun molor satu jam dari jadual semula, namun sekitar 1000 orang penonton yang hadir saat itu tetap saja memberikan sambutan yang meriah begitu para pendekar gitar Trisum muncul di atas panggung. Dewa Budjana, Tohpati, dan Balawan tanpa basa-basi langsung menghantarkan Cublak-cublak Suweng.

tohpati

Selanjutnya, berturut-turut ketiga pendekar gitar itu tampil solo dengan iringan Sandy Winarta (drum) dan Indro Hardjokoro (bass). Ketika giliran Tohpati, ada Eugen Bounty yang juga membantu dengan permainan clarinet-nya. Budjana yang hadir dengan nuansa musik tradisinal mengusung permainan kendang dari Jalu G. Pratidina dan alunan suling dari M. Saat Syah.

budjana

Sementara Balawan meskipun hanya dengan iringan drum dari Sandy Winarta namun tampil tak kalah memukau. Agak berbeda dengan kedua rekannya, Balawan mencoba tampil lebih komunikatif dengan penonton. Penonton terlihat terkesima saat Balawan memunculkan suara-suara unik seperti suara gamelan dan orang berbisik dari gitarnya. Aplus panjang terdengar beberapa kali membahana dari arah penonton. Pertunjukan Trisum malam itu seakan menjadi pelepas dahaga bagi penggemar musik jazz di Surabaya. Sayangnya, pengaturan lampu panggungnya terasa kurang maksimal sehingga secara visual menjadi kurang nyaman. Gangguan pada sound system-nya juga sempat terjadi beberapa kali.

balawan

Selama dua jam, tidak kurang dari 14 nomor jazzy dihadirkan di atas panggung yang agak rendah itu, termasuk aksi solo drum dan bass dari Sandy dan Indro. Rupanya penonton masih belum puas. Buktinya, begitu lagu Lalu Lintas dan Mahabarata yang tadinya diumumkan sebagai dua lagu terakhir usai dimainkan, sebagian besar penonton masih bertahan sambil berseru “lagi.. lagi…” Dan, bisa ditebak, ketiga pendekar gitar pun muncul lagi di atas panggung dan langsung mengusung La Fiesta dan Turkish March yang benar-benar menjadi penutup. Ketika semuanya benar-benar selesai, standing applause diberikan oleh penonton yang kemudian langsung memburu CD dan DVD yang dijual di dekat pintu masuk.

Sambutan penonton Surabaya yang tergolong luar biasa itu ternyata cukup mengejutkan personil Trisum sendiri. Balawan, misalnya. Ketika ditemui usai konser, dia mengatakan kalo sambutan penonton Surabaya paling bagus dibanding dua kota sebelumnya. “Bagus banget. Gak nyangka penontonnya. Biasanya di sini kan ngerock gitu tapi (malam ini penontonnya) bisa tinggal sampai selesai, ” ujar Balawan yang bersama Trisum akan merilis album tahun depan.

Bulan Mei 2006 TOTO Konser Lagi di Indonesia?

Beberapa hari lalu gw diberitahu seorang teman yang kerja di radio soal kabar TOTO bakal konser lagi di Indonesia! Wow! Secara pas mereka konser beberapa tahun lalu gw gak sempat nonton, maka kabar rencana mereka bakal datang lagi ke Indonesia sungguh menarik. Apalagi kabarnya mereka bakal singgah di Surabaya! ๐Ÿ™‚

Tadi gw iseng-iseng googling soal TOTO, eh nemu kabar soal jadwal konser mereka di Asia. Di situ tercantum usai manggung di Thailand tanggal 10 Mei 2006, TOTO bakal melanjutkan tur mereka ke Indonesia! Tepatnya, tanggal 12 Mei 2006 mereka bakal konser di Surabaya (Ballroom Shangri-la) dan 14 Mei 2006 main di Jakarta (JCC)! Asik… asik… asik… ๐Ÿ˜€

Semoga harga tiketnya gak mahal. Biar kalo gak dapat tiket gratisan, gw masih bisa tetap nonton ๐Ÿ˜€