Media

Between You and Your Imagination

iklan fhm

Ketika melihat iklan majalah FHM edisi Indonesia di Kompas, 29 Maret 2006, gw melihat ada sesuatu yang menarik di sana. Bukan, bukan soal cewek yang dipasang di cover majalah khusus untuk yang berusia 21 tahun ke atas itu ๐Ÿ˜› Ini soal sederet kata-kata yang tercantum di situ.

Di bagian kanan iklan itu ada sebuah kalimat berbunyi: Between you and your imagination. Di bawahnya disambung dengan:

PERINGATAN!
Materi berita di dalam majalah dan media promosi kami tidak melanggar ijin penerbitan pemerintah. Segala bentuk pornografi adalah murni hasil imajinasi Anda sendiri dan bukan menjadi tanggung jawab kami.

Wow, kata-kata yang JLEB banget :plok: Yeah, kalo emang otaknya udah berimajinasi porno, sesuatu yang biasa-biasa aja pun bisa dicap pornografi…

Logo Baru versus Logo Lama Hai

Beberapa hari lalu Gatot Widhiyanto (dari bagian promosi Gramedia Majalah?) mengirim posting bersubjek “Hai : logo baru, wajah baru, lebih seru” ke milis mediacare. Dalam e-mailnya itu, selain ada pemberitahuan soal “Majalah Hai muncul dengan logo baru, wajah baru dan isi yg lebih seru mulai Senin 8 Agustus 2005“, juga terdapat poster majalah Hai terbaru yang sudah menggunakan logo baru.

HaiWah, ternyata Hai beneran ganti logo! Sebelumnya gw sempat lihat logo baru itu termuat dalam salah satu iklan di surat kabar. Pas itu kirain salah pasang logo… he he he :mrgreen:

Pertama kali melihat logo baru Hai tadi, gw langsung kurang suka. Kesan kaku dan suram langsung mencuat dari logo yang mengusung gaya gothic itu. Sekilas, bentuk huruf-huruf yang dipakainya adalah modifikasi dari huruf sejenis Arial Black. Kurang inovatif dan kayaknya gak sesuai dengan karakteristik majalah Hai yang menyasar kaum remaja… ๐Ÿ™„

Gw bukan orang yang jago desain, apalagi desain logo, tapi gw lebih suka logo Hai yang sebelumnya yang sudah dipakai sekitar 10 tahunan (kalo gak salah ingat). Menurut gw, logo Hai sebelumnya yang berkesan seperti dibuat dari sapuan kuas itu lebih pas karena terlihat penuh semangat, dinamis, dan unik. Pas dengan karakter remaja. Satu lagi, tidak membosankan! Sehingga sebenarnya, kalau mau, logo itu bisa saja dipakai terus… ๐Ÿ˜‰

Kelemahan satu-satunya (yang gw tahu) dari logo Hai versi kuas itu adalah agak sulit ‘diterjemahkan’ oleh tukang sablon spanduk. Pada tahun-tahun awal penggunaannya, hasil sablon logo tersebut di berbagai spanduk banyak yang ‘hancur’! ๐Ÿ˜† Jarang ada lho yang bisa nyablon persis dengan logo aslinya, terutama untuk spanduk-spanduk acara di mana majalah remaja itu jadi sponsor…

Mudah-mudahan logo barunya itu dibikin bukan hanya supaya mudah disablon…

Oh ya, buat majalah Hai, selamat atas kehadiran logo barunya! ๐Ÿ™‚ Semoga logo yang ini cepat diganti… lho?! He he he =))

(Sumber gambar: milis mediacare & account Friendster Hai)

Membingungkan, Berita KCM Soal Grand Final Putri Indonesia 2005

Usai menonton Grand Final Pemilihan Putri Indonesia 2005 yang disiarkan langsung di Indosiar kemarin malam (29 Juli 2005), gw mencoba mencari berita soal itu di beberapa media online. Gw ingin memperoleh info lebih lengkap soal acara itu. Salah satu yang gw temukan adalah berita di Kompas Cyber Media (KCM) yang berjudul “Dua News Anchor TV Gagal Rebut Mahkota Putri Indonesia“. Membaca judulnya saja gw sudah merasa beritanya terkesan kurang objektif. Aneh aja gitu sebuah media mempersoalkan soal profesi pekerja media yang tidak menang dalam urusan pemilihan Putri Indonesia. Ternyata ada yang lebih aneh lagi!

Ketika membaca alinea ke-5 dari berita itu, gw jadi terkejut! Coba baca petikannya:

…Miss Universe terpilih asal Puerto Rico Cynthia Olavarria, didaulat menyerahkan mahkota Puteri Indonesia terpilih 2005, Nadine Chandra Winata.

Hmm, apakah si penulis berita tidak tahu kalau Cynthia Olavarria itu bukanlah Miss Universe melainkan ‘hanyalah’ 1st runner-up Miss Universe 2005? Apakah si penulis berita tidak tahu juga kalau Miss Universe 2005, Natalie Glebova (Miss Canada), tidak jadi datang ke Indonesia? ๐Ÿ˜ฏ

Dan yang lebih parah lagi, apakah si penulis berita tidak melihat bahwa pada saat itu yang menyerahkan mahkota Putri Indonesia kepada Nadine Chandrawinata adalah Artika Sari Devi (Putri Indonesia 2004), sehingga dengan santainya menulis bahwa yang menyerahkan mahkota itu adalah Cynthia Olavarria? Gw aja yang hanya nonton di Indosiar melihat acara penyerahan (tepatnya pemasangan) mahkota oleh Artika Sari Devi itu…

Hmm, sebenarnya yang nulis berita itu nonton acaranya gak sih? Gw jadi curiga nih… ๐Ÿ™„

Oh ya, selamat buat Nadine Chandrawinata! :plok:

UPDATE (2 Agustus 2005):
Tadi Topan ‘Kompas’ kirim e-mail ke milis id-gmail mengenai tanggapan dari pihak Kompas terhadap kekeliruan isi berita tersebut. Ini petikannya:

—————
From: “ninok leksono”
Date: Tue, 02 Aug 2005 04:27:03 +0000
Subject: RE:Membingungkan, Berita KCM Soal Grand Final Putri Indonesia
200

Mas,
Saya sudah menegur keras rekan di KCM yang membuat berita tsb, dan berita sudah dikoreksi. Menurut penjelasannya dia membuat dua berita sekaligus (yg satunya ttg Indonesian Idol), jadi konsentrasinya tidak beres.
Terima kasih atas masukan

Nin
———————

Jangan Anggap Enteng Blogger!

Jangan anggap enteng blogger! Lihat saja ketika ada yang mengatakan kalau blog itu norak, para blogger secara bersamaan memposting isi yang sama untuk membantah hal itu. Kira-kira demikian yang gw katakan di akhir talkshow “Don’t Miss IT” di SCFM Surabaya pada Rabu malam (20 Juli 2005) untuk sekedar mengingatkan kekuatan dari kekompakan blogger… ๐Ÿ˜‰

Kenapa gw tiba-tiba ngomong soal blog (lagi) di radio? Karena topik malam itu memang soal blog, khususnya soal fenomena komunitas blog. Selain gw, hadir juga Kriwul dan Uyet dari Cangkrukan.

Selama dua jam, selain membahas soal acara Gathering Komunitas Weblog Indonesia 2005, obrolan lebih banyak berkisar soal pengertian blog, sejarah singkat, dan hal-hal yang sudah terlalu umum soal blog. Sebenarnya malam itu gw ingin mengarahkan pada pembicaraan soal pemanfaatan blog oleh perusahaan atau soal hubungan blogger dengan tempat kerjanya sehari-hari. Sayangnya, berbagai pertanyaan yang masuk lebih banyak soal bagaimana memulai berblog, syarat berblog, daftar di mana, dan sebagainya… ๐Ÿ˜ฅ

Yah, gak apa-apa deh… Untunglah gw masih sempat ‘titip pesan’ di akhir acara seperti yang gw cerita di awal tadi… :mrgreen: Semoga dalam kesempatan berikutnya, pertanyaan-pertanyaan yang masuk sudah tidak hanya soal-soal umum seperti itu. Semoga… ๐Ÿ™‚

Acara Konser di TV Gak Perlu Host Norak!

Semalam, usai nonton acara “Eksklusif Vina Panduvinata” dan “Ekstrim” di Trans TV, gw nemu di TV7 sedang diputar rekaman “Padi Concert”. Wah, asik juga nih ๐Ÿ™‚

Sedang asik-asik nonton rekaman Piyu dan teman-temannya manggung, eh tiba-tiba nongol seorang cewek yang di layar kaca dikenalkan sebagai host. Namanya kalo gak salah Astrid Tiar. Yang terdengar dan terlihat adalah omongan dan aksinya yang gak karuan. Mau berkesan funky tapi jadinya norak banget! Kampungan! Doh, Continue reading…