Media

Jawa Pos dan Gmail Autopilot

Jawa Pos dan Gmail Autopilot

Kenaikan harga harian Jawa Pos dari 3500 rupiah menjadi 4000 rupiah per eksemplar, yang mulai berlaku pada 1 April 2009 lalu bertepatan dengan April Fool’s Day atau April Mop, ternyata tidak menjamin naiknya tingkat ketelitian redaksi dan editor surat kabar yang berpusat di Surabaya itu. Terutama terhadap ‘jebakan’ April Mop yang bertebaran di mana-mana pada awal bulan April ini.

Kemarin, 7 April 2009, saya sempat kaget, terpana, prihatin, dan ngakak setelah membaca sebuah artikel di Jawa Pos pada halaman 35 yang berjudul “Balas E-Mail secara Otomatis”. Isinya membahas soal Gmail Autopilotâ„¢, yang notabene adalah ulah iseng pihak Google untuk memeriahkan April Fool’s Day tahun ini. :mrgreen:

Rupanya jarak waktu hampir seminggu (1 April hingga 7 April) tidak cukup bagi redaksi dan editor Jawa Pos untuk memastikan apakah Gmail Autopilot™ by CADIE itu adalah benar atau cuma sekedar bagian dari lelucon April Mop. 😆

Oh ya, menurut catatan teman-teman di id-Gmail, media lain yang juga terjebak April Mop tahun ini adalah Kompas.com yang pada 3 April 2009 lalu sempat menulis berita secara serius berjudul “Gila, Apple Pindah ke Windows“. Belakangan artikel tersebut diedit dengan tambahan penjelasan bahwa berita itu hanyalah bagian dari April Mop. Tapi tidak ada pengakuan resmi bahwa redaksi Kompas.com sempat tertipu… 🙂

Hasil Meliput Java Jazz Festival 2009

Selama beberapa hari berada di Jakarta khusus untuk meliput Axis Jakarta International Java Jazz Festival 2009 (atau lebih dikenal dengan sebutan Java Jazz Festival 2009) pada awal Maret 2009 lalu, tentunya saya tidak hanya membuat tulisan soal ‘disetrap’ Jason Mraz saja. 🙂

Begitu juga dengan foto. Pastinya tidak hanya sebatas dua atau tiga foto saja yang saya hasilkan selama meliput festival musik jazz tahunan itu secara lengkap, mulai dari press conference-nya (4 Maret 2009) di Hotel Sultan hingga hari terakhir (9 Maret 2009) pertunjukan di Jakarta Convention Center (JCC).

Java Jazz Festival 2009

Continue reading…

Syok

nova-syok

Kemarin di Kompas edisi Minggu, saya melihat ada iklan tabloid Nova edisi terbaru. Di sampulnya ada tulisan besar: “Eksklusif DEWI SYOK DIGUGAT CERAI!”

Bukan, kali ini saya bukan mau bergosip-ria soal rumah tangga artis. Saya hanya tertarik pada penggunaan kata “syok” pada judul tersebut.

Awalnya, saya sempat menduga kata “syok” itu tidak baku dan hanya diambil begitu saja dari kata dalam bahasa Inggris “shock“. Untuk memastikannya, saya coba cek di Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi cetak (Edisi Ketiga… ya ya ya, saya belum punya Edisi Keempat-nya) dan juga Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring.

Eh, ternyata ada lho… Kata “syok” memang tercantum di situ. Di edisi cetaknya ada pada halaman 1115.

Mau tahu artinya? Jangan syok eh kaget ya… 🙂

syok a cak 1 sangat menarik hati; indah sekali; 2 sangat tertarik hatinya; sangat suka (akan); 3 berlagak (kaya, tahu, dsb); berpura-pura

Jika arti tersebut dikaitkan dengan judul di tabloid Nova tadi, apakah cocok ya? Hmmm… 🙄

Faham atau Paham?

faham-kontan

Membaca Harian Kontan edisi Jumat, 16 Januari 2009 (ya, basbang 😛 ), saya terkejut saat menjumpai penggunaan kata “faham” dalam sebuah artikelnya di halaman 19.

Judul artikel itu adalah “Pengorder yang Faham Lebih Cerewet“. Faham? Bukannya “paham”? Salah ketik? Sepertinya bukan salah ketik, karena dalam isi artikelnya juga penulisnya dengan yakin menggunakan lagi kata “faham”.

Setahu saya, kata dalam Bahasa Indonesia yang artinya “mengerti” adalah “paham”, bukan “faham”. Apakah sudah diganti? Saya coba periksa di KBBI Daring apakah memuat arti kata “faham” atau tidak. Hasilnya: Tidak menemukan kata yang sesuai dengan kriteria pencarian!!!

Kalau “paham”? Ada. Artinya?
Continue reading…