Nyalakan Lampu Sepeda Motor di Siang Hari?

Nyalakan lampu sepeda motor di siang hari! Itulah salah satu aturan baru dalam berkendara dengan sepeda motor di Surabaya yang mulai disosialisasikan sejak beberapa hari lalu. Jadi, gak usah bingung melihat sepeda-sepeda motor yang lalu lalang di jalan-jalan dalam kota Surabaya menyalakan lampu meskipun masih pagi atau siang. Itu bukan demo loh… ๐Ÿ˜‰

Alasan dari aturan itu? Menurut berita di Jawa Pos, alasannya adalah untuk mengurangi angka kecelakaan.

… Dengan menyalakan lampu, lanjut Adjar, mereka akan kelihatan dari spion kendaraan yang di depannya. Bila sudah demikian, kendaraan yang di depannya (baik mobil maupun sesama sepeda motor) akan lebih berhati-hati. Mereka tidak akan seenaknya berbelok arah atau menghentikan kendaraan mendadak

Jika yang dimaksud seenaknya berbelok arah atau menghentikan kendaraan mendadak adalah semata-mata perilaku pihak lain (mobil maupun sesama sepeda motor), gw kurang setuju!

Masih sering gw jumpai pengendara-pengendara sepeda motor yang berperilaku demikian. Itu masih ditambah perilaku lain yang tidak kalah ngawur, seperti mengambil jalur cepat tetapi jalannya pelan, mendahului dari sisi kiri, tidak menyalakan lampu sein ketika belok, memaksakan untuk masuk ke celah-celah antara mobil meskipun sudah sangat sempit, dan sebagainya. Entah memang tidak tahu atau bangga bisa berbuat demikian… ๐Ÿ™„

Apakah aturan menyalakan lampu di siang hari ada manfaatnya? Mungkin ada manfaatnya jika hal itu dibarengi dengan disiplin mematuhi aturan berlalu lintas yang telah ada sebelumnya. Apalah artinya menyalakan lampu sepeda motor di siang hari yang terang benderang jika perilaku pengendaranya masih banyak yang ngawur? Apalah artinya menyalakan lampu sepeda motor di siang hari jika tidak dibarengi dengan pengetahuan cukup soal aturan berlalu lintas secara umum? Apalah artinya menyalakan lampu sepeda motor di siang hari hanya bisa bikin silau pengendara lain dari arah berlawanan? Apalah artinya menyalakan lampu sepeda motor di siang hari kalau hanya sekedar biar sama dengan aturan serupa yang sudah diterapkan di negara-negara lain? Apalah artinya… ๐Ÿ™„

Gw hanya bisa berharap semoga kampanye / sosialisasi menyalakan lampu sepeda motor di siang hari bisa dibarengi dengan pendidikan / pelatihan berlalu lintas secara umum yang baik bagi semua pengendara, semoga perilaku menyalakan lampu sepeda motor di siang hari bisa dibarengi dengan perilaku berlalu lintas yang santun ๐Ÿ™‚

Mendapatkan Akun Gmail Jadi Tugas dari Dosen?

Meskipun posting berjudul “Mau Gmail” bertanggal 28 Juni 20052004, namun hingga hari ini komentar di posting tersebut yang berupa permintaan untuk dikirimi undangan Gmail terus berdatangan. Untung saja persediaan undangan Gmail masih melimpah di akun Gmail gw sehingga biasanya langsung gw kirim, kecuali lupa atau terlewatkan :mrgreen:

Yang menarik, beberapa hari ini ada sejumlah komentar rikues undangan Gmail yang masuk sambil mengatakan bahwa ini (dapatin akun Gmail) tugas dari dosen! Hah? Tugas dari dosen?! ๐Ÿ˜ฏ ๐Ÿ™„

Dosen siapa nih yang ngasih tugas mahasiswanya mendapatkan akun Gmail?! ๐Ÿ˜† Hayo ngaku! ๐Ÿ˜‰ Kenapa gak nyuruh ikut milis ID-Gmail aja sih? ๐Ÿ˜ˆ He he he :plok:

Btw, buat yang masih butuh akun Gmail, silakan tetap rikues ๐Ÿ™‚

UPDATE:
Ternyata yang ngasih tugas nyari akun Gmail itu adalah seorang dosen sebuah universitas di Surabaya bagian Selatan ๐Ÿ˜†

Donor Pengganti

Malam tadi ketika nganter istri ke PMI cabang Surabaya, gw iseng-iseng baca bulletin PMI yang tersedia di meja pendaftaran donor. Dalam bulletin itu gw menemukan istilah donor pengganti, selain donor sukarela. Donor pengganti? Kayaknya baru kali ini gw tahu adanya istilah itu… ๐Ÿ˜ณ

Daripada penasaran, akhirnya gw titip pertanyaan ke istri gw untuk ditanyakan kepada petugas di dalam. Penjelasan yang diperoleh dari petugas PMI saat itu kira-kira begini: Donor pengganti itu adalah pendonor yang mendonorkan darahnya dengan tujuan khusus untuk langsung diberikan kepada orang tertentu saja, biasanya ada hubungan keluarga. Berbeda dengan donor sukarela yang menyumbangkan darahnya lewat PMI bukan khusus karena ada keluarganya yang membutuhkan darah, tetapi karena ingin saja.

Menurut petugas yang ada di situ, biasanya keluarga pasien memilih darah dari donor pengganti (yang notabene biasanya dari pihak keluarga pasien) dengan alasan kurang percaya dengan (kebersihan) stok darah yang ada.

Hmm, melihat banyaknya nyamuk yang bersliweran di tempat itu ditambah suasana yang rada-rada remang-remang dan lantai yang kurang bersih, mungkin mereka yang kurang percaya dengan kebersihan stok darah itu gak bisa sepenuhnya bisa disalahkan atau dicela ketika mereka lebih memilih darah dari donor pengganti ketimbang dari donor sukarela… :music: