solidaritasKEBERSAMAAN photography CONTEST 05

solidaritasKEBERSAMAAN photographyCONTEST’05: Lomba foto dengan tema “Solidaritas” oleh Yayasan Tunas Cendekia (YTC) hingga 11 September 2005. Idenya cukup bagus tapi sayangnya beberapa aturannya rada ‘aneh’. Misalnya, “pihak penyelanggara mempunyai hak penuh untuk mempublikasikan foto-foto yang diikutsertakan melalui situs YTC maupun anggotanya, mempublikasikan ke media foto-foto tersebut tanpa ada batasan atau biaya royalti, membuat kalender atau bentuk publikasi lain yang dibuat oleh YTC, tanpa dipungut biaya oleh pencipta foto.” Setahu gw sih biasanya foto yang BISA dipakai oleh pihak panitia untuk publikasi HANYALAH foto yang MENANG. Ya, silakan aja sih ikut asal cocok dengan ketentuannya. Good luck!

CD Ubuntu

CD Ubuntu

Beberapa minggu lalu gw terima surat pemberitahuan dari Kantor Pos untuk mengambil kiriman paket dari luar negeri. Dugaan gw sih itu pasti paket CD Ubuntu. Kapan hari gw memang iseng-iseng request ๐Ÿ˜€

Tapi karena komputer di kantor udah diinstal Ubuntu (yang banyak masalahnya), gw jadi kurang bersemangat ngambil kiriman paket itu. Udah gak penasaran lagi ๐Ÿ˜›

Setelah terima surat pemberitahuan ke-2, akhirnya kemarin siang gw sempatkan ngambil kiriman paket itu di Kantos Pos Besar Surabaya yang ada di Jalan Kebon Rojo, Surabaya. Untuk ngambil kiriman itu, gw diharuskan membayar ongkos bungkus ulang sebesar 7000 rupiah. Kayaknya ini memang ongkos standar Kantor Pos di Surabaya untuk pengambilan kiriman dari luar negeri. Dulu waktu dapat kiriman buku gratisan dari luar negeri, biayanya juga segitu kayaknya.

Seperti dugaan gw, isinya memang CD Ubuntu! Berdasarkan keterangan di amplopnya, harusnya isi amplop terdiri dari 10 paket CD yang masing-masing berisi Install CD dan Live CD (dua keping CD) di mana salah satu paketnya adalah versi for AMD64/EM64T dan sisanya versi for Intel x86. Namun setelah gw hitung, ternyata paket CD Ubuntu versi for Intel x86 kurang satu paket. Jadi, total yang gw terima hanya 9 paket saja. Buat gw sih, hal itu gak masalah. Jumlahnya cukup banyak ini… Hanya sempat heran aja, kok kurang? ๐Ÿ™„ He he he ๐Ÿ˜†

Oh ya, setelah beberapa di antaranya gw simpan dan kasih ke teman kantor, rupanya masih ada sisa 5 (lima) paket. Ada yang mau? Bisa ngambil di kantor. Sebelumnya kontak dulu. Buruan biar gak kehabisan! ๐Ÿ˜‰

My First CSS Theme

Yes, this is my First CSS theme! Tableless! :mrgreen:

first css

Akhirnya bisa juga bikin theme dengan CSS dan tanpa menggunakan table! Meskipun terlihat masih sangat sederhana, namun gw butuh waktu beberapa hari untuk menyelesaikannya. Harap maklum, masih newbie :mrgreen:

Valid XHTML 1.0 dan CSS? Semoga! ๐Ÿ˜‰

Oh ya, thanks Thomas yang udah ngasih ‘kursus’ singkat dan gratis! He he he

Logo Baru versus Logo Lama Hai

Beberapa hari lalu Gatot Widhiyanto (dari bagian promosi Gramedia Majalah?) mengirim posting bersubjek “Hai : logo baru, wajah baru, lebih seru” ke milis mediacare. Dalam e-mailnya itu, selain ada pemberitahuan soal “Majalah Hai muncul dengan logo baru, wajah baru dan isi yg lebih seru mulai Senin 8 Agustus 2005“, juga terdapat poster majalah Hai terbaru yang sudah menggunakan logo baru.

HaiWah, ternyata Hai beneran ganti logo! Sebelumnya gw sempat lihat logo baru itu termuat dalam salah satu iklan di surat kabar. Pas itu kirain salah pasang logo… he he he :mrgreen:

Pertama kali melihat logo baru Hai tadi, gw langsung kurang suka. Kesan kaku dan suram langsung mencuat dari logo yang mengusung gaya gothic itu. Sekilas, bentuk huruf-huruf yang dipakainya adalah modifikasi dari huruf sejenis Arial Black. Kurang inovatif dan kayaknya gak sesuai dengan karakteristik majalah Hai yang menyasar kaum remaja… ๐Ÿ™„

Gw bukan orang yang jago desain, apalagi desain logo, tapi gw lebih suka logo Hai yang sebelumnya yang sudah dipakai sekitar 10 tahunan (kalo gak salah ingat). Menurut gw, logo Hai sebelumnya yang berkesan seperti dibuat dari sapuan kuas itu lebih pas karena terlihat penuh semangat, dinamis, dan unik. Pas dengan karakter remaja. Satu lagi, tidak membosankan! Sehingga sebenarnya, kalau mau, logo itu bisa saja dipakai terus… ๐Ÿ˜‰

Kelemahan satu-satunya (yang gw tahu) dari logo Hai versi kuas itu adalah agak sulit ‘diterjemahkan’ oleh tukang sablon spanduk. Pada tahun-tahun awal penggunaannya, hasil sablon logo tersebut di berbagai spanduk banyak yang ‘hancur’! ๐Ÿ˜† Jarang ada lho yang bisa nyablon persis dengan logo aslinya, terutama untuk spanduk-spanduk acara di mana majalah remaja itu jadi sponsor…

Mudah-mudahan logo barunya itu dibikin bukan hanya supaya mudah disablon…

Oh ya, buat majalah Hai, selamat atas kehadiran logo barunya! ๐Ÿ™‚ Semoga logo yang ini cepat diganti… lho?! He he he =))

(Sumber gambar: milis mediacare & account Friendster Hai)